RUMAH PANJANG IBAN
DI SUNGAI MERUTOP, LIMBANG SARAWAK MALAYSIA
By: Hotben Siahaan

Sumber ekonomi warga disini adalah tanam padi sendiri, potong getah sendiri, ladang sawit sendiri atau beberapa yang bekerja di perusahaan kebun sawit di sekitar kampung tersebut.
Sebenarnya sebelum mereka tinggal di rumah yang masih baru ini, warga tinggal di rumah yang masih lama, yang bangunannya masih menggunakan kayu, namun karena ada pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi atas tanah warga, maka terjadilah perpecahan sehingga mereka tinggal di rumah baru yang menjadi milik mereka sendiri.
Sebagaimana pengakuan warga, bahwa tanah yang sekarang dikelola perusahaan sawit juga adalah milik warga yang dibeli secara murah dan agak memaksa.
Dalam perkunjungan kami ke sana pada 27 March 2012, bersama 3 personil hamba Tuhan, kami juga membawa alat-alat musik, keyboard, gitar yang sangat menyokong pelayanan itu.
Jemaat sangat antusias dengan lagu-lagu yang kami nyanyikan termasuk lagu baru yang kami karang "Ulu Limbang Di Sarawak", mereka pun bernyanyi menari ikut irama musik suku orang Iban.
Firman Tuhan yang terambil dari Matius 7 ayat 7 dan Yohanes 1 ayat 12 serta Markus 16:15-19 semakin membuka hati jemaat menerima Tuhan.
Usai firman Tuhan disampaikan, jemaat yang hadir didoakan dan banyak yang mengalami pembaharuan, kesembuhan serta ada 9 orang dibabtis di sungai Merutop dan 1 orang diselamkan di tong berisi air penuh di halaman rumah panjang.
Yang tak kalah serunya lagi, tatkala mengadakan doa ke rumah-rumah jemaat, ternyata Tuhan menunjukkan bahwa ada satu keluarga yang masih mengamalkan benda-benda jimat, dan seketika itu juga dilenyapkan dalam nama Yesus.
Puji Tuhan inilah laporan pelayanan kami dari Limbang Sarawak, doakan terus misi BORNEOCROSS Ministry, dalam misi pekabaran Injil dan memberkati bangsa-bangsa di Borneo, Haleluya !