Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









5.31.2011

TOLERANSI DALAM HIDUP BERIMAN DAN BERBANGSA MAJEMUK


ASIANCROSS RADIO http://www.asiancross.listen2myradio.com/
Nilai kunci bagi Kedamaian dan Pembangunan


Liputan:Hotben Siahaan/ASIANCROSS Journal
Graha Bethel, Jalan D.I Panjaitan Jakarta.


Pemimpin rohani harus bangkit dan bergandengan tangan karena merekalah pemegang kunci dalam membawa umat untuk mencapai transformasi Indonesia, sementara pemerintah yang selama ini kita mengikuti kinerja dan hasilnya masih jauh daripada apa yang kita harapkan

Catatan Mei

Peristiwa-peristiwa historis abad 20 di bulan Mei bertumpu atau berfokus pada persatuan untuk mencapai kemajuan. Hari Buruh 1 Mei yang bernuansa internasional adalah gerakan penyataan kaum buruh untuk menuntut perbaikan kondisi kerja dan upah yang adil.

Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei pada hakekatnya adalah upaya penyatuan intelektualitas bangsa yang bangkit untuk kemajuan bangsa yang cerdas agar tidak terus dibohongi dan ditindas. Bulan Oikumene yang dirayakan dalam nuansa HUT PGI 25 Mei adalah upaya penyatuan gereja dan umat Kristen dalam satu Tubuh Kristus untuk bersaksi dan melayani dalam semangat oikumene untuk menyatakan damai sejahtera Allah kepada dunia.

Dalam jiwa dan semangat tersebut di atas dan mengamati dalam pengalaman hidup bermasyarakat dan berbangsa kita sehari-hari ini makin kehilangan jati diri kemajemukan maka Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) dan Perhimpunan Pelayanan Penjara (Pokja PLP-PGI) dalam kerjasama dengan Sinode Gereja Bethel Indonesia mengambil prakarsa mengadakan refleksi / seminar hari ini dengan thema seperti di atas.

Bapak Gustaf Dupe selakui ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang datang dari berbagai kalangan, bukan cuma kalangan gereja yang hadir memenuhi undangan, untuk bersama-sama bertukar pikiran dan pengalaman bagi pemulihan harkat dan martabat bangsa kita yang diciptakan Sang Khalik bermasyarakat majemuk. Refleksi /seminar ini bukan untuk tempat saling menuduh dan membentak, melainkan justeru dimaksudkan untuk dalam semangat persaudaraan sejati kita oleh pemikiran-pemikiran positif demi kebaikan bersama dalam hidup bersama dalam hidup berbangsa majemuk Indonesia.

Secara khusus kami haturkan terima kasih kepada Pak Yewangoe sebaga Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia, Pak Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ibu Ursula Mclackland yang bersedia menjadi narasumber untuk memberikan pencerahan kepada kita semua.

Sesi diskusi

Dalam sesi diskusi setiap narasumber memberi buah pemikiran yang cukup dalam mengenai toleransi umat beragama di Indonesia, yang disambut dengan antusias para peserta. Dan inti yang boleh kami simpulkan bahwa pemimpin rohani harus bangkit dan bergandengan tangan karena merekalah pemegang kunci dalam membawa umat untuk mencapai transformasi Indonesia, sementara pemerintah yang selama ini kita mengikuti kinerja dan hasilnya masih jauh daripada apa yang kita harapkan.

“Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah ? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya“ Roma 13 : 3

Dalam sesi diskusi ada sekitar 10 orang peserta memberi masukan dan kritikan mengenai kemajuan baik dalam politik, sosial dan pelayanan. Dan saya sebagai pelayan di Malaysia memberi dua masukan berupa laporan keberadaan pekerja Indonesia yaitu Tenaga Kerja Indonesia dan anak-anak mereka di beberapa tempat di Malaysia, yang tidak mendapat kesempatan bersekolah sehingga ada yang berumur 12 tahun tak pandai membaca dan masalah perkawinanan campur di kalangan pekerja Indonesia Kristen dan pekerja asing yang bukan Kristen.

Yang kedua apa yang kami lihat sendiri bahwa hampir seluruh kawasan Malaysia termasuk pulau terpinggir mendapat perhatian pemerintah dari pusat. Artinya jarak kemajuan dalam segala bidang di seluruh Malaysia boleh mencapai kesejahteraan masyarakatnya, walau memang masih ada sedikit di beberapa tempat perlu diperhatikan l

Doa Bersama

Pada event penting ini beberapa tokoh pimpinan dari berbagai agama hadir dan telah menjadi catatan penting akan perlunya kita bersatu dan bersaudara.Yang hadir seperti dari Hindu, Buddha, Konghuchu, Islam dan Kristen. Dalam penutup seminar ini maka segenap peserta juga narasumber bersatu dalam doa syafaat yang pada kesempatan ini dipimpin dari Hindu dan Kristen.

Kita harapkan semangat persaudaraan, toleransi lintas agama boleh terjadi di mana-mana, di seluruh Indonesia bahkan jadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia.

3 komentar:

  1. TUHAN berkati bangsa-bangsa yang mebawa damai !

    BalasHapus
  2. Kalau para pemimpin bisa bersatu, yang dibawah akan ikut bersatu !

    BalasHapus
  3. Pemimpin rohani sudah berusaha untuk bersatu, tapi pemimpin yang lain adakah mereka menghendaki atau menjadi pemecah ?.....umat-umat yaitu domba-domba bersatulah, seandainya para pemimpin tak mau bersatu biarlah kita membangun harmoni,....satu dengan yang lain !

    BalasHapus