GELOMBANG KEBANGUNAN ROHANI TAGINAMBUR

By Hotben Siahaan

Utusan BORNEOCROSS Ministries

Di Taginambur menjadi tempat yang suka di kunjungi oleh beberapa anak-anak Tuhan dari luar negara, dan Tuhan menyatakan “Jika kamu setia, berdoa, maka Taginambur akan menjadi contoh bagi banyak orang serta tokoh-tokoh pelayan dan guru-guru Alkitab akan muncul. Dan menjadi tempat pendidikan kristian yang mandiri.”

Visi Tuhan ini sampai sekarang belum terwujud, malah banyak yang menolak,…..lihat saja berapa gedung sekolah yang dahulu dibuka dikelola pihak mission sekarang malah dikelola pihak kerajaan, dan dalam pengelolaannya banyak kejanggalan-kejanggalan apalagi bila dikaitkan dengan keberadaan Taginambur sebagai kawasan kristiani, tapi di sekolah tersebut tak ada ruang untuk belajar agama kristian, yang ada justru ruang kelas belajar agama lain.

Kaum pendidik, hamba Tuhan, orang-orang kristian harus menyadari ini ! Sebab bila ini berterusan maka warisan Injil akan terhalang sampai ke anak cucu, kita mesti cari solusi yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus , kita mesti lebih takut kepada Tuhan dari pada pemerintah yang tak menghormati Tuhan !

SEJARAH PEKAN TAGINAMBUR

Penduduk Taginambur bermula dari lereng gunung Kinabalu, dan menjadi penghuni hutan rimba sejak sekitar tahun 1951 yang dipimpin oleh pastor Asang. Ada sekitar 32 keluarga yang dibawa dan sebelum tiba di Taginambur mereka sudah terima Tuhan.

Pada awalnya penduduk di Taginambur adalah orang-orang yang belum menerima Tuhan, dan banyak ditimpa penyakit, dan bila mereka rasakan kesembuhan karena kuasa Tuhan, mereka tetap percaya kepada Tuhan.

Nama Taginambur itu sendiri adalah nama asal penduduk dari kampung Taginambur di daerah pekan Nabalu dekat lereng gunung Kinabalu, dan mereka membawa nama itu ke Taginambur sekarang.

Oleh kasih Tuhan penduduk di Taginambur menerima Yesus, dan sidang Taginambur adalah geraja pertama yang dipimpin pastor Asang seorang penginjil utusan Borneo Evangelical Mission (BEM) dari Australia, termasuk menjadi pemimpim masyarakat kampung yang 32 keluarga itu….

Hasil mata pencaharian utama di Taginambur adalah berkebun getah, padi, atau bekerja di luar Taginambur.  Menjadi guru adalah pilihan yang banyak diminati anak-anak Taginambur.

GELOMBANG KEBANGUNAN ROHANI

Gelombangh kebangunan rohani bermula tahun1963, bermula saat muda-mudi sekolah Injil di Sarawak, dan tahun 1974 bapa Ps Oktavianus dari Batu Malang, Jawa Timur Indonesia, banyak bertobat dan tahun 88 team dari Swedia, dan tiap tahun selalu ada kebangunan rohani namun tak sebesar gelombang yang semula !

Jemaat-jemaat di kawasan Taginambur sangat menanti-nanti kebagunan rohani gelombang ke tiga, dimana cucu-cucu dari pada para jemaat mula-mula itu kini sedang bertumbuh dewasa secara fisikal namun dalam hal rohani mereka kurang menghayati bahkan kurang antusias dalam pekerjaan Tuhan, berbeda dengan masa datuk atau bapa ibu mereka.

Inilah yang diharapkan, sebagaimana yang kami lihat dan dengarkan tentang kesaksian-kesaksian, penglihatan-penglihatan yang mereka ceritakan yang mereka telah nanti-nantikan sejak hampir 30 an tahun.

Dari respon dan kesaksian mereka jika dikaitkan dengan firman Tuhan yang dalam 1 bulan ini (3-28 Februari 2012), berkumandang di kawasan Taginamabur baik dalam seminar musik, kebaktian minggu, kumpulan doa dan doa keliling serta bincang-bincang di meja makan, nampaknya mereka ada kelegaan dan beberapa impian itu mulai nyata saat dimulainya trumpet musik di lereng gunung Kinabalu, yang kita sebut nanyian peperangan di Lembah Pujian seperti pengalaman raja Yosafat pada 2 Tawarikh 20:1-30.

Apa yang kami lihat ternyata gelombang kebangunan rohani di kawasan Taginambur akan muncul setiap 30 tahun, karena itu kita harus persiapkan para pengangkat senjata, agar memahami bagaimana berperang melawan pengaruh dunia, dan kuasa-kuasa kegelapan dan tampillah sebagai pemenang !

Sebab Tuhan berperang ganti kita !

2 Tawarikh 2:20:26 -30

Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.

Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.

Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN.

Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel.

Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.