Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









3.10.2012

WORSHIP LEADER

Pelajaran Musik Gereja, asuhan: Hotben Siahaan
      Istilah Worship Leader menjadi sangat populer di Indonesia sejak tahun 80-an, ketika gereja-gereja dan perhimpunan jemaat-jemaat mengalami suatu terobosan baru dari Roh Kudus. Sebelumnya orang kurang akrab dengan istilah itu, karena semula jemaat di Indonesia mengenal pemimpin ibadah itu disebut Liturgos, Pemimpin Pujian, Pemimpin Nyanyian, Pemimpin Kebaktian, atau ada yang menyebut Master of Ceremony (MC).
     Maraknya pertumbuhan persekutuan doa interdenominasi, memberi peluang baru bagi kepentingan ibadah yang kreatif dan dinamis itu. Dan untuk menjawab kebutuhan gereja dalam menyongsong gelombang Roh Kudus yang luarbiasa, bermunculanlah pusat-pusat pelatihan musik bagi calon pemimpin ibadah atau Worship Leader terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan bahkan kota-kota Kabupaten di negeri kita.
     Kata Worship Leader berasal dari dua kata bahasa Inggris “worship”, artinya : ibadah, pemujaan; menyembah, memuja, sembahyang, beribadah, memberhalakan dan “leader” artinya : pemimpin, panutan, gembong, imam, pemuka, amir.
Untuk lebih tepatnya WL atau Worship Leader adalah pemimpin ibadah dengan tugas utama membawa jemaat menyembah, memuja Tuhan dalam Roh dan kebenaran..
     Sekalipun disebut Worship Leader namun mereka juga melayani Tuhan dan jemaat-Nya untuk memuji Tuhan (Praise) dengan sikap dan ekspressi yang berbeda dengan menyembah.
Pdt. Dr. Ir. Niko Nyotorahardjo gembala Gereja Bethel Indonesia memberi pandangan tentang Penyembahan (Worship) dan Pujian  (Praise) sebagai berikut :

Pujian  > memasuki hadirat Allah.
Penyembahan  > menikmati hadirat Allah.
Pujian  > suatu luapan kekaguman dan pengagungan serta ucapan syukur akan apa yang telah dilakukan Tuhan dengan cara aktif dan demonstratif.
Penyembahan  > suatu luapan cinta kasih kepada Tuhan, lebih intim dengan Dia.

GAYA HIDUP WORSHIP  LEADER KELAS DUNIA

Benny Hinn
Pemimpin Penyembahan Yang Diurapi Akan Membawa
Orang-orang Ke Dalam Hadirat Tuhan.

Darrel Evans
Hubungan Yang Intim Dengan Kristus
 Akan Membuka Gambar Diri Dalam PelukanNya.

Bob Fits
Allah Mau Agar Kita Menghormati Dia Melalui Ekspressi Kita,
Dan Jangan Sama Seperti Kepada Yang Lain.

Abraham Laisina
Menyembahlah Hari Ini Dan Tetap Menjadi Diri Sendiri.
Untuk Bernyanyi Di hadapan Yesus Itu Adalah Lebih Baik
Daripada Mengingat Kehebatan Kita Di Hari Kemarin.

Nancy Gordon
Ketika Kita Berfokus Pada Dia,
Pesan Rohani Yang Kita Nyanyikan Dan Katakan
Akan Mengalir Secara Langsung  Dari Dia,
Dan Segenap Kehidupan Kita Menggambarkan Akan Kasih-Nya.

Darlen Zschech
Kesadaran Akan Dosa Dan Mengingat Kebaikan Tuhan,
Penting Bagi Setiap Penyembah Tuhan Yesus.


EKSPRESSI MENYEMBAH & MEMUJI DALAM ALKITAB

     Pernahkah Saudara menyaksikan seorang penyanyi di televisi atau di panggung terbuka ?
Selain mendengar suaranya yang merdu, melengking dan sangat menguasai teknik-teknik bernyanyi yang baik, tentu melihat ekspresi ketika ia membawakannya adalah hal yang sangat penting. Mustahil orang memberi applause tepuk tangan yang meriah bila ia tak memahami teknik ekspresi sebagai gambaran kedalaman imajinasi serta penjiwaan teks dan melodi lagu yang ia lantunkan.
     Lihatlah Ron Kenolly atau Darlen Zschech pemimpin pujian yang berapi-api, atau raja Daud sang maestro yang sangat menjiwai setiap lirik dan lantunan musik ketika ia menyembah dan memuji Tuhan. Kedalaman penghayatan satu tembang lagu sangat dibutuhkan untuk menghasilkan totalitas musikal yang sangat menyenangkan Tuhan dan menarik jiwa-jiwa bagi Tuhan.
     Waktu ibadah dan seminar Persekutuan Gembala Desa di gereja GKPB Kota Subang, 7-8 Oktober 2009, Kezia seorang remaja putri penatua mempersembahkan satu pujian kepada Tuhan. Ketika saya mengiringinya dengan keyboard tunggal, penjiwaan, ekspressi dan teknik bernyanyinya sudah mulai terbentuk dan hamba-hamba Tuhan dan jemaat pun tak sungkan memberi tepuk tangan karena ia dapat bernyanyi dengan baik, untuk kemuliaan Tuhan.

Dalam Alkitab kata “ m e n y e m b a h ” disebut : Shahach, Latreuo dan Proskuneo

S h a h a c h
Bersujud, bertiarap; merendahkan diri seperti budak belian atau hamba yang taat pada tuannya. Ingat peristiwa Tiang Api dan Tiang Awan, bangsa Israel tiarap menyembah Tuhan di padang gurun. Juga rasul Yohanes ketika melihat kemuliaan Tuhan di Pulau Patmos.

L a t r e u o
Melayani, mengabdi, berbakti. Artinya penyerahan hidup sebagai persembahan bagi Tuhan.
Paulus katakan “…….hidupku bukannya aku lagi tapi Kristus yang hidup  dalam aku (Gal.2:20).

P r o s k u n e o
Sikap menyembah yang sangat dalam, tetap memandang Tuhan seperti anjing memandang tuannya. Ingat perempuan berdosa yang menciumi kaki Yesus ? Lukas 7:38)
Pengorbanan, pengabdian dan kesetiaan adalah wujud kasih kepada Kristus. (Roma 12 :1).

Dalam Alkitab kata “ p u j i a n ” disebut :  Halal, Shabach, Yadah, Barak, Zhamar, Towdah, Tehilah.

H a l a l  
Halal adalah asal kata Haleluya artinya Sorak-sorai, luapan yang dahsyat, melebihi luapan para supporter pertandingan bola menyanjung team pujaanya menjebol gawang lawan. (Maz.113:1)

S h a b a c h 
Berteriak keras-keras, berseru dengan semangat. Teriakan iman yang meluap dari mulut.
Seperti: Tuhan pembelaku, Dia panglima kami !!  (Maz 117:1)

Y a d a h  
Memuji di hadapan orang lain bahwa ia adalah umat Tuhan.. (Maz.63:5)
Barak Memberi puji-pujian kepada Tuhan. Berlutut dengan tenang, menelungkup ke lantai. (Maz. 95:6)

Zhamar Memainkan musik dengan nyanyian-nyanyian. Dalam Perjanjian Baru disebut Plasmaoi. (Maz. 92:5)

Towdah  Mengangkat tangan tanda pengakuan akan kehebatan Tuhan. (Maz.50)

T e h i l a h
Menyanyi, menari dengan gembira, menggeleng-gelengkan kepala atau seperti Daud meloncat-loncat mengagungkan Tuhan, seperti orang triping.(II Samuel 6:14-16)

Majalah ASIANCROSS Journal merupakan media belajar terbuka bagi setiap
pembaca. Pada kesempatan perdana ini kami membuka lembaran pelajaran Worship Leader secara praktis dan dapat dilanjutkan melalui pertemuan seminar atau kursus kilat. Harapan kami lewat topik ini semakin menambah wawasan kita dalam berperan aktif di ladang Tuhan.

MINI REFORMASI di TANAH INJIL

By Hotben Siahaan

Saat kaki melangkah jauh dari kampung halaman, makin bayak kita jumpai, kita lihat, dan kita dapatkan sebagai kekayaan rohani dan intelektual.


PENDAHULUAN
Pengalaman hidup di masa kecil begitu amat indah. Punya gitar yang baik dan sekolah musik di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara Indonesia, merupakan kebahagiaan sebagai anak-anak remaja Kristen. Kawan-kawan juga sama, hampir setiap rumah tangga Kristen dimana ada anak laki-laki selalunya ada gitar atau seruling di rumah mereka, sehingga bila kegiatan Natal, Paskah, Tahun Baru atau Pesta Panen dan Perayaan Kemerdekaan maka sudahlah pasti anak-anak remaja dan pemuda akan bermain drama musikal mensyukuri berkat Tuhan, termasuk aku juga.

Keadaan ini sangat menggocang dan bertanya di hatiku…..Apakah masih mungkin di masa sekarang setiap rumah tangga Kristen mampu menghadirkan suasana seperti tiga puluh tahun silam iyu ? Seperti yang ada di kampung kami di Rajamaligas Simalungun Sumatera Utara ? Juga di kampung Bawomataluo di Nias Selatan ? Ada puji-pujian dan musik yang berkumandang di tengah-tengah keluarga, bukan saja di rumah, di gereja tetapi juga di warung, di toko, di kantor-kantor, di kilang, pabrik-pabrik, di mal, di hotel, di kereta api, di bus, di klinik, di rumah sakit, di ladang, dan unit usaha lainnya, di mana setiap saat dapat mendengar pengagungan kepada Tuhan, seperti program kerajaan Inggris yang memperdengarkan nyanyian rohani di 300 desa-desa melalui tape kaset yang diputar angin.

POLA DAUD
Seperti Daud memainkan kecapi mulai dari rumahnya, ke ladang penggembalaan bahkan ke istana raja, demikianlah kiranya pola musik gereja melekat erat pada anak-anak Tuhan. Kemanapun ia pergi ia selalu tenteng kecapi dan ia bernyanyi di situ. Dan tidak main-main, setiap tempat di mana Daud bernyanyi, memuji Tuhan, tanah itu menjadi subur. Dan kemanapun ia berjalan bila ada musuh ia mampu menghajar musuh, mulai dari binatang buas sampai Goliat dapat dipenggal Daud begitu mudah. Karena Tuhan bersama Dia.

HATI YANG TAAT, MULUT YANG BESYUKUR
Kalau kita meneliti, sejauh manakah keterkaitan puji-pujian, musik terhadap kesuburan tanah, kemajuan perekonomian, dan pemerintahan ? Padahal kalau kita bandingkan tanah Indonesia dengan tanah Israel yang berbatu-batuan, seyogianya kita harus lebih subur dari Israel, tetapi mengapa terbalik ? Inti utamanya adalah hati yang taat kepada Tuhan dan mulut yang senantiasa bersyukur pada Dia. Suara kita yang diiringi musik akan mengusir roh jahat dan merubah sekitar kita karena Allah bertahta di atas pujian umat-Nya. Dan ketika kita memuji, menyembah Dia, Ia tidak saja memberkati hidup kita sendiri, tetapi Ia juga sekaligus memberkati sumber perekonomian dan tanah di mana kita berpijak.

Ketahuilah, tanah Israel itu punya kadar garam yang tinggi tetapi lihat hasil pertanian; gandum, anggur, buah-buah semua the best. Ternak mereka, hasil obat-obatan, industri juga tidak kalah dengan negara maju seperti Eropa, Amerika. Jadi utamanya adalah negeri pilihan Tuhan dan bangsa yang taat pada Tuhan!  Kemudian sebagai ekspressi kepada Tuhan melalui pujian yang penuh kuasa dan diurapi Roh Kudus ini pula akan membersihkan udara di angkasa sekaligus merusakkan jaringan kuasa kegelapan di udara. Dengan demikian berkat Tuhan tercurah dengan deras tanpa satu oknum yang dapat menghalangi dari surga. Langit mencurahkan hujan, udara mengatur ekosistim, matahari memberikan energi, dan air membawa sari makanan dan kita cukup memuji-muji Tuhan sambil menunggu panen yang baik itu. Haleluya !

Perhatikanlah perkataan rasul Paulus dan nabi Musa :
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12

“ Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu : Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. Ulangan 28:1-6

INDUSTRI MUSIK ROHANI


Indust
          Perlukah Dalam Gereja  ?

Oleh:Hotben Siahaan
email:asiancross2@yahoo.co.id//www.asiancross2.blogspot.com



BUKA MATA DAN TELINGA

Kalau ditanya, perlukah satu gereja lokal memiliki unit usaha di bidang industri musik ? Jawabnya sangat perlu ! Coba Anda bayangkan satu kebudayaan dari unsur musik bisa lenyap karena tidak ada pihak yang mau melestarikannya. Terlepas dari unsur komersial, musik gereja itu perlu dilestarikan dan dimodifikasi sesuai perkembangan zaman dan teknologi industri musik.

Karena itu sangatlah beruntung bila satu organisasi gereja mempunyai orang-orang berbakat di bidang musik serta didukung modal peralatan dan manajemen kerja yang baik untuk memproduksi kaset, vcd dalam bentuk nyanyian, kotbah atau film. Hal ini perlu diupayakan mengingat negeri kita terdiri dari 17.000 pulau dan untuk mencapainya media pekabaran Injil dalam bentuk pita, cakram, siaran radio menjadi unggulan.

Hitunglah asset yang nampak dari satu gereja besar, peralatan musik jenis akustik sampai elektronik bahkan modal untuk produksi tersedia, tetapi fasilitas yang ada itu dipergunakan hanya di hari minggu atau jam-jam ibadah. Tidak heran peralatan ini menjadi mangsa tikus dan kecoa pada jam-jam di luar kebaktian. Lalu siapa yang rugi ?

Berpuluh-puluh tahun lamanya gereja terjebak dalam kemapanan tanpa berbuat sesuatu yang lebih daripada yang ada hari ini. Padahal kalau itu dikelola dengan baik tentu akan menuai hasil yang berlipat-lipat. Baik bilangan jiwa yang dilayani di dalam keanggotaan gereja maupun luas area penjangkauan keluar.

Dalam topik industri musik ini beberapa hal kita pelajari mulai dari awal lahirnya sebuah ide untuk mencipta karya musik dan masuk kepada proses produski hingga pendistribusian yang menyebar ke tengah-tengah jemaat pendengar bahkan sebagai media menjangkau jiwa...

Sekelompok pemuda Gereja Methodist Batam melakukan penjangkauan jiwa dengan membagi-bagikan vcd filmYesus dalam bahasa  Mandarin. Dan hasilnya banyak warga keturunan Tionghoa yang mau menerima dan menyaksikannya beramai-ramai besama keluarga mereka. Melalui vcd ini kita harapkan Tuhan menjamah mereka sebagaimana firman Tuhan katakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).



I. PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYA MUSIK

1. Visi dari  Tuhan
Lagu Gerakan Allah Melanda Asia merupakan karangan saya yang tercipta ketika gereja yang kami rintis benar-benar masuk dalam kegerakan rohani yang luarbiasa mulai dari kota Rengasdengklok menjangkau kota-kota di Indonesia dan akhirnya sampai Asia.

Tuhan memberikan visi mengenai gerakan-gerakan yang mendatangkan banyak jiwa-jiwa bagi Yesus seperti gerakan penginjilan melawan kaum Saksi Yehovah di Cikampek dan kaum Mormon di kota Bekasi. Di setiap tempat bilamana lagu ini dilantunkan sungguh-sungguh membawa kegembiraan dan mendorong orang menerima lawatan Tuhan baik pribadi ataupun korporat. Malah lagu ini telah dipakai perusahaan rekaman Kristen Solagracia untuk diproduksi dan disebarkan secara nasional baik kaset, vcd,cd hingga ring back tone.
2. Kondisi Masyarakat
Beberapa lagu saya terilhami dari situasi bangsa kita yang mengalami banyak penderitaan. Bencana alam Tsunami, kerusuhan, penindasan, kenakalan remaja, keterbelakangan suatu komunitas seperti suku laut, kegagalan panen, dan lain sebagainya, sebagaimana tertuang dalam beberapa lagu seperti: Selamatkan Indonesia, Doa Bagi Negeri Tercinta, Tablet Berwarna, Seruan Pulau-pulau, dan Doa Untuk Perdamaian Dunia.

3. Kelangkaan Produk
Kalau kita berjalan-jalan ke kampung-kampung, seringkali kita menjumpai lagu-lagu rohani dalam kaset. Namun ketika kita suka akan lagu dan kaset tersebut ternyata kaset itu sudah tak ada di pasaran. Untuk itu perlu kita rekam ulang namun perlu meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak ciptanya supaya kita boleh sebarkan secara luas.

4. Tidak ada Produk
Yang sangat memprihatinkan bahwa satu komunitas Kristen tidak memiliki pustaka, perbendaharaan lagu dalam bahasa mereka sehingga agak sulit mengekspresikan pujian penyembahan ketika doa pribadi atau kebaktian raya seperti orang asli suku Laut Bintan Kepulauan Riau.

Ketika pertama kali melawat ke komunitas ini saya coba menterjemahkan lagu rohani Dalam Yesus Kita Bersaudara ke dalam bahasa suku mereka, “Dolom Yesus Kite Bersedee”, sambutannya luarbiasa, dan mereka harapkan bisa direkam supaya orang-orang suku laut lainnya mau mendengar dan terima Yesus.

II. TUJUAN

Setiap karya seni musik atau sastra bermuatan Injil harus bertujuan untuk mempermuliakan nama Tuhan. Dan inilah urut-urutan kepentingan produk-produk itu seperti:

1. Mengagungkan kebesaran Tuhan
2. Menyaksikan kemurahan Tuhan di antara    bangsa-bangsa
3. Mengajar bangsa-bangsa memuji Tuhan
4. Membungkam musuh
5. Kompetisi dengan hiburan musik sekuler
6. Merebut perhatian pemirsa, pendengar
7. Membina pemirsa, pendengar

III. NILAI MUSIK

Kita tidak perlu merendahkan setiap karya seni yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia ciptaan-Nya. Karena setiap karya itu boleh saja kita pandang secara luas  dan banyak aspek yang bisa dimunculkan seperti:

Aspek Rohani
Sebuah karya seni musik di mana lirik terambil dari Alkitab bertujuan khusus untuk perkara rohani, untuk membangun iman jemaat dan dapat dikumandangkan di rumah, di gereja secara berjemaat.

Aspek   Pendidikan
Sebuah karya seni musik di mana lirik diambil dari sastra umum dan bertujuan untuk memotivasi siswa-siswa untuk tekun belajar dan mengabdi kepada orang tua, dan bangsa.

Aspek   Hiburan
Sebuah karya seni musik yang tujuannya sekedar untuk hiburan pelipur lara. Seperti lagu-lagu kocak, humor. Atau pementasan musik di arena wisata atau karaoke.

Aspek   Sosial
Sebuah karya seni musik bertujuan sebagai media informasi seperti untuk menggerakkan kampanye, anti narkoba, kampanye kebersihan lingkungan masyarakat, kampanye penggunaan helm bagi pengendara. Tujuannya sosial, tetapi biaya produksi tetap diperhitungkan walau tak sekomersial yang regular.

Aspek  Seni
Sebuah karya seni musik ditinjau dari aspek seni saja. Bagaimana keindahan melodi, instrument dan artistiknya dipadu menjadi satu pementasan atau permainan yang harmonis. Biasanya yang menikmati suguhan semacam ini orang-orang yang  tingkat apresiasinya agak tinggi dan menilai totalitas musik sebagai riset dan  laporan. Mereka mau membayar asal mereka puas, karena tercapai pengertian-pengertian yang bernilai tinggi yang diterjemahkan oleh sang pemusik itu.

Aspek   Ekonomi
Sebuah karya seni musik yang lebih mementingkan aspek ekonomi, yaitu bisnisnya. Artinya menampilkan satu produk harus banyak untung dan tersebar di mana-mana. Karena dengan demikian, pengarang, pemusik, penyanyi, produser, pembuat sampul, bagian promo dan berbabagai macam kepentingan mendapatkan keuntungan dari produk ini.

IV. SASARAN DISTRIBUSI

Bila suatu produk sudah selesai dikerjakan maka proses pendistribusian perlu dikerjakan secara baik supaya penyebarannya dapat mencapai titik-titik tertentu, wilayah mana yang harus mendapat prioritas utama dan mana yang hanya sekedar saja. Di bawah ini beberapa tujuan penyaluran produk kaset atau vcd musik gereja yaitu :

1.      Gereja, Persekutuan, Lembaga Kristen
2.      Kelompok studi, Sekolah-sekolah, Kampus-kampus
3.      Kantor, Pabrik, Mal, Plaza, Hotel, Stasion, Terminal, Bandara, Pelabuhan
4.      Kelompok Marga, Kelompok Arisan, Kampung-kampung Kristen
5.      Toko, Agen, Distributor

V. STRATEGI PENJUALAN

Metode penjualannya pun dapat dilakukan dengan membuat jaringan atau mel;akukan kegiatan sendiri dengan melibatkan banyak kepanitiaan dari berbagai gereja. Dalam kesempatan ini produk dapat diedarkan atau dijual.

1. Menjual di gereja-gereja, Persekutuan,      KKR, Ibadah Raya.
2. Konser Musik (Kaset, VCD sebagai tiket masuk).
3. Door to door.
4. Menjual kepada usahawan secara partai untuk disalurkan kepada pelayanannya.


VI. PROSES PRODUKSI

Untuk menghasilkan satu produk musik gereja secara besar-besaran dalam skala unit usaha gereja, kita perlu melewati 3 tahap kerja seperti :

Tahap 1

Pemimpin menangkap visi dari Tuhan serta menciptakan  peluang yang bisa dikerjakan. Membuat survey pasar bagi sebuah kawasan tertentu. Menghitung biaya serta jumlah permintaannya.

Tahap 2

Siapkan materi lagu-lagu, penyanyi, singers, penata vokal, penata musik, pemusik, penyanyi latar. Menghitung biaya produksi : Sewa studio, honor penyanyi, honor pemusik, pembayaran hak pakai lagu, pembelian master, cetak sampul: kaset,VCD, Cetak / copy kaset-VCD, PPN, Ekspedisi, Promosi :Iklan cetak / elektronik, produk not for sale.

Tahap 3

Perencanaan pagelaran dan grand launching peluncuran album baru
Konferensi Pers, Pagelaran, konser, Festival

VI. FORMAT PRODUKSI

Mengingat betapa banyak ragam suku bangsa, bahasa di Indonesia maka perlu diteliti sebelum mengerjakan dan membuat anggaran secara cermat supaya kita tidak salah membuat barang yang akan kita sebarkan di pasaran luas.

Ada 5 hal yang patut kita perhatikan yaitu :

1. Bahasa.
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah
Bahasa Asing

2. Style Musik

Pop Kontemporer, Daerah

3. Jenis Musik

Praise and Worship, Nyanyian Rohani

4. Recording System

Programming techno Musik, Life /   konvensional musik

5. Fokus Musik

Misi Indonesia dan Internasional
Pembinaan Jemaat

VII. FORMAT REKAMAN

Selain lagu-lagu rohani khotbah juga mendapat porsi bagi anak-anak Tuhan, untuk itu perlu dibuat format khusus supaya seragam dan  tertata dengan rapi, sebagai berikut :

Introduction / Musik Spot-Jingle
Pengantar Master of Ceremony
Isi : Lagu pengantar / penyembahan 20 menit
Khotbah 20 menit
Kesaksian 5 menit
Lagu penutup 5 menit
Profil Perusahaan / Lembaga Misi…...Ending

Topik ini kami harapkan membongkar ide-ide para insan musik di gereja lokal. Tentunya pemimpin jemaat juga dapat menerimanya sebagai terobosan yang perlu dikembangkan.

Ada pengalaman yang tidak menggembirakan ketika melayani sebuah gereja di daerah Glodok Jakarta, tidak kujumpai sebuah karya musik rekaman di gereja itu, sekalipun gereja dengan jemaat yang sangat besar dan punya peralatan yang canggih. Sebenarnya bukan hanya di Jakarta, di mana-mana tempat dan kota bahkan negara lain hal seperti inilah yang mewarnai gereja.

Bila Anda tertantang dengan topik ini tentu sekaranglah waktunya untuk mulai meningkatkan  pelayanan musik Anda  ke level rekaman untuk memperlebar pembertitaan Injil sampai ke ujung bumi.

VII. SURVEY

Survey membuktikan bahwa gereja yang memiliki unit usaha industri rekaman ternyata cukup membawa dampak yang sangat besar bagi penyebaran Injil dan pembinaan jemaat baik nasional maupun dunia. Seperti Hillsong, Bethany, Abbalove, Rehobot, dan yang lainnya.

Mereka tidak hanya menerbitkan lagu-lagu pujian tetapi juga khotbah dan pengajaran, baik dalam bentuk kaset, cd maupun dvd.

Bila kita teliti lebih rinci, apa yang mereka kerjakan adalah hasil pengembangan talenta dan pemaksimalan peralatan musik dan fasilitas lainnya untuk usaha pekabaran Injil.

Di beberapa negara seperti Thailand dan Malaysia, kami menjumpai bahwa hamba-hamba Tuhan yang punya panggilan misi selalu memperlengkapi gereja mereka dengan studio mini di ruang kecil untuk mecetak kaset atau vcd untuk pekabaran Injil.

Lalu, bagaimana dengan kita ? Mulailah hari ini kita kerja keras dan melakukan perkara yang besar bagi Kerajaan Allah, amin. ***
Tahun 2006 saya melayani ke Kota Kinabalu, Malaysia Timur. Memimpin seminar musik, dan training misi serta mengajar teknik digital recording baik audio maupun video kepada beberapa hamba Tuhan dan
jemaat-jemaat.
Pada kesempatan lain juga membagi-bagikan vcd kepada turis Eropa dan misionaris dari berbagai negara di Asia……

Tahun 2008, kami membantu, mensetting, training studio radio di kota Baganbatu Rokan Hilir Riau.

PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYA MUSIK


By Hotben Siahaan, M.Min

Sering orang bertanya bagaimana sebuah karya musik diterbitkan. Untuk memberi petunjuk dan langkah-langkah yang praktis, artikel ini dapat menjadi rujukan, semoga bermanfaat.

1. Visi dari  Tuhan
Lagu Gerakan Allah Melanda Asia merupakan karangan saya yang tercipta ketika gereja yang kami rintis benar-benar masuk dalam kegerakan rohani yang luarbiasa mulai dari kota Rengasdengklok menjangkau kota-kota di Indonesia dan akhirnya sampai Asia. Tuhan memberikan visi mengenai gerakan-gerakan yang mendatangkan banyak jiwa-jiwa bagi Yesus seperti gerakan penginjilan melawan kaum Saksi Yehovah di Cikampek dan kaum Mormon di kota Bekasi.

Di setiap tempat bilamana lagu ini dilantunkan sungguh-sungguh membawa kegembiraan dan mendorong orang menerima lawatan Tuhan baik pribadi ataupun korporat. Malah lagu ini telah dipakai oleh Albert AFI Junior bersama Solagracia Record Jakarta, untuk diproduksi dan disebarkan secara nasional bahkan ke luar negeri, baik kaset, vcd,cd hingga ring back tone. Saat melawat ke Tawau Sabah Malaysia, aku menjumpai album ini dijual di toko buku Kristen di counter gereja Anglican Tawau.

2. Kondisi Masyarakat
Beberapa lagu saya terilhami dari situasi bangsa kita yang mengalami banyak penderitaan. Bencana alam Tsunami, kerusuhan, penindasan, kenakalan remaja, keterbelakangan suatu komunitas seperti suku laut, kegagalan panen, dan lain sebagainya, sebagaimana tertuang dalam beberapa lagu seperti: Selamatkan Indonesia, Doa Bagi Negeri Tercinta, Tablet Berwarna, Seruan Pulau-pulau, dan Doa Untuk Perdamaian Dunia.

Yang terakhir saya diilhami Tuhan untuk membuat lagu misi di Borneo, Malaysia maka terciptalah lagu “Taginambur Subur Makmur” dan “Ulu Limbang di Sarawak”

3. Kelangkaan Produk
Kalau kita berjalan-jalan ke kampung-kampung, seringkali kita menjumpai lagu-lagu rohani dalam kaset. Namun ketika kita suka akan lagu dan kaset tersebut ternyata kaset itu sudah tak ada di pasaran. Untuk itu perlu kita rekam ulang namun perlu meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak ciptanya supaya kita boleh sebarkan secara luas.

4. Tidak ada Produk
Yang sangat memprihatinkan bahwa satu komunitas Kristen tidak memiliki pustaka, perbendaharaan lagu dalam bahasa mereka sehingga agak sulit mengekspresikan pujian penyembahan ketika doa pribadi atau kebaktian raya seperti orang asli suku Laut Bintan Kepulauan Riau.

Ketika pertama kali melawat ke komunitas ini saya coba menterjemahkan lagu rohani Dalam Yesus Kita Bersaudara ke dalam bahasa suku mereka, “Dolom Yesus Kite Bersedee”, sambutannya luarbiasa, dan mereka harapkan bisa direkam supaya orang-orang suku laut lainnya mau mendengar dan terima Yesus.

Di awal tahun ini tepat 1 Januari 2012, saya bersama kawan-kawan dari gereja SIB Tegudon Kota Belud Sabah melakukan kunjungan ke komunitas orang suku Bonggi di pulau Banggi ujung Boreno, Kudat Sabah Malaysia. Apa yang saya lihat bahwa kekristenan disana masih sangat baru, sekitar tahun 80-an, waktu saya tanyakan tentang lagu-lagu bahasa mereka belum banyak dicipta, namun Injil dalam bahasa Bonggi sudah ada.