Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









10.01.2011

SEBELUM AKU BISA MAIN KIBOR !


By : Hotben Siahaan

Syalom,kawan2 sekelumit pengalaman sebelum bisa main kibor n melayani Tuhan, rasanya perlu untuk disharekan pula !

Pengalaman sebelum bisa maen kibor ah lucu...
taon 1984 masa Drop Out dari Universitas Wiraswasta Indonesia, Jakarta...Aku jadi hidup bebas dan sering nongkrong di sekitar jalan Pramuka Jakarte, gabunglah aku dengan anak-anak rantau yang datang dari berbagai daerah d Indonesia. Ada group seniman yang namanya macam-macam. Seniman gedung Pola..., seniman Pisces Group, terus ada kumpulan para wartawan, tukang ngamen, pedagang kaki lima, tukang palak atau pemeras, pencari bakat hingga musisi dan artis.

Di antara teman-teman memang aku agak sedikit buat jarak karena umumnya mereka suka merokok dan minum secara berlebihan, sedang aku ya dikit dikit ajalah, sebab terfokus pada keinginan jadi musisi sebagai konsekwensi karena sudah "DO" tadi, ada beban karena telah menggagalkan harapan orangtua.

Beberapa waktu berjalan, datanglah seorang kawan baru dari Surabaya, dan ia juga mau menguji ketrampilan musik tapi sayang kami hampir sama belum pandai main musik. Dengan kesepakatan yang gila-gilaan itu, kami berdua pergi menyaksikan konser musik di Ancol, di Pasar Seni...Inilah kawasan mentas group band di masa itu.

Aku dan Mas Tono itulanh nama kawan ku itu dan kami sangat minat bangat, menyaksikan para penampil. Ada yang bagus tapi ada juga yang memble, maennya belum bisa gitu lha. Tapi seluruh kegiatan mentas malam itu telah melahirkan banyak inspirasi.

Besoknya kami berdua, berlatih musik. Tapi sayang kami tak ada alat musik yang seperti anak band maenkan di Ancol itu. Kami hanya main alat musik abal-abal. Gitarnya karatan yang murahan, trus aku yang getol main kibor cuma bisa mencet mencet kasio tone yang kalo dipencet keras terus matilah orgen itu, ha ha ha....dasar organ maenan bocah yang kami pinjam.

Waktu terus berjalan, kami jalan jalan ke toko alat musik di Duta Merlin Jakarta Kota, nah toko inilah pusat penjualan alat musik yang sangat lengkap dan terkenal dan menjadi inceran para pemusik masa itu. Kami kesana ya hanya sekedar lihat dan pencet-pencet, cocokkan jari...karena belum tahu betul bagaimana letak tangan yang sebenarnya. Udah itu pulang. Gak beli apa-apa, ya paling brosur aja yang diborong, ha ha ha, dasar kere...ga punya duit hanya minat gede gitu lho !

Tapi tahukah anda, brosur yang ada gambar keyboard itu menjadi media kami belajar. Gambar tuts keyboard itulah kami pencet seolah olah main kibor. ha ha ha...dasar ...cerdik....gak punya ! lho !

Dan dalam kondisi demikian semangat kami berdua tidak pernah pupus. Malah kami makin gila-gilaan apalgi sekitar tahun 1995 aku dah kenal derngan seorang kawan dan dia senang bisnis musik rekaman, dia orang Chinese asal; Belitung tapi dah lama di Jakarta.

Dari perkawanan kami maka kamipun merencanakan membuat rekaman lagu duet namanya "AB-Group". Dan hebatnya kami ;langsung buat album yang saat itu ngekor sama Ari Wibowo yang sedang naik daun dengan lagu "Madu Dan Racun" Nah kami sendiri buat album " Caber Dan Lada" , nah lho ngekor....yangh penting saat itu album kami mulai dilirik orang.

Kegiatan musik ku tambah banyak pula, AB Group juga membuat film berjudul "Memburu Makelar Mayat" yang dibintangi Lidya Kandow, De Bodors, Tom Tam Group dan leinnya....Dengan lahirnya album dan film ini otomatis aku jadi sibuk pula karena harus keliling kota-kota besar selain jakarta dan membawa artis-artis mempromosikan produk tersebut.

Dari saat itu aku pun makin yakin dengan karir musikku, karena dah mulai ngerti seluk beluk rekaman....Tapi sayang dalam sisi rohani aku anjlok dan tak lagi pergi ke gereja, sibuk urusan musik dan hidup seperti anak hilang !

Demikian parahnya hidupku diluar Tuhan, sampai-sampai Tuhan membiarkan karir itu hancur dan akhirnya melalui proses yang amat panjang aku balik kepada Dia, dan melayani Tuhan lewat musik !

Banyak kesulitan yang kuhadapi tatkala jauh dari Tuhan, namun ketika tangan Tuhan terulur padaku dan Ia mau memakai hidupku, maka perjalanan hidup di masa kegelapan boleh kujadikan pelajaran dan cermin dalam melayani sekarang termasuk menjadi bahan pelajaran penting bagi calon-calon pelayan musik dan juga para pelayan Tuhan...!

9.29.2011

KEM KEBANGUNAN ROHANI PEMUDA BINTULU, GENERASI PEMENANG SARAWAK 2011











By Hotben Siahaan

Syalom,inilah laporan pelayanan saya di Bintulu...kiranya jadi berkat !

Memasuki liburan hari raya di Sarawak Malaysia sekelompok pemuda menggelar acara bertajuk KEM KEBANGUNAN ROHANI GENERASI PEMENANG Ke 7 bertempat di Dewan Hockien Bintulu Sarawak Malaysia. Acara ini mulai 27-30 Agustus 2011 dengan kegiatan seminar, bengkel, KKR dan doa syafaat untuk bangsa-bangsa sebab bersmaan dengan perayaan kemerdekaan Malaysia yang diperingati setiap 31 Agustus.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 muda-mudi dan 200 an jemaat umum yang datang dari ragam organisasi gereja dari berbagai kota dan daerah di Sarawak seperti dari Kuching, Serikei, Sri Aman, Sibu, Miri, Kapit, Bintulu, Limbang, Lawas juga dari Sabah dan Semenanjung.

Keprihatinan atas persoalan yang menimpa muda-mudi terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa yang menyangkut pendidikan, pergaulan, iman dan masa depan itulah yang lebih banyak dibahas dan dikhotbahkan supaya mereka diperlengkapi dan tahan menghadapi tantangan dunia yang semakin hari tambah maju dan semakin bertambah pula tantangan iman di dalamnya.

Kita tidak dapat menutup mata bahwa kemajuan yang ada sekarang bila tidak dibarengi dengan pendalaman iman dan berbagai kegiatan pelayanan maka anak-anak muda akan hilang arah. Bahkan kita melihat banyak muda-mudi juga yang telah salah dalam pergaulan dan diakhiri dengan perkawinan yang berseberangan dengan kebenaran firman Tuhan. Dan inilah sisi kelemahan yang segera kita atasi, supaya para muda-mudi yang sempat jatuh dalam pergaulan yang salah serta iman yang rapuh boleh dipulihkan dan kembali ke jalan Tuhan.

Tentu melalui kem kebangtunan rohani yang demikian sangat tepat untuk mengumpulkan mereka dan sebagai kesempatan ajang menunjukkan bakat dan kreatifitas mereka yang mana itu boleh dipersembahkan sebagai persembahan yang boleh menyenangkan hati Tuhan seperti dengan permainan musik, nyanyian, tarian, puisi dan lainnya.

Dalam pelayanan firman Tuhan kami menyampaikan khusus mengenai peranan musik dalam ibadah sesuai kebenaran firman Tuhan yang terambil dari Yohaners 4 : 23-24 "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Dari ayat ini kita diajarkan bagaimana sesungguhnya kita menjadi penyembah yang benar kepada Allah yang benar dan tidak menduakan Tuhan dengan praktik-praktik seperti yang dikerjakan orang-orang yang tidak mengenal Allah yang benar. Firman Tuhan ini juga menuntun jemaat untuk hidup dalam kekudusan termasuk dalam iman, kehidupan, jasmaniah sebab dalam kesempatan ini ternyata dijumpai ada banyak anak muda yang hadir adalah dari keluarga yang belum sungguh-sungguh sebagai pengikut Kristus. Dari antara mereka kami jumpai banyak yang menggunakan jimat, menggunakan obat-obat dari petunjuk dukun, tato-tato naga yang memenuhi tubuh mereka, bahkan ada yang hidup dalam kuasa kegelapan. Tapi oleh kuasa Tuhan mereka dipulihkan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat hidup mereka secara pribadi.

BOM BUNUH DIRI pekerjaan orang bodoh !

By ; Hotben Siahaan

Syalom,inilah berita yang tak asing, perlu diketahui pula...

Bom bunuh diri terulang kembali di Indonesia. Kejadiannya hari minggu 25 September di Gereja Injil Sepenuh Kepunton Solo Jawa Tengah Indonesia. Selepas ibadah seorang pria, yang juga ikut berpura-pura beribadah sebelum meluai aksinya yang bodoh dua kali mundar mandir di sekitar gereja yaitu memulai persiapan dan mata-mata dari warung internet dan rumah makan di dekat gereja.

Korban yang ada selain pelaku bunuh diri terbakar, maka dilaporkan ada 28 luka parah dan dirawat di rumah sakit dan bangunan gereja juga rusak.

Siaran berita televisi swasta menyebut bahwa si korban bernama Ahmad Abu Daud alias Raharjo, dan dinyatakan ada kaitannya dengan kelompok teroris yang pernah mermbakar mesjid di Polres Cirebon.

Dalam kesempatan ini beberapa tokoh lintas agama dari Cirebon dan Solo yang dikenal sebagai kota yang menghargai perbedaan agama, menyerukan supaya setiap umat tak perlu takut dan jangan sampai mau terprovokasi pihak-pihak tak bertanggung jawab, dan masalah ini sekarang sudah di tangani pihak Densus 88.

Dalam berita pers nya presiden SBY juga memberi pernyataan dan perintah supaya kasus ini segera dituntaskan dan diumumkan supaya masyarakat rasa puas !

Bagi jemaat Tuhan tetap waspada dan semakin giat beribadah dan layani Tuhan, meski apapun terjadi, justru pelayanan dan penginjilan harus terus bergerak maju !!!

LAWATAN TUHAN DI PERBATASAN SARAWAK BRUNEI DARUSSALAM



By: Hotben Siahaan
Syalom, inilah laporan perjalanan saya tepatnya di perbatasan Sarawak dan Brunei Darussalam.....untuk kawan2 pembaca blog dan pendengar Radio ASIANCROSS !

Usai melayani Kem Kebangunan Rohani di Bintulu, saya beseta dengan seorang jemaat meneruskan perjalanan ke kota Limbang Sarawak. Pada Minggu 4 September itu saya sebenarnya hanya mau beribadah saja mengikuti keluarga tempat saya menginap yang beribadah di gereja Anglican ST Mark. Namun oleh pertolongan Tuhan pastor serta team pelayan disana meminta saya untuk menyampaikan firman Tuhan di depan jemaat sekitar 100 orang.

Thema kotbah mengenai "Musik Yang Benar dan Musik Yang Liar" dari Keluaran 32:1-35 yang disertai dengan contoh-contoh dalam alkitab serta dalam kehidupan berjemaat yang kini banyak mewarnai kehidupan gerja. Musik serta para pelayannya harus kudus, tapi belakangan ini kita menyaksikan banyak juga cara-cara dunia menyusup di gereja termasuk ada saja pemimpin pujian yang tak pantas memimpin jemaat beribadah, karena mereka tampil tak siap dan justru menjadi batu sandungan, seperti kita menjumpai pemimpin pujian dengan celana jeans sobek-sobek, tampak kumal dan perempuan memimpin pujian dengan pusat di perut terlihat oleh jemaat. Di lain kesempatan kita mendengar lagu-lagu rohani dicampuradukkan dengan lagu-lagu dunia. Ini acapkali dijumpai di pesta-pesta pernikahan kristen.

Respon jemaat begitu kuat mengenai penyampaian firman Tuhan ini sehingga tak disangka usai pelayanan team pemimpin disana meminta saya lagi untuk mempersiapkan sebuah pelayanan seminar dan bengkel musik di pertengahan Oktober ini. Sesuatu yang jarang saya terima adalah dari gereja seperti Anglican dimana bila kita mengingat birokrasi mungkin agak sulit, tapi karena Roh Kudus yang bekerja maka kehendak Tuhan bagi jemaat itulah yang diutamakan, apalagi saat saya melihat antusiasme mereka sangat tinggi mengenai musik sehingga pada kesempatana itu mereka sepakat akan membeli peralatan musik band yang lengkap dan baik, dan untuk mempersiapkan para pelayannya itulah mereka mengundang saya mengadakan seminar musik.

Dari pelayanan di gereja, saya juga harus meneruskan sebuah pelayanan khusus. Ternyata dari penyampaian firman Tuhan ini ada satu keluarga yang dijamah Tuhan dan mereka mau dilayani khusus dalam pelepasan dari ikatan kuasa kegelapan. Keluarga ini tinggal di perbatasan dekat pintu masuk Sarawak dan Brunei Darussalam. Di sana mereka membuka usaha rumah makan. Nampaknya usaha mereka cukup maju, tapi ada kesalahan yang mereka buat. Mereka membuka usaha itu tapi juga mengikuti petunjuk-petunjuk pedukunan sehingga hampir seluruh rumah dan rumah makan mereka di letakkan jimat-jimat yang menurut mereka berguna untuk penglaris usaha dan penjaga.

Akan tetapi oleh kuasa Tuhan semua jimat dan benda-benda yang ada kami bakar dan lenyapkan dalam nama Yesus. Kini keluarga ini merasakan kelegaan terutama si bapa yang selama berhubungan dengan praktik perdukunan biasanya selalu dipenuhi rasa kuatir dan sangat ketakutan setiap menjelang mau tidur, tapi sejak kami doakan dan lenyapkan kuasa kegelapan sekarang bapa itu sudah rasa tenang dan penuh damai di hatinya. Keluarganya pun kini dipulihkan Tuhan, Haleluya !

REVIVAL PRAYER MEETING GUNUNG MURUD SARAWAK MALAYSIA











Syalom, inilah berkat Tuhan yang boleh saya bagikan buat saudara semua pembaca blog dan pendengar ASIANCROSS Radio Pemenang, jounal perjalanan saya ke Gunung Murud,Sarawak Malaysia !

Pengantar

Inilah selintas pengalaman rohani dari alam yang keras dan orisinil. Bagaimana bentuk permukaan gunung kita ikut saja,....saat melangkah menyusuri jalan mendaki menaik dan menurun...kita melewati jalan penuh semak, duri, batu padas juga menyeberang jembatan sepotong kayu kecil dibawahnya jurang yang saat kulewati ada pula seorang wanita terjatuh, dan ada juga jembatan papan tapi ianya rusak, tak dapat digunakan, lalu bagaimana aku berjalan melalui hutan Gunung Murud pada ketika itu malam dan juga hujan yang lebat...aku melangkah di atas batu yang tajam, tanah berlumpur dan licin, di atas akar pohon raksasa, sebatang kayu yang sudah lapuk membusuk, bahkan melompati lobang....

Bagaimana saya bisa melewati perjalanan siang dan pada malam itu yang kalau dihitung ada 4 kali kaki ini masuk lobang tapi tak cedera ? Saya sesungguhnya tidak bisa tapi dibantu sebatang tongkat bambu dan teringat seperti saat Musa mendaki gunung Horeb serta ingat akan nyanyian mazmur seraya bernyanyi "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" Mazmur 119:105, serta pengalaman bangsa Israel berjalan di padang gurun ada tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, itulah iman seorang pendaki gunung yang berharap pada tuntunan Tuhan.
Inilah sebahagian tulisanku untuk kawan-kawan agar mendapatkan berkat dari perjalanan ini. Saya ucapkan terimakasih kepada Tuhan yang membawaku kesana juga pada penyelenggara serta kawan-kawan yang mendukungku ikut serta...Tuhan memberkati kita semuanya !

Sekolah Pembangunan Karakter dan memperbaharui panggilan Tuhan atas kita di perbukitan dan gunung-gunung.
Ada sebuah pengalaman yang hebat dan menarik bila kita berbicara tentang bukit atau gunung dalam konteks pelayanan. Dalam Alkitab banyak kita temukan hal-hal yang hebat itu justru terjadi di atas bukit atau gunung. Sebut saja kisah bahtera Nuh, saat Abram bersyafaat di bukit, Musa mengambil loh batu di gunung Horeb dan Yesus naik ke surga dari bukit Zaitun bahkan dijanjikan akan ada disana bila saatnya kembali menjemput umat-umat pilihan-Nya.

Sejak melayani memang saya acapkali mendengar para hamba Tuhan senior sering mengadakan petualangan rohani ke bukit tinggi dan puncak gunung. Mereka berpuasa, berdoa dan meminta kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka. Dan yang hebatnya sebelum mereka mendapat sesuatu dari Tuhan mereka tidak turun dan terus bertahan sampai Tuhan menyatakan maksud-Nya bagi si hamba Tuhan.

Belajar dari perjalanan hidup para hamba Tuhan di Alkitab, akhirnya sayapun senang melakukan doa syafaat dari tempat tinggi, perbukitan dan gunung terlebih saat banyaknya konplik melanda Indonesia sejak tahun 1997. Dan sejak itu pula saya sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia melakukan doa syafaat untuk meminta belas kasihan Tuhan atas apa yang terjadi di Indonesia ketika itu.

Sebagai catatan yang amat berkesan saya ingat bahwa banyak juga penyataan Tuhan bagi saya yang boleh meneguhkan pelayanan saya sesaat dan selepas menjalankan tugas doa syafaat di tempat-tempat seperti itu. Ada keberanian dan kuasa yang amat kuat saat kita berdoa dari tempat yang tinggi. Seingat saya saat pertama kali masuk Malaysia tahun 2003 saya pun berdoa dari bukit Kota Keriangan Genting Higland, dan sampai hari ini Tuhan buka jalan untuk saya terus melayani di Malaysia, sedang saat terjadi tsunami 2004 maka tahun berikutnya saya langsung pergi sendirian berdoa syafaat di kawasan perbukitan di pantai Phuket Thailand karena dilaporkan ada 5000 pelancong tewas ditelan tsunami dan dari saat itu saya dapat melayani di Thailand, kemudian yang terus menerus mengiang di telinga saat mendengar 4 gereja dibakar di Sungai Penuh Jambi, saya dan team mengadakan doa syafaat mengelilingi danau Kerinci dan kota hingga ke lereng gunung Kerinci dan ternyata Tuhan mendengar doa kami sehingga 4 gereja yang dibakar itu boleh beroperasi kembali.

Ada banyak perbukitan dan puncak gunung yang pernah saya daki untuk berdoa syafaat, diantaranya seperti perbukitan di Pulau Samosir, Air Terjun Sigura-gura dan perbukitan pulau Nias, Sumatera Utara, Perbukitan pantai Pelabuhan Ratu, Puncak Pass Jawa Barat, Pulau Bintan, Pulau Batam Riau, Gunung Merbabu di Jawa Tengah, Gunung Bromo di Jawa Timur, perbukitan di lintas Flores hingga di pulau Timor dan Timor Leste, perbukitan lintas Poso Sulawesi Tengah, pegunungan Bukit Barisan Lintas Sumatera Barat, dan 2 gunung yang terkenal di Malaysia yaitu Gunung Kinabalu di Sabah dan Gunung Murud di Sarawak. Untuk Gunung Kinabalu tidak sempat saya mendaki karena saat itu cuaca mendung. Sementara Gunung Murud yang sangat menantang itu akhirnya dapat saya capai dengan pertolongan Tuhan.

Pendakian ke puncak Gunung Murud

Sejak tahun 2006 aku sudah mendengar dan melihat video tentang petualangan Gunung Murud Sarawak Malaysia. Saya terasa tertantang melihat banyaknya orang tua dalam kisaran usia 50-70 tahun mampu menaiki gunung walau hanya modal sepotong tongkat sambil menggendong tas di pundaknya. Mereka bukan jemaat biasa, tapi para pendoa syafaat dan hamba-hamba Tuhan yang merindukan penyegaran kembali dalam pelayanan mereka, walau di antaranya banyak juga usia muda dan itu umumnya para pendoa syafaat. Sebab sudah jelas kalau hanya sekedar melancong tak kan sanggup dan pasti tidak mau kesana, namun karena kita mau diisi oleh perkara-perkara rohani dan belajar bagaimana Tuhan menyampaikan pesan kepada hamba-hamba pilihan-Nya ke gunung itu karena untuk mencapai puncak gunung amat sulit dilalui. Sebab itu kita juga belajar dari alam yang masih asli tanpa gangguan tangan manusia yaitu gunung Murud Malaysia.

Apa yang selama ini kurindukan barulah kali ini 13-18 Juli 2011 aku boleh ikut dan terbukti aku dapat mencapainya dengan sukses hingga puncak tertinggi Gunung itu, sekitar 8000 kaki dari permukaan laut, Haleluya ! Untuk mencapai ini sesunggunya singkat saja, tapi karena ini adalah gunung yang orisinil agak sulit untuk ditaklukkan. Sesuai aturan penyelenggara maka untuk mencapai mulai dari zone start di Lepo Bunga hingga Gereja Haleluya diperlukan waktu 5-7 jam, dan dari Gereja Haleluya ke puncak gunung bisa dicapai 4-5 jam.

Kelompok kami terdiri dari 15 orang yang datang dari berbagai tempat dari Malaysia (Sipitang, Lawas, Kota Kinabalu, Labuan), Brunei Darussalam dan saya sendiri dari Jakarta Indonesia. Dari zone start kami semua berkumpul di kota Lawas Sarawak. Kami menggunakan 3 kenderaan standard pegunungan, 1 Nissan Ranger kenderaan team sendiri berwarna merah yang kami bawa dari Kota Kinabalu dan 2 jenis Toyota Hilux yang kami sewa dari kota Lawas.

Perjalanan dari Lawas hingga Lepo Bunga selama 5 jam kami lewati dengan mantap, meski banyak kali slip di tanah merah yang licin, terutama ranger merah karena ukuran roda agak kecil tapi yang begitu itu aku suka mengambil gambar videonya, yang meliuk-liuk mengerikan saat membedah tanah berlumpur !

Tiba di Lepo Bunga tepat di lereng gunung Murud, sebagai terminal keberangkatan para pendaki, kami sempatkan makan serta bersiap-siap mengatur barang-barang yang akan dibawa para potters yang kita bayar sekitar 30 ringgit per kilogram. Dan kita cukup bawa bag di pundak saja. Termasuk laptopku dan kamera video harus kujaga hati-hati karena selalu ada turun hujan.

Sebenarnya, waktu masih sekolah SMP di kampung di Rajamaligas, Simalungun, Sumatera Utara, saya juga senang masuk hutan sekitar 30 kilometer dari kampung kami. Bersama kawan-kawan muda kami membawa anjing, parang, tombak, lastik dan berburu monyet di hutan-hutan di pinggiran kebun sawit dan karet liar di tanah jurang dan berbukit terjal. Dan pengalaman itu boleh jadi penambah pengetahuanku tentang bagaimana berpetualang masuk hutan belukar dengan pohon-pohon besar dimana kita berjalan mendaki dan menurun di atas akar atau batu-batu yang amat licin.

Dalam memasuki hutan gunung Murud memang ada aturannya, karena hutan ini menjadi hutan lindung dan dikelola dinas kehutanan sebagai taman nasional, sehingga setiap tanaman, bunga dan burung yang ada di hutan tak boleh diambil selain kita cukup menikmati keindahan flora serta kicawan burung-burung yang merdu di atas pohon yang sangat besar dan tinggi.

Namun jangan kaget tiba-tiba kita pun boleh berjumpa ular di atas pohon tertutup dedaunan yang rindang dan kita sangat kaget dan takut dibuatnya, namun oleh kuasa Tuhan kita mengusirnya walau tanpa melukainya.
Daya tarik gunung Murud memang bukan hanya karena keindahan alamnya saja tapi karena adanya mukjizat dan perbuatan Tuhan yang ajaib di puncak gunung itu sekitar 30 tahun silam, dan untuk mengenal serta mengingat perbuatan Tuhan di tengah-tengah umat-Nya maka dibentuk panitia kebangunan rohani untuk mengelola event ini pada setiap dua tahunnya dan ini boleh melibatkan banyak hamba Tuhan serta para peserta dari berbagai negara.

Kegiatan di Gereja Haleluya

Di pertengahan gunung Murud sekitar 4500 kaki dari permukaan laut ada satu bangunan dari bahan kayu, papan dan seng sebagai pusat ibadah berkapasitas 1000 orang jemaat duduk bersila yaitu Gereja Haleluya yang Tuhan perintahkan dibangun oleh hamba-Nya Pastor Agong Bango, percis seperti Tuhan memerintahkan nabi Nuh membangun bahtera di atas gunung.

Saat mengikuti acara demi acara di dalam ruang Gereja Haleluya, banyaklah yang kita dengarkan. Kesaksian dari perjalanan Pastor Agong Bango yang dipanggil Tuhan menjadi penyambung lidah Tuhan dalam menuntun umat-umat-Nya di sekitar lereng Gunung Murud hingga langkah kakinya harus ia tancapkan dari Lepo Bunga terus mencapai puncak gunung Murud yang kudus seperti gunung Horeb yang dinaiki nabi Musa.

Bagaimana membangun gereja ini dengan bahan bangunan di bawa dari bawah gunung dan melewati pepohonan yang amat rapat dan tangga-tangga akar kayu dan batu yang licin dan tajam, sehingga sulit dipikul hingga ke atas menjadi laporan yang sangat menantang.

Kesaksian para ibu-ibu dan juga bapa-bapa team pastor Agong Bango pada masa awal pencurahan kuasa Tuhan di tahun 80 an di tengah-tengah suku Lun Bawang di kawasan Ba Kelalan, terasa menyedot perhatian para hadirin. Bukan itu saja, ibu-ibu yang nampak lucu karena ukuran fisik mereka memang kecil dan jari kaki mereka lebar dan rata-rata sudah berumur antara 70-80 tahun ternyata sudah berkali-kali naik gunung bahkan ada yang sudah mencapai 55 kali.

Di antara mereka Tuhan memberi ragam karunia. Ada yang karunia mujizat, menyembuhkan, mencipta lagu dalam pimpinan Roh Kudus dan mereka penuh sukacita, sama seperti style jemaat mula-mula saat rasul-rasul Yesus mulai melayani di Yerusalem dan kota-kota lainnya.

Pada acara ibadah kita diiringi musik lengkap band walau tanpa keyboard tapi ada 2 sangkakala mengiring pujian dan penyembahan yang sangat diurapi Tuhan. Lagu-lagu terpilih dengan baik dan sangat menyentuh hati termasuk lagu bahasa Indonesia, Inggris dan Lun Bawang terasa memikat hati saat dikumandangkan jemaat-jemaat setempat..

Kesempatan baik pula boleh berkenalan dan dekat dengan para pemimpin Pelayanan Doa Gunung Murud termasuk Pastor Gerawat Maran yang saya sudah jumpa beliau sejak dari lembah bukit Linanit yang sangat curam itu...Saat itu aku mewawancari pastor Gerawat seputar pengalamannya yang pernah menjadi Presiden Gereja Sidang Injil Borneo Sarawak selama 15 tahun dan hal ihwal mengenai kegiatan Doa Gunung Murud. Berkat perkenalan itu aku boleh tampil di dalam kebaktian bersaksi, menyanyikan lagu "Jom Menginjil" dan menyampaikan sebuah pesan khusus mengenai penglihatanku mengenai kebangunan rohani di Borneo. Yang kudapat 2 Januari 2011 yaitu aku melihat ada banyak tangan-tangan terangkat di Borneo, lalu dengan itu aku memulai pelayanan seminar musik ke gereja-gereja di hampir seluruh Sabah dalam ragam organisasi gereja termasuk gereja Sidang Injil Borneo yang menjadi gereja terbesar dan berpengaruh di Borneo.

Ada banyak pengalaman yang terlalu panjang untuk diceritakan selama di kawasan gunung ini...Dari setiap peserta yang datang dari berbagai negara seperti : Malaysia sendiri, Brunei Darussalam, Korea, Singapore, Myanmar, Cambodia dan mencapai 600 orang tentu mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Sebagaimana pengalaman para peserta yang mungkin berkali-kali datang ke gunung ini mengikuti kegiatan per dua tahun ini, memang selalu berbeda-beda dan selalu menyenangkan walau capek, dan beratnya medan yang kita lalui sehingga ada juga peserta yang terjatuh saat melewati jembatan sebatang kayu atau tergelincir di atas akar-akar pohon yang memang licin.
Sebuah perenungan yang penting yang boleh kupelajari bahwa kita diajar banyak hal saat mendaki gunung ini, maka para pemimpin disana selalu menyebut ini adalah sekolah pelayan yang paling berkesan, sebab kita dituntut punya mata yang fokus ke jalan di depan serta berhati-hati memegang kayu penolong sebab diantaranya adalah kayu berduri, dan juga batu-batu yang besar dengan permukaan yang kasar dan kita harus memanjat batu bulat besar itu dengan hati-hati, bila tidak tangan kita akan terluka atau bisa terjatuh ke jurang.

Belum lagi saat kita harus melewati semacam rumpun bambu yang berbulu dan berlumut dimana sering ada pacet kita pun harus berhati-hati karena jalan hanya setapak saja. Dan ada juga semacam gua batu dan gua pohon yang rindang pendek dan sangat indah dan dialiri sungai kecil yang bening. Saat melewatinya kita cukup mencuci tangan dan muka supaya segar kembali sementara untuk pelepas dahaga yang tidak membawa air minum kita harus menahan diri sehingga sampai di atas lagi sebab ada memang mata air yang sudah ditata baik agar peserta yang haus boleh minum dan itu sangat orisinil dari pegunungan berbatu.

KEGIATAN PELAYANAN DOA GUNUNG MURUD

Selama 5 hari di kawasan gunung Murud maka rangkaian acara cukup banyak. Mulai dari pendaftaran peserta, kemudian pembukaan yang diisi dengan ibadah, penyampaian sejarah Pelayanan Doa Gunung Murud, kesaksian para perintis pelayanan doa yang sampai hari ini masih hidup dan tetap bersemangat walau umur sudah 60-70 tahun, konseling , doa dan pengutusan, doa syafaat antar bangsa, babtisan selam, KKR dan pengutusan ke kota asal dan negara masing-masing.

PEMONDOKAN

Di kawasan Pelayanan Doa Gunung Murud terdapat rumah-rumah pondokan yang boleh digunakan peserta selama 5 hari yaitu sepanjang retreat berlangsung dari hari pertama sampai penutupan, hanya dengan pemberian ucapan syukur kepada pemilik atau pengelola. Namun untuk keperluan makan peserta boleh membawa bekal dari kota, sementara air minum dan mandi, cuci cukup tersedia.

Karena kawasan ini di gunung dan sangat jauh ke kota maka sebelum peserta masuk ke gunung Murud maka beberapa keperluan-keperluan perbekalan selama di gunung seperti perbekalan makan yaitu beras, mi instan, susu, kue kering, suplemen, obat-obatan, perbekalan mandi dan cuci, lampu batre, tos light, lilin, jaket, sweeter, pakaian yang cukup termasuk sleeping bag karena udara di atas gunung sangat dingin sekali. Sementara dalam perlengkapan ibadah tetap dibawa yaitu alkitab, buku catatan dan alat tulis.

TANDA-TANDA DAN MUJIZAT DI GUNUNG MURUD DAN BAKELALAN

Dua kawasan di Sarawak yang menjadi populer di kalangan gereja di Borneo Malaysia Timur yaitu Gunung Murud dan Bakelalan. Pada tahun 1984 dimana pekerjaan Tuhan sedang luarbiasa di sana ada banyak tanda-tanda ajaib di kawasan perkampungan kristen yang dihuni suku Lun Bawang di Bakelalan dan puncak Gunung Murud Sarawak. Pak Agong sebagai pelayan Tuhan senantiasa mendapat petunjuk dari Tuhan mengenai tanda-tanda yang akan Tuhan nyatakan di tengah-tengah jemaat Tuhan yang pada umumnya adalah bekerja sebagai petani tanam karet, padi dan beternak.

Tanda-tanda dan mujizat yang berlaku yang pernah dicatat yang dilakukan Tuhan melalui hamba-Nya Pa Agong Bango yang juga disebut sebagai nabi Allah, adalah :
1. Beras berubah menjadi tepung beras dan tepung gandum, air masak berubah menjadi minyak kacang dan gula, disaksikan 37 orang di kampung Buduk Tudal, Buduk Nur.
2. Lidah api saat kebaktian di lapangan terbuka disaksikan sekitar 100 orang dan tanda bola api yang jaraknya sekitar 1 kilometer di angkasa dan selama 2 jam muncul kemudian hilang lalu muncul kembali selama 1 jam lalu meredup dan hilang. Seorang wanita mengatakan ini pertanda iman jemaat yang semakin meredup agar kita semakin giat beribadah dan layani Tuhan.
3. Nyanyian malaikat dan malaikat kelihatan. Ada 360 orang yang beribadah malam dan menyaksikan kehadiran kuasa Allah di Bakelalan. Ada dua malaikat berjalan di puncak gunung berjalan sambil mengangkat tangan ke langit seperti berdoa, dan ada koor nyanyian malaikat yang sangat indah dan merdu sekali. Dan jemaat penasaran apakah itu betul nyanyian malaikat ? Untuk memastikan kami memeriksa tape player jemaat dengan kaset didalamnya ternyata isinya kosong, dan ternyata ini adalah pekerjaan Tuhan yang dahsyat di tengah perhimpunan jemaat.
4. Nyala api di semak di puncak gunung Murud. Karena ada perintah Tuhan untuk mengadakan doa di puncak gunung maka suatu malam pa Agong Bango beserta sekitar 620 orang mengadakan kebaktian dari jam 5 petang hingga janm 11 malam. Beberapa genggaman batu kerikil, pasir dan lumut putih dicampur air diaduk dan ditaruh di atas seng lalu diletakkan di puncak gunung 15 meter dari kumpulan ramai. Mereka coba nyalakan dengan mancis tapi tak mau menyala. Namun saat mereka berdoa dan minta ampun kepada Tuhan, maka menyalalah dengan mengeluarkan nyalaan api yang sangat besar. Semua jemaat bersorak kemenangan dan Tuhan menyertai umat-Nya. Setengah jam kemudian dipadamkanlah api itu, dan keesokan paginya pa Agong dan beberapa jemaat memeriksanya ternyata tak satu rumput pun yang layu apalagi terbakar, yang ada di atas seng hanyalah biji-bijian sebesar kacang lendir hangat sementara seng tak nampak bekas terbakar. Puji Tuhan !

Sebuah kesaksian dari masyarakat di Bakelalan ini adalah walaupun mereka jumlahnya sedikit dan jauh di pedalaman namun soal beriman mereka sungguh-sungguh boleh jadi teladan. Dan kehidupan jemaat orang suku Lun Bawang ini sangat terkenal di antara suku-suku penganut kristen di Sarawak dan Sabah Malaysia. Dalam bidang hasil tani ternyata beras merekalah yang boleh mensuplay kebutuhan dan sangat bermutu tinggi dan disukai di Malaysia, dalam pendidikan rata-rata anak-anak mereka bersekolah tinggi dan banyak pula yang duduk dalam pemerintahan dan juga di bidang usaha bisnis swasta.

Sejarah masuknya suku Lun Bawang ini menjadi pengikut Yesus dimulai tahun 1933 saat misionari Borneo Evangelical Mission (BEM) memasuki daerah Limbang, Trusan, Lawas, Tenom, Sipitang sampai perbatasan Kalimantan. Pada awal dimulainya pelayanan didapati bahwa kondisi mereka sangatlah kurang baik.Tahap kehidupan mereka sangat rendah, rumah mereka sangat buruk dan selalu mabuk-mabukan dan tak berdaya. Pada ketika itu orang berkata bahwa negeri Sarawak akan baik bila orang Lun Bawang dibiarkan lenyap dengan sendirinya. Tapi oleh kemurahan Tuhan, suku itu kini menjadi berkat dan sangat dihargai kiprahnya dalam pencaturan misi, pendidikan bahkan politik di Malaysia..

BUAH ROH KUDUS, terimalah berkat ini..kutulis buat anda semua !

Syalom,inilah pelajaran yang penting bagi kita semua, khusus pendengar radio ASIANCROSS yang diberkati TUHAN !

(Galatia 5 : 22-23)
By : Hotben Siahaan

Pertanyaan, mengapa kita dituntut harus menghasilkan buah ? Bukankah daun juga ada gunanya, begitupun dengan akar pohon ? Jawabnya, Alkitab tidak ada menulis tentang daun roh, bunga roh atau akar roh. Yang ada hanyalah buah Roh.

Buah Roh itu adalah hasil dari proses kehidupan kita di dalam mengikuti jalan-jalan Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana kita menerima firman Tuhan berikut ragam rintangan yang harus kita lalui akan memperindah kesaksian hidup kita, sehingga lewat kehidupan kita nama Tuhan Yesus dipermuliakan.

SYARAT MUTLAK MENGHASILKAN BUAH (Yohanes 15 :1-8)

- Tinggal pada pokok, yaitu Yesus (ayat 4).
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

- Dibersihkan oleh firman Tuhan (ayat 2).
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Inilah sebuah perumpamaan yang amat sederhana mengenai cara hidup rohani di dalam Kristus. Saya yakin siapa pun orangnya tentu dapat menerima ini karena memang demikianlah sepatutnya kita hidup di dalam Kristus, ya seperti pokok anggur yang mudah kita jumpai dimana-mana.

MASA PERTUMBUHAN

Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:15)

Pada masa pertumbuhan satu tumbuh-tumbuhan memerlukan air yang bersumber dari tanah yang dikerjakan oleh akar untuk menghisap dan membawa sari-sari makanan, dan angin untuk membantu pergerakan pertumbuhannya, yang dibantu oleh sinar matahari.

Itulah kehidupan flora. Sangat diperhatikan bagaimana siklus pertumbuhannya, apatah lagi kita anak-anak Tuhan yang dipersiapkan menjadi utusan Injil-Nya ke seluruh penjuru dunia, kita perlu firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus untuk menggerakkan misi kita ke belahan dunia, khusunya Asia.

MASA MENUAI

Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Matius 4:35)

Pergilah ke sawah yang sedang panen padi. Saudara akan melihat bagaimana penuai lebih dahulu melihat area sawah yang memang sudah siap di panen dan mana yang harus menunggu matang. Dari situ ia mulai mempersiapkan peralatan memotong padi, dan berusaha memotong dengan hati-hati supaya tidak ada bulir padi yang jatuh ke tanah.

Saudara pun harus lihai mengatur langkah penuaian. Apakah semua satu bangsa sudah siap dituai ? Belum tentu, mungkin hanya sebagian provinsi, atau kabupaten, atau hanya satu kelompok komunitas kecil saja ?

Ada orang terkecoh mengenai pelayanan ke luar negeri, mereka berpikir kalau seorang hamba Tuhan melayani ke luar negeri pastilah ke kota Negara yang sangat maju dan ramai, atau daerah-daerah yang sedang membangun. Belum tentu, yang pasti kita harus tinjau lapangan, lihat keadaan sebenarnya.

Sama seperti laporan saya ini, bahwa tidak semua Thailand siap dituai, tetapi sebagaian di daerah selatan berbatasan dengan Malaysia itu mulai menguning, demikian juga di Brunei Darussalam. Dalam area tertentu di Kepulauan Riau juga sudah sedang menguning. Yang jelas sadara para penuai harus bersiap-siap.

Karena kita harus tahu jam-jam menuai. Sebab bila masih sangat muda, kita akan mendapat panenan yang kurang bagus, tapi kalau benar-benar matang, barulah berhasil, dan jiwa-jiwa itu menjadi bibit unggul bagi generasi dan bangsanya sendiri.

Lagi ada yang terdengar asing, banyak orang mempermasalahkan soal lokasi atau area pelayanan. Bila ada orang ke luar negeri mereka sebut buat apa jauh-jauh kesana sedang di negeri sendiri banyak ladang pelayanan. Itu betul, tapi Tuhan juga menghendaki sebagaimana Amanat Agung-Nya supaya kita pergi ke semua bangsa di dunia.

Untuk bahagian ini saya buat gambaran yang mudah ya seperti alat tranportasi darat. Di sebuah kota negara selalu ada angkutan perkotaan yang berkeliling mengambil penumpang di dalam kota itu saja. Namun ada kenderaan bus dari kota negara itu yang mengambil penumpang sampai melalui tiga negara seperti bus dari Singapore, Malaysia hingga Thailand. Juga dari Pontianak Indonesia, Kuching Malaysia hingga Brunei Darussalam.

Area pelayanan ya demikianlah adanya, kita tidak terpaku pada satu kawasan. Dunia ini ladang Tuhan yang kita boleh kerjakan sesuai karunia Roh Kudus bagi kita.

Perhatikan :

Buah Roh adalah hasil dari proses hidup seseorang di dalam Tuhan. Ia berakar, bertumbuh dan dipelihara oleh firman Tuhan siang dan malam. Sedang karunia Roh adalah suatu kemampuan dari Allah yang Ia berikan bagi kita untuk melayani Dia. Kepada kita dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Seperti karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, memberikan iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, karunia untuk menafsirkan bahasa roh yang diberikan secara khusus kepada tiap-tiap orang seperti yang dikehendaki-Nya. (1 Korintus 12 1-11).

PENJABARAN BUAH-BUAH ROH

Kasih

Dalam 1 Korintus 13:4-7 kasih itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Sabar
Dalam kitab Amsal ada 3 ayat yang sangat menonjol perihal sabar, yaitu :
1. Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29)
2. Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (Amsal 15:18)
3. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
(Amsal 16:32)

Satu perjalanan hidup yang teruji betul dalam hal sabar adalah Abraham. Ibrani 6:15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepadanya.

Kejadian 21:1-7 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."

Murah hati (Lukas 6:36)
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Matius 20:15 Apakah saya tidak boleh berbuat semau saya dengan kepunyaan saya? Ataukah engkau iri, karena saya bermurah hati?'

Ayat ini berbicara tentang pemberian materi atau upah yang dilakukan seorang majikan kepada pekerjanya. Dia bebas saja menurut haknya memberi kepada pekerjanya menurut kemauannya sendiri dan sesama pekerja tidak patut saling bertengkar, hak mutlak pada majikan.

Tetapi bila kita melihat dewasa ini, bahwa pekerja-pekerja khusus di ladang Tuhan tidak banyak protes mengenai upah besar atau kecil berdasarkan waktu kerja. Justru yang jadi masalah para tuan-tuan, majikan itu justru tak pernah memberi apa-apa kepada pekerjanya.

Tidak heran banyak gereja yang pekerjanya kurang sehat, kurang vitamin, kurus dan terjun bebas kepada penderitaan yang terpaksa sementara tuan-tuan para majikan bertubuh tambun dengan makanan sedap-sedapan di restoran dan akhirnya mereka berselimut sakit-penyakit dan tidak murah hati.

Suatu berita yang memilukan di malam natal 2007 di daerah Jawa Barat Indonesia, seorang hamba Tuhan diundang menghadiri perayan natal gereja yang lumayan besar dan jemaatnya banyak yang kaya. Di hotel bintang tiga itu berkumandanglah pujian kepada Tuhan diiringi musik yang cukup mahal pula. Dan ketika tiba pada acara santap malam si hamba Tuhan itu hanya diam melihat betapa mewahnya makanan di meja perasmanan, sedang ia teringat di rumahnya ada anak-anak yatim piatu yang belum menikmati makanan malam karena gembalanya keluar.

Yang sangat ironisnya, ketika pulang dari kebaktian gembala pengasuh anak yatim piatu itu pulang dengan lenggang kangkung tanpa sepotong kue atau seberkas oleh-oleh natal padahal sang gembala pengundang tahu kalau ia seorang gembala yang masih patut dapat pertolongan, apalagi sekedar bingkisan makanan di malam natal.

Bila ada kesempatan kajilah kemurahan hati saudara. Sejauh mana kita mampu mempraktekkan kasih Tuhan bagi sesama kita ? Seringkali kita murah hati tapi kurang memberi. Masih ingatkan tentang perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang murah hati yang berkorban bagi seorang yang ia tak kenal karena ia temukan tergeletak dan dianiaya di jalan raya. "Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.." Lukas 10:33

Sebuah pengalaman luar biasa, saat memasuki Thailand sengaja kami membawa roti dan pakaian untuk kami berikan kepada siapa saja yang kami jumpai pertama kali di kota Bangkok. Tepat jam 5 pagi bus yang kami tumpangi dari Kuala Lumpur berhenti di terminal. Dan di samping bus itu ada seorang nenek orang Siam duduk dengan tenangnya. Kami dekati dan berikan apa yang kami siapkan buat dia. Dan ternyata ia menerima dengan senang hati dan setiap orang di sekitarnya berkata, orang Indonesia baik ya !

Dan benar Tuhan melihat ketulusan hati kami melayani orang-orang di Thailand sebab selama di Thailand pelayanan kami berjalan oke-oke saja dan banyak orang senang dengan kehadiran kami di sana.

Tidak cemburu
Dalam Alkitab Terjemahan Lama I Korintus 13:4 ditulis: kasih itu tiada dengki….

I Samuel 18:9-12 menulis kisah Saul yang dengki kepada Daud dan berakhir dengan bunuh diri.

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena TUHAN menyertai Daud, sedang dari pada Saul Ia telah undur.

Lalu kata Saul kepada pemuda yang membawa senjatanya, "Cabutlah pedangmu dan tikamlah aku, supaya aku jangan dipermain-mainkan dan dibunuh oleh orang-orang yang tak mengenal TUHAN itu." Tetapi pemuda itu tidak mau menikamnya, karena ia sangat menghormatinya. Sebab itu Saul mengambil pedangnya sendiri dan merebahkan dirinya ke atas mata pedang itu (I Samuel 31:4 Alkitab bhs Indonesia sehari-hari).

Ternyata hati dengki bila tidak mau dipulihkan Tuhan akan berujung bunuh diri….malah yang lucunya Saul berani-beraninya menyebut Daud orang yang tak mengenal Tuhan ? Sungguh tragis !
….dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.(Galatia 5: 26)

Tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yesaya 2:11).

Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing. (Kisah Para Rasul 12:21-23).

Tidak melakukan yang tidak sopan.

Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati (Roma 13:13)

Suatu kebiasaan buruk yang acapkali kita lihat di berbagai tempat kawasan Kristen di tanah air, bila menjelang natal semua kelihatan baik-baik saja, tetapi beberapa hari selepas itu tepatnya di malam pergantian tahun, situasi jadi lain. Mabuk-mabuk dan percekcokanpun mulai ramai di berbagai tempat, bahkan bisa sampai menelan korban jiwa. Inilah potret buruk zona Kristen yang belum dibersihkan.

Tidak mencari keuntungan diri sendiri

Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain . (I Korintus 10:24).

Bapak Bone Pasius adalah kepala suku laut yang sangat perduli kepada anggota masyarakat suku laut yang ada dalam pengawasannya. Sebagai pemimpin komunitas suku tertinggal ia berpikir dan berjuang melebihi seorang pejabat negara. Dan untuk membantu kehidupan warganya ia mesti menjual barang-barang hasil tangkapan laut warganya hingga ke Singapura dan Malaysia. Kemudian kalau ia pulang ke kampungnya ia membawa barang-barang yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup nelayan anggota masyarakatnya. Untuk melakukan ini, ia tak pernah berpikir bagaimana menumpuk keuntungan diri sendiri, tapi ia kerjakan secara tulus dan iklas meski untuk ini ia pernah dijebloskan ke penjara karena dituduh sebagai penyelundup.

Tidak pemarah.

Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah….(Titus 1:7)

Perhatikan, bahwa satu syarat menjadi pemimpin jemaat adalah si calon bukan seorang pemarah, mengapa ?

Amsal 29:22 menulis bahwa: Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.

Tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Dalam terjemahan Todays English Version disebut: love does not keep a record of wrongs.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13

Tidak menyimpan kesalahan orang lain sama artinya dengan tidak dendam atau punya hati yang mengampuni kesalahan orang lain. Hal ini tepat dengan perkataan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus : Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

Tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi bersukacita karena kebenaran.

Dalam bahasa Sunda disebut, kasih itu tidak suka akan yang jahat tetapi suka akan yang benar. Sipatna kanyaah teh teu resepeun kana hal nu jahat, resepeunana kana hal anu bener.

Tetapi perhatikanlah di lingkungan sekitarmu, mana lebih banyak orang melakukan yang jahat atau yang benar. Sebab kita suka melihat kalau ada orang melakukan hal yang benar seperti beribadah, memberi pertolongan kepada yang layak menerima pertolongan, tetapi orang lain justru melakukan kejahatan kepada si pembuat kebenaran itu. Sementara bila ada orang melakukan kejahatan, pengrusakan… eh dianggap hebat, dilindungi dan mereka bersorak-sorai. Dan inilah ketidak adilan itu ! Sebagai anak Tuhan kita harus bijaksana dan tegakkan keadilan sesuai kebenaran firman Tuhan.

Menutupi segala sesuatu.

Dalam Alkitab Terjemahan Lama ditulis: Maka ia tahan menanggung segala sesuatu. Hal ini sama dengan pengalaman yang dialami Maria ketika Yesus lahir. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Lukas 2:19

Apa yang terjadi dalam peristiwa kelahiran Yesus, Maria tidak membicarakannya kepada sesiapapun. Ia diam dan merenungkan betapa besar kasih Tuhan sehingga ia menjadi seorang dara muda pilihan Tuhan yang harus mengandung, melahirkan, mengasuh dan membesarkan Juruselamat dunia.

Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan yang kita lihat di dunia ini. Bahwa orang cenderung memperkatakan serta berbicara panjang lebar tentang sesuatu hal tanpa merenungkannya secara mendalam, tetapi Maria justru lebih banyak diam dan justru orang lain saja yang membicarakannya.

Percaya segala sesuatu.

Dalam Alkitab Bahasa Melayu Malaysia disebut; dia mempercayai orang lain…

2 Timotius 2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain..

Dalam lingkungan gereja banyak kita melihat para pemimpin yang gagal melahirkan pemimpin baru. Alasannya mereka tidak mau mempercayai orang lain dan takut kehilangan pamor dan kedudukan. Padahal kita dapat melihat contoh-contoh pemimpin di dalam Alkitab seperti kepemimpinan Musa kepada Yosua, Elia kepada Eliza, Paulus kepada Timotius bahkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.

Inilah bentuk kepemimpinan yang alkitabiah dan dengan pola ini justru dapat memperlebar Kerajaan Allah. Sebab dengan semakin banyaknya pemimpin yang dapat dipercayai untuk mengembangkan pelayanan maka semakin banyak pula ladang Tuhan yang dibuka di belahan bumi ini.

Mengharapkan segala sesuatu.

Dalam bahasa Melayu Malaysia ditulis…tidak hilang harapan.
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Tanggal 7 Juli 2006 saya di deportasi pihak imigrasi Johor Malaysia karena tugas pelayanan. Saya di tahan beberapa jam dan dipulangkan ke Batam. Kejadian ini membuat saya hampir putus harapan dan sepertinya tak mau lagi melayani ke Malaysia karena kesal dengan banyaknya peraturan dan larangan-larangan. Akan tetapi mengingat ini adalah panggilan Tuhan yang sudah kuterima sejak Oktober 2003, maka peristiwa itu kuanggap sebagai perintang yang pada akhirnya memberi peluang besar bagi saya memberitakan Injil lebih jauh lagi lebih dari hanya di Malaysia.

Benar, pada minggu berikutnya saya masuk lagi ke Malaysia lewat Malaka, dan puji Tuhan saya masuk walau dibatasi hanya 14 hari saja. Akan tetapi dengan waktu yang singkat itu justru mendorong saya untuk memberitakan Injil ke negeri Brunei Darussalam dan Thailand, Haleluya !

Sabar menanggung segala sesuatu.

Dalam bahasa Sunda ditulis….. jeung kasabaranana moal aya pegatna.
Dengan kesabaran yang tiada putusnya kita siap menanggung segala sesuatu, terutama penderitaan.

Suatu kesaksian bahwa, sebelum melayani Tuhan sepenuh waktu, saya berprofesi sebagai penata musik rekaman dan musik film sekuler. Salah satu lagu soundtrack film karangan saya adalah berjudul “Nuansa Gadis Suci” dinyanyikan dan dibintangi Nike Ardilla.

Hanya kasih Tuhan saja saya boleh tinggalkan musik sekuler dan melayani Tuhan, dan walau untuk mencapainya saya harus menderita. Kehilangan pekerjaan dan alat-alat musik yang terjual dan harus bekerja sebagai pedagang asongan berkeliling ke kampung-kampung di Karawang untuk menyambung hidup keluarga saya.

Selama 7 tahun saya hidup susah dan 7 tahun pula diproses Tuhan sehingga mengambil keputusan untuk melayani Dia. Dan ada banyak kesulitan dan ancaman kematian yang menyerang hidupku tatkala berlari kepada Dia, tetapi kasih anugerah Tuhan saja yang membuatku mampu dan terus melayani hingga sekarang ini, amin.

Sukacita (Roma 14:17)

Artis-artis hanya bisa tertawa dan membuat orang bergembira dan tertawa lagi…. Tetapi ketika ia sudah turun dari panggung mereka menangis dan menjerit kehilangan sukacita. Mengapa bisa begitu ?
Dasar sukacitanya dari luar….karena melihat sambutan, dan banyaknya orang yang mengelu-elukan dia….

Berbeda dengan yang sudah dalam Tuhan. Sukacitanya dari dalam, dan itu tidak akan dipengaruhi orang-orang diluar. Ia tahan banting, sekalipun sakit, ada masalah, susah, miskin tapi dia masih tetap tersenyum menikmati kasih Tuhan.

Damai Sejahtera (Matius 8:23-27)

Damai itu indah, itulah slogan tentara kita. Tapi nyata-nyatanya tak ada damai di antara mereka. Omong kosong, buktinya sesama mereka juga ribut-ribut dan saling menjatuhkan di depan rakyat ?

Contoh damai yang benar, pasti ada ketenangan. Ingat Yesus waktu laut bergelora menghantam kapal mereka di laut Galilea, Dia tenang-tenang saja, karena Dia Sang pemilik damai dan penguasa alam raya..

Sejahtera artinya tercukupi kebutuhan hidup primernya. Paulus dalam melayani punya pengalaman, sehingga pernah ia katakan, asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (1 Timotius 6:8). …artinya, Tuhan tahu setiap gerak hidup dan keberadaannya, dan ia tahu Tuhan pasti memelihara hidupnya di dalam setiap perkara.

Bagaimana kesiapan saudara ?

Kesabaran (Ibrani 6:15)

Menahan diri dan menunggu saat Tuhan bertindak adalah sifat orang percaya. Jangan seperti Saul mati bunuh diri karena tidak sabar. Seorang calon utusan Injil perlu sabar menanti Tuhan melawat kita. Asal saja kita sabar dan terus percaya pada Dia, Ia akan nyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita.

Adoniram Judson adalah misionaris Amerika yang telah berjuang keras untuk memberitakan Injil di Myanmar yang dipenuhi dengan patung-patung dan kuil-kuil berhala. Selama 6 tahun ia tinggal di kampung, belajar dan menterjemahkan Alkitab ke bahasa Myanmar namun yang ia menangkan hanya 3 orang. Tapi suatu masa, tentara Inggris menyerang Myanmar sehingga semua orang asing harus dipenjarakan dan disiksa termasuk Judson.

Pada masa tegang itu raja Burma-Myanmar membutuhkan seorang penterjemah yang mampu berbahasa Burma dan Inggris dan pilihan itu ada pada Judson. Dan oleh hikmat pengetahuan Judson pun keluar dari penjara dan bebas memberitakan Injil dan memenangkan ribuan jiwa di Myanmar, padahal semula sang raja sudah melarangnya.

Kemurahan (Lukas 10:25-37)

Sering kita jumpai orang-orang percaya sangat kaku dan tertutup melakukan hal yang baik bagi orang lemah, sedang orang fasik lebih proaktif berbuat kepada orang lemah.

Inilah perumpamaan sindiran yang tajam bagi pelayan Tuhan. Munafik dan berpura-pura. Bagaimana mungkin kita melayani jauh-jauh ke luar negeri atau ke kampung sebelah kita, sedang membagi kasih ke jiran saja kita tidak mampu. ?

Suatu hari saya melakukan perjalanan penginjilan ke daerah Sumatera Selatan.
Di dekat kota Lubuk Linggau, kami istirahat dan makan siang dengan segenap penumpang dan awak bus Medan Jaya yang saya tumpangi. Tidak lama berselang datanglah seorang pria yang sedikit pendek, kerdil, mata tajam, kulit agak hitam, dan sangat kaku gerak jalannya.

Ketika ia dekati bus itu, sekonyong-konyong kondektur bus itu marah-marah dan mengusir dia. Karuan saja orang bingung, mengapa pria asing ini diusir. Tetapi tahukah saudara ketika ia diusir, aku justru berdoa untuk dia supaya ia melihat saya. Karena bila ia melihat saya ada kesempatan untuk menolong dia. Dan puji Tuhan aku bisa berperan menolong dia. Tapi heran, semua orang mengaganggap saya seorang yang kuat “dari dunia hitam”, karena mampu berdialog dan memberi orang itu makan di kedai di dekat stasiun bus itu.

Apa rahasia pelayanan itu ?

Hati yang berkemurahan.
Sebenarnya ia seorang suku primitive “kubu” yang merayap ke kota, tidak bisa pulang ke rimba karena tak ada ongkos, sedang awak bus tak mau menolongnya. Oleh kebaikan Tuhan aku dapat tolong dia bahkan doakan tumpangkan tangan di atas kepalanya, dan semua orang di situ takut melihat saya…dan mulai bertanya kekuatan apa yang membuat saya mampu melayani orang rimba itu.

Melalui aksi itu, aku dapat bersaksi dan memperkenalkan Yesus yang memberi kemampuan, yang juga mengasihi semua orang. Tidak ada perbedaan, hitam atau putih dan anak kota atau anak rimba.

Kebaikan (Filipi 4:5)

Yesus disebut Guru yang baik (Lukas 18:8), Barnabas disebut orang baik (KPR 11:29) dan Dorkas disebut orang yang banyak sekali berbuat baik (KPR 9:38)
Paulus katakan, hendaklah kebaikanmu diketahui semua orang. (Filipi 4:5).

Kalau kita melihat kejadian-kejadian yang menimpa negeri kita Indonesia, ya bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan berbagai kecelakaan di darat, laut dan udara. Dan kalau kita melihat jalan pintas sepertinya kita mau lari dan pindah ke negeri seberang mencari tempat yang aman. Tetapi apakah itu sebagai jalan keluar ? Belum tentu ! Sebab dari pandangan Tuhan, Ia sangat mau menyatakan kuasa-Nya atas Indonesia melalui umat-umat pilihan-Nya sekalipun harus bertaruh nyawa. Karena justru keadaan begini kita menyaksikan kebaikan Tuhan yang dapat diterima setiap orang terlebih di dalam kesulitan yang manusia tak dapat atasi.

Karena itu amat menjadi ketinggalan berita bila seorang pendeta atau gereja bila tak punya kesibukan di masa-masa krisis yang masih melanda negeri kita. Dan sungguh kurang tak berhikmat bila sampai keadaan yang sangat parah begini, dimana gempa di Bengkulu, banjir di Bojonegoro dan di berbagai tempat tapi segelas aqua atau sebungkus nasi warteg saja tak mengalir dari gereja.

Yang sangat ironis gereja dan para pemimpinnya bisa tidur terpulas di tengah hujan badai sementara warga berkeriapan di atas lumpur.

Sebagaimana issu-issu yang bertebaran di lingkungan gereja bahwa akan ada sweeping terhadap gereja di ruko dan yang tak punya izin, sepatutnya inilah waktunya kita melakukan kebaikan bagi bangsa ini. Seperti perkataan Paulus dalam Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

Kesetiaan (I Timotius 4:12)

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kesusahan, kemiskinan, fitnahan menjadikan kita kaya akan pengenalan kasih Tuhan. Asal kita tetap setia, ia akan mengaruniakan berkat kehidupan selama-lamanya bersama Tuhan, sebagai anugerah terbaik bagi kita di masa nanti.

Sebagai jemaat pasangan suami istri dan pelayan Tuhan kita perlu menunjukkan kesetiaan kepada pasangan hidup atau rumah tangga komunitas pelayanan kita. Karena Tuhan menghendaki kita setia baik kepada rumah tangga terlebih kepada Tuhan, bila tidak berkat tidak akan mengalir sekalipun kita minta dengan air mata.

Kelemah lembutan (Matius 11 :28)

Inilah karakter yang terkenal dari Yesus dan Musa (Bilangan 12:3)
Selama 40 tahun Musa mampu melayani dan memimpin Israel yang tegar tengkuk di padang gurun yang sangat menantang itu.
Ia dicaci, dilawan, tetapi Musa tetap lembut. Ia bersandar pada kekuatan Allah sehingga Israel tetap menjadi tanggungan yang sangat berat sampai ia mati.

Bagaimana kita mendapatkan kemampuan seperti ini ?
Yesus berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. “ (Matius 11:29)

Penguasaan diri (Amsal 16:32)

Ada 4 hal yang harus kita kuasai dalam kehidupan ini :

- Makanan.
Esau menjual hak kesulungannya karena makanan (Kejadian 25:29-34)

Sesungguhnya makanan yang dimakan Esau itu tidak berbahaya, malahan kalau dibumbui dengan racun iapun tidak akan apa-apa. Yang sangat fatal justru hak kesulungan yaitu hak sebagai anak sulung yang menerima warisan bapanya itulah yang berbahaya.
Dalam hal ini hak kesulungan sebagai pewaris Kerajaan Allah akan hilang dari seseorang bila ia melepasnya hanya karena makanan yang akan menyeretnya ke liang kubur.

Lihat televisi di rumah saudara berapa anak-anak Tuhan yang telah melepas hak kesulungan sebagai anak Tuhan lalu ditukar dengan kelimpahan makanan dan kekayaan ?

Dalam pelayanan saya di Malaysia baik di Semenanjung, Sabah dan Sarawak banyak di lingkungan muda-mudi dan mahasiswa. Dan saya melihat banyak anak-anak Tuhan yang meninggalkan imannya hanya karena urusan perut. Melalui pekerjaan, perkawinan yang berawal dari pertemanan biasa lalu lambat-laun terseret dan tinggalkan Tuhan.

- Minuman.
Paulus katakan, jangan mabuk anggur (Efesus 5 : 18)

Minuman adalah kebutuhan hidup jasmaniah manusia. Tetapi bila minuman yang kita konsumsi berlebihan atau mengandung racun, bukankah itu mengundang malapetaka dan dosa ? Coba saudara perhatikan sekarang. Berapa banyak anak muda tewas mengenaskan karena mengkonsumsi cairan yang dianggap sebagai minuman biasa yang ternyata air atau cairan yang mematikan.

Di Indonesia saja ada sekitar 4 juta lebih orang pengguna cairan, obat-obat terlarang. Yang ironis angka ini ada pada tingkat pelajar dan pemuda di antara mereka adalah orang Kristen bahkan anak pendeta. Oleh karena itu, sebagai pelayan Injil kita terpanggil bukan saja menghindari minuman yang mematikan tetapi kita akan menyelamatkan banyak jiwa datang pada Yesus.

- Pernikahan
Hubungan kasih suami istri yang lembut. (1 Korintus 7 :3-4)

Suami istri adalah lembaga terkecil dari rumah tangga Kristen. Di dalam pasangan inilah Tuhan mau menyatakan mujizat dan kehadiran-Nya, sama seperti mujizat air menjadi anggur di kota Kana. (Yohanes 2:1-11). Untuk itu, memelihara kekudusan rumah tangga, suami istri sebagai anak-anak terang adalah kerinduan Tuhan, sehingga kasih dan damai Tuhan ada dalam rumah itu.

Ingat baik-baik, rumah seindah istana pun tak pernah bikin kita bahagia, tapi rumah tangga yang takut akan Tuhan pastilah berbahagia walau di rumah gubuk sederhana !

- Kesenangan duniawi.
Ingat kita milik Tuhan. (Yohanes 17:9-10, 16; Roma 4:8)

Dunia ini sedang gencar dengan promosi yang gila-gilaan. Menawarkan uang, mobil, rumah, emas atau hiburan keluar negeri bahkan ke bulan adalah upaya menggaet minat seseorang. Karena itu kita perlu cermat dengan promosi dan penawaran semacam ini, jangan sampai kita terseret kepada hal yang tidak baik.

Suatu ketika saya mengajar musik di Bandar Lampung, Indonesia. Di antara anak-anak kecil yang saya latih ada tiga orang berbakat bernyanyi dengan baik. Akan tetapi ketika kutawarkan kepada ketiga orang tua mereka supaya anak-anak itu rekaman nyanyi rohani satu dari orang tua itu menolak sedang yang dua sangat senang dan rela berkorban biaya asal mereka tampil memuji Tuhan.

Apa alasan ibu satu menolak anaknya rekaman lagu rohani ?

Ibunya menjawab, buang-buang uang untuk lagu rohani yang hanya dikenal segelintir orang, lebih baik ikut sanggar televisi swasta di Jakarta bisa cepat terkenal dan banyak uang ?
Tapi anda tahu sampai sekarang sudah 6 tahun anak itu tak nampak juga di televisi ?

"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia ! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah ? Jadi barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini ia menjadikan dirinya musuh Allah. " (Yakobus4:4 )

Puji Tuhan, saya harapkan Saudara diberkati melalui buku ini. Lalu praktekkanlah apa yang saudara baca dan fahami serta bagikan kepada orang lain, sebab demikianlah kita semua menjadi murid Yesus, dimuridkan dan memuridkan, Amin !