Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









3.28.2013

BERITA SALIB


BERITA SALIB

Syalom, ini seorang bapa yang saya jumpai di kota Rantau Prapat, Sumatra Utara, Indonesia....saat terjadi musibah kebakaran......

Jumat 8 Maret 2013 sekitar jam 12 siang si jago merah menghanguskan 1unit toko dan 2 unit toko di sebelahnya mengalami kebakaran juga, serta 1 jiwa meninggal karena terjebak di kamar mandi....

Usai peristiwa yang memilukan itu, sempat pula saya melayani keluarga yang berduka melalui pelayanan gereja GKPB Kota Rantau Prapat....

Dan sebelum kembali ke Jakarta aku berkenalan dengan seorang bapak bernama Humuntal Tobing. Sekilas ia bercerita bahwa sebelumnya ia adalah salah seorang sampah masyarakat yang hidup sebagai freeman di kota Medan...Mengganggu, memeras, berjudi dan berbagai tindak krimininal yang meresahkan masyarakat.

Namun puluhan tahun lalu, Tuhan telah menyelamatkan dia, dan sekarang belajar firman Tuhan di dan aktif melayani penginjilan ke pasar-pasar, pertokoan, dan pemukiman bahkan penjara di kota Rantau Prapat....dan kota sekitarnya....



BERITA SALIB
dulunya hitam kini menjadi putih

KESAKSIAN

Saya dilahirkan dari keluarga yang taat beribadah walaupun hidup didalam keterbatasan. Masa kecil saya berlalu seperti biasa bagaimana umumnya orang lain, tetapi pergaulan yang tidak baik menjadikan saya menjadi orang tidak baik juga, sehingga bertahun-tahun saya hidup di dunia kegelapan, seperti hidup dalam melakukan judi, minum-minuman keras, dan wanita bebas, semuanya ini saya dapatkan melalui dunia kekerasan, karena saya bergabung didunia organisasi kepemudaan, bahkan saya sempat memimpin sekelompok pemuda didaerah Terminal Bus Kota Sambu, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. 

Ketika saya berkenalan dengan seorang wanita yang saat ini menjadi seorang ibu dari anak saya, saya diminta untuk meninggalkan kebiasaan buruk saya terutama di dunia ilmu hitam dan akhirnya saya menjalaninya dengan berat hati. 

Bersamaan dengan jalannya waktu kamipun pindah ke Labuhan Batu, disana saya bergabung dengan sebuah gereja GKPB, saat itu saya berkenalan dengan salah seorang pemimpin gereja tersebut. Beliau membimbing saya dengan tidak mengenal lelah sehingga saya memperoleh pencerahan. Saya bersyukur bisa menjadi murid dari hamba Tuhan tersebut sehingga saya bisa di ubahkan 180 derajat yang dulunya hitam kini menjadi putih, yang dulunya gelap menjadi terang. 

Saya selalu berdoa untuk hamba Tuhan tersebut kiranya Tuhan membalaskan semua kebaikan beliau kepada anak-anaknya. Doa saya selalu menyertai beliau.

Inilah berita Paskah yang amat besar bagi saya, dimana Yesus mati untuk tebus dosa-dosa saya,....dan bukan untuk saya saja tapi untuk semua orang yang percaya kepada-Nya.

HARAPAN

Melalui perjalanan hidup saya yang amat rusak itu, saya rindu membalas kasih Tuhan. Saya sangat prihatin melihat betapa banyaknya orang yang hidup sebagai seteru Kristus sama seperti saya sebelum datang pada Tuhan...Karena itu saya mohon bantuan doa kawan-kawan supaya Tuhan memakai saya untuk menjadi alat-Nya membawa pengharapan bagi banyak orang. Saya mau memberitakan Injil sampai ke ujung bumi, kemana saja Tuhan utus !

Yohanes berkata "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Yohanes 3:30
 
Selamat Paskah,  Tuhan Yesus memberkati.

BERITA SALIB untuk SUKU ANAK DALAM

Syalom,
 BERITAKAN SALIB KRISTUS untuk komunitas Suku Anak Dalam !

Syalom,....kawan pemberita Injil Kasih Karunia Tuhan, selamat Paskah ! Inilah rute perjalanan saya masa melayani orang suku Anaka Dalam "Orang Kubu" tahun 2000, di daerah Sungai Kutur, Sungai Reba, Sungai Kudis Kecamatan Singkut, Sarolangon, Jambi Indonesia....

Orang suku Anak Dalam, adalah satu komunitas suku terkecil di Indonesia yang perlu dijangkau secara khusus....Karena itu gereja ambil perduli untuk meningkatkan peradaban dan kemajuan agar dapat hidup bersama menikmati berkat Tuhan atas tanah dimana mereka tinggal...

     The Kubu’s

Suku Anak Dalam

                                                        Hotben Siahaan, M.Min

Copyright © 2007

Penulis /Hotben Siahaan, S.Th.,M.Min
Camera /Fuji Film AX 100, ZO
Setting : Stanley Yohanes Siahaan
Design Sampul : Hotben Siahaan
Penerbit :
 ASIANCROSS Publishing House
Dicetak Pertama kali November 2007
Untuk Balai Misi Suara Antar Nusa

__________________________
 W  a  r  n  i  n  g  !
Dilarang mengutip atau memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk photocopy, CD, microfilm atau dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari pengarang.

Hak cipta pengarang dilindungi undang-undang.
Ang. Yayasan Karya Cipta Indonesia  No. 293090509
Kansospol Krw  No. 450/359
email:asiancross2@yahoo.co.id


Teori Maslow
HIRARKI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA

1.  Kebutuhan Fisik : Makanan, Minuman, Tempat Tinggal
2.  Kebutuhan Keamanan : Keamanan, Perlindungan
3.  Kebutuhan Sosial : Perasaan Diterima Sebagai Anggota Kelompok, Dicinta
4.  Kebutuhan Penghargaan : Harga Diri, Pengakuan Status
5.  Kebutuhan : Aktualisasi Diri, Pemahaman Dan Pengembangan Diri

 Sabda Tuhan Yesus Kristus

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kerpada akhir zaman.” Matius 28:19-20


Setangkal ketela…Secangkir teh…

Memasuki rimba pemukiman orang  Kubu “ Suku Anak Dalam “ di desa Sungai Rebah, Sungai Kutur dan Sungai Kudis tak semudah membuka lembaran buku ini.

Kondisi jalur transportasi darat yang sangat parah ditambah lagi serangan binatang malam, “nyamuk-nyamuk yang nakal “ dan air minum serta makanan yang kurang higienis menjadi persoalan  “Sock Culture” bagi seorang pendatang baru.
Sayapun terkapar ketika melayani dan membuat riset kecil di komunitas ini. Tetapi justru pengalaman itu pula yang memacu saya secara hebat untuk  berusaha menulis dan memperkenalkan ke permukaan  bahwa mereka adalah satu komunitas yang sangat berharga di mata Tuhan.

Apapun alasannya kita tidak boleh menyakiti apalagi melupakan mereka. Karena mereka adalah manusia ciptaan Tuhan yang sangat unik dan Tuhan sendiri punya rencana yang luarbiasa dan khusus bagi mereka.

Alkitab berkata:

“ Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik !” Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan ; goyanglah segala dasar bumi. Mazmur 82 : 4,5.

Kepada Saudara-saudari yang telah menjadi kawan sekerja untuk mendukung misi bagi penyelamatan komunitas tercinta ini kuucapkan banyak terimakasih.

Doaku Tuhan Yesus yang kita layani menghibur dan memuaskan hasratmu dengan kebaikan, nama Tuhan dipermuliakan.

Sobat Utusan Injil di Singkut Jambi, Hotben Siahaan 
                                                
DAFTAR ISI


1.      PROFIL KUBU “ SUKU ANAK DALAM

Pendahuluan
Area
Status
Asal-Usul
Mata Pencaharian
Kepercayaan
Kehidupan Sosial
Kehidupan Budaya

2.      STRATEGI MISI

Proses Akulturasi
Proses Assimilasi

3.      PROGRAM-OPERASI

Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang

4.      NYANYIAN ROHANI KUBU “ANAK DALAM
5.      TINDAK LANJUT

 …menyeberanglah ke mari  dan tolonglah kami !


1.      PROFIL KUBU “ SUKU ANAK DALAM ”

PENDAHULUAN

The Kubu an isolated etnic group living in the real jugles of South Sumatra. They are also called Suku Anak Dalam.     
         
Masa peradaban modern ini kita masih menemukan satu kelompok masyarakat asli Indonesia. Mereka tinggal di tengah-tengah rimba provinsi Jambi Sumatra.

Dalam buku Wisata Jambi dikatakan  bahwa jumlah mereka antara 900-1000 jiwa. Mereka dipimpin oleh satu kepala suku yang disebut Temenggung dan dibantu oleh wakil-wakilnya yang disebut : Rio Depati, Hulubalang, Menti dan Jenang. 

AREA
Orang Suku Kubu yang lebih senang dipanggil “Suku anak Dalam “, tinggal di dalam hutan rimba seluas 28.703 ha, di wilayah Kabupaten Sarolangon Bangko, Kabupaten Bungo Tebo dan Kab
upaten Batanghari Provinsi Jambi.

Dalam buku Antropologi mereka disebut “ Suku Kubu Darat”, kebalikan dari Suku Kubu Laut  atau “Manusia Perahu ” yang terdapat di pesisir-pesisir pedalaman   Indonesia seperti di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatra,  dan Kepulauan Riau.

………………..Ciri-ciri khas mereka : mata tegas, kulit coklat matang, rambut agak ikal, dan tubuh tinggi sedang, berbicara pelan.

Pertama kali melakukan kunjungan misi dan riset di desa Sungai Kutur, Sungai Rebah dan Sungai Kudis di area kecamatan Singkut kabupaten Sarolangon Jambi, kami sangat terharu ketika menjumpai mereka di rumah-rumah panggung dari kayu serta “rumah dangau”, yaitu semacam  sawung panggung tanpa dinding dengan atap terbuat dari daun-daun
rias.

Letak desa mereka sekitar 40 km dari kota Sarolangon atau 300 km dari kota Jambi. Untuk menjangkau desa ini kita dapat tempuh dengan kenderaan roda empat double gandan, atau sepeda motor trail yang menggunakan roda berbunga besar. Karena jalan masih tanah merah  berlumpur serta harus menyeberangi beberapa sungai yang lebar tanpa jembatan.

STATUS
Orang suku Anak Dalam adalah kelompok masyarakat suku terasing yang dilindungi oleh pemerintah. Sekalipun demikian pemerintah tidak dapat berbuat banyak terutama dalam hal meningkatkan kehidupan mereka di bidang kesehatan, pendidikan dan perekonomian.


Memang di beberapa tempat dibangun perumahan bagi orang Anak Dalam tetapi mereka tidak betah. Hal ini tentu  perlu dikaji secara detail, karena lingkungan mereka berobah secara drastis sehingga menimbulkan ‘shock culture’ karena mereka tidak mampu hidup secara formil dan banyak peraturan.

Sebaiknya keaslian mereka jangan terusik namun  kebenaran dan tatanan hidup yang lebih baik diajarkan secara progressif. Dengan demikian mereka bukan lagi disebut orang kubu yang identik dengan pedalaman atau suku primitif, tetapi lambat laun keturunan selanjutnya mengalami suatu perubahan status seperti orang Batak yang pada abad 18 dijuluki suku bangsa sebelahnya sebagai orang- orang pedalaman pemakan manusia yang tidak berpendidikan. Tetapi 200 tahun kemudian sejak disiarkannya Injil di tanah Batak, maka suku bangsa Batakpun dapat tampil melebihi suku bangsa lain di bumi ini.

ASAL-USUL
Orang Suku Anak Dalam Singkut Jambi mengaku bahwa mereka berasal dari kampung-kampung pedalaman di hutan-hutan rimba Jambi. Sudah sejak lama nenek moyang mereka ada di dalam hutan dan hidup berpindah-pindah dari satu rimba ke rimba lainnya.

Sebagai manusia pengembara hutan mereka lebih banyak hidup di dalam hutan dari pada di desa luar atau perkotaan.
Beberapa orang mencoba mengadopsi mereka berkumpul dengan masyarakat perkotaan tetapi hasilnya tak memuaskan. Mereka risih dan sangat asing dengan kehidupan modern sehingga tatkala mereka tinggal di rumah perkotaan mereka secara cepat berlari pulang ke habitatnya. Jadi sama seperti film Tarzan yang sudah ganteng pakai jas dan dasi tetapi ia tak betah dengan perobahan itu. Ia lari pulang ke kandangnya seperti seorang anak perkotaan bermain-main di hutan rimba.

Bayangkan kalau begini kasusnya siapakah yang salah ?
Padahal sejak Adam ada tak ada manusia primitif. Tubal-Kain saja keturunan Adam yang ke 6 dikenal sebagai tukang tembaga dan tukang besi.

Jadi apa dan bagaimana mengangkat mereka kepada kehidupan yang lebih baik ?
Jawabnya Firman Tuhan!
Yang menjadi persoalan, adakah orang yang mau datang dan memberitakan firman Tuhan kepada mereka ?

MATA PENCAHARIAN
Bagi laki-laki remaja dan dewasa mereka bekerja sebagai pembuka hutan, berburu binatang  buas, babi hutan, labi-labi dan menangkap ikan. Sedangkan kaum wanita bisa menanam padi darat atau cabai.

Hampir seluruh hutan rimba dapat mereka kelola dengan cara berpindah-pindah. Namun cara seperti ini tidak membawa kemajuan bagi mereka. Karena hasil yang mereka kerjakan tidak bisa mereka tukarkan dengan uang.
Mereka masih menggunakan sistem barter atau perdagangan tukar barang.
Pola seperti ini juga yang membuat mereka sulit membangun rumah yang lebih baik. Jadi kalau ada orang Anak Dalam yang  punya rumah panggung yang permanen ini adalah mereka yang sudah mendapat bimbingan dari orang-orang luar terutama misionaris lokal.

Orang-orang luar membantu mereka menjual apa yang mereka hasilkan serta membina hidup cara baru yang sehat dan teratur.

KEPERCAYAAN
Kepercayaan  masyarakat Anak Dalam masih diwarnai pola kepercayaan masyarakat Indonesia pada  masa kehidupan berburu dan bercocok tanam. Mereka percaya bahwa roh-roh orang yang meninggal mempunyai kekuatan. Dengan demikian perlu dihormati. Dan sampai kini di beberapa tempat masih berlaku penghormatan bagi orang yang meninggal dengan cara mengubur jenazah hanya dengan daun-daunan, sedangkan keluarga yang ditinggal harus pindah dan membuat tempat tinggal ke tempat yang agak jauh dari kubur itu.

Khusus di desa Sungai Kutur dan desa Sungai Rebah terdapat perubahan yang luarbiasa. Ini terjadi ketika seorang hamba Tuhan mantan sopir truk terkejut melihat orang-orang Anak Dalam berkeliaran di jalan-jalan pedalaman Jambi. Jadi, 20 tahun sudah Injil masuk ke komunitas ini dan lambat laun kehidupan merekapun mulai banyak perubahan.

Hingga kini ada sekitar 200 jiwa Anak Dalam di kecamatan Singkut Jambi sudah percaya Yesus. Dan kedatangan kami beberapa kali sejak 23 Pebruari 2001 juga membawa pertambahan nilai bagi mereka terutama metode penjangkauan yang mereka sukai yaitu, musik !
 
Kami melihat bahwa sekalipun mereka buta huruf tetapi mereka suka memuji Tuhan dan mampu mengikuti irama musik keyboard tunggal yang kami mainkan. Mereka bersorak, menari dan melompat-lompat dengan gembira  terlebih setelah diciptakannya lagu rohani dalam bahasa suku mereka.

KEHIDUPAN SOSIAL
Sebagaimana suku-suku tertinggal lainnya, mereka suka tinggal berkelompok. Satu kelompok minimal 10-15 keluarga. Ini mereka lakukan untuk menghindari binatang buas, atau serangan dari luar kampung mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari mereka dipimpin oleh  kepala suku yang mereka percayai untuk mengatasi dan membuat keputusan-keputusan di tengah-tengah komunitasnya.

KEHIDUPAN BUDAYA
Selama tinggal di tengah komunitas ini kami belum mendapat secara jelas bentuk-bentuk kehidupan budaya  selain bahasa asli, bangunan rumah tempat tinggal dengan dua strata  yaitu :

Rumah panggung seperti gubuk yang dibuat dari kayu tanpa dinding dan menggunakan atap daun rias-rias bagi keluarga yang masih sangat  asli, sedangkan yang kedua adalah rumah panggung yang dibuat dari kayu papan dengan atap rumbia atau lalang, dan dilengkapi dengan bilik dan dapur.

Untuk memenuhi kehidupan sebagai pemburu di hutan mereka membuat mata kapak atau tombak secara sederhana. Bentuk ini beberapa ahli menyebut bahwa mereka adalah jenis manusia Pithecanthropus dan kebudayaannya disebut tradisi Paleolitikum (batu tua).

Sekalipun mereka masuk dalam golongan masyarakat tua, kedatangan kami telah membuka satu trobosan baru bahwa Injil yang dikomunikasikan dengan media modern seperti film, video dan musik akan lebih cepat membuka pikiran mereka untuk segera menerima ajaran yang baru yaitu Injil Kerajaan Allah.

    
2.  STRATEGI

PROSES AKULTURASI
Proses akulturasi bagi orang Suku Anak Dalam adalah usaha mempengaruhi komunitas ini secara progressif melalui jalur membangun persahabatan, ekonomi, pendidikan, pelatihan, kesehatan yang dilakukan utusan Injil agar mereka dapat diterima dengan baik.

PROSES ASSIMILASI
Hadirnya utusan Injil di tengah-tengah  komunitas Suku Anak Dalam akan membawa pengaruh yang nyata, sehingga kebutuhan rohani mereka terpenuhi dengan baik. Tanpa disadari mereka telah masuk pada gaya hidup yang baru karena benih Injil yang mengangkat keberadaban mereka menjadi satu kebudayaan yang baru dan unik.
3. PROGRAM OPERASI

PROGRAM JANGKA PENDEK
Mengunjungi, meneliti dan melayani secara intensif  dan efektif.

Memberi bantuan ekonomi dan kesehatan anak-anak Suku Kubu.
Menterjemahkan lagu-lagu rohani ke dalam bahasa Suku Laut.

PROGRAM JANGKA MENENGAH
Membuka program belajar membaca dan menulis bagi usia produktif dan dewasa.

Menterjemahkan bahagian-bahagian Alkitab ke dalam bahasa Suku Kubu.

Melatih ketrampilan untuk mengangkat ekonomi keluarga Suku Kubu.

PROGRAN JANGKA PANJANG
Membangun Rumah Misi dan pendidikan terpadu bagi masyarakat Suku Kubu dan sekitarnya.

Membangun fasilitas kesehatan dan usaha-usaha yang mendukung kemajuan masyarakat sekitar pemukiman Suku Kubu.


6.      NYANYIAN ROHANI KUBU
    “SUKU ANAK DALAM “ 
 
HAGOM-HAGOM MILU TUHAN YESUS
(Aku mau senang ikut Tuhan Yesus)

Ciptaan : Rini Daria Abing
Arransemen Musik : Hotben Siahaan, S.Th.,M.Min

Style     : Rumba
Tempo : 123
Do        = E

 5/1  .  1   1   2  /  3  .   3   3   1  /  2  . 1     3     2  /  1
A keh  ha  jo a     no     a  no mi   lu   Tu han Ye sus

5/ 1  . 1    1  2  /  3  .  3   3    1  /  2  .  1     3    2  /  1 .
A   keh  ha  jo  a     no   a   no  mi   lu   Tu han Ye  sus

3/  5  .  5    5   3  /  6  .  6   6    6  /  5   .  6    5   3  /  2 .  .
A   jeh  da pat hi  dup  ke kal ha  gom lah ha ti     ku
  
5/   1  . 1    2   3  /  3  .  3   3   1   /  2  . 1    3    2   /  1 .  .
A   keh ha  jo  a   no   a  no mi    lu  Tu han Ye  sus

           Terjemahan :

        Aku mau senang-senang ikut Tuhan Yesus
       Aku mau senang-senang ikut Tuhan Yesus
       Sudah dapat hidup kekal senanglah hatiku
        Aku mau senang-senang ikut Tuhan Yesus



SAHRI YIEH
(Hari Ini…)
Terjemahan : Rini Abing
Arransemen Musik : Hotben Siahaan, S.Th., M.Min

Style : Polka
Tempo : 125
Do = E


/1  1  . 2   3  . / 1    1   2   3   3    4  /  3   1    2      3    4 / 3    1    2   .   /  
Sahri  yi eh       sah ri  yi eh   sah ri    nya Tu han   sah ri   nya Tu  han

 / 7   7  . 1   2 . /  7    7  .  1   2   2   3  /  2   1   7   1   2    3  /2  1  7   1 . /
 Payoh mikeh     payoh  mikeh bah  ha gomha gom  bah  ha gom ha gom

 / 6   6 .  6  6  5  6 /  5     3      1  .  /  6   6   6   6    5    6  /   5      3      1  .  /
 Sa hri  yi eh sa ha    ri   Tu    han     pa yoh mikeh bah ha   gom   ha    gom

/  1     1   .  2   3   /  1   1    2     3     3     4    /   3   .   2   .   /   1  .   .
 Sah ri    yi eh   sah ri yi  eh    sa  ha       ri     Tu        han

Bahasa Indonesia :

Hari ini hari ini harinya Tuhan  harinya Tuhan
Mari kita mari kita bersukaria bersukaria
Hari ini harinya Tuhan mari kita bersukaria
Hari ini hari ini harinya Tuhan
6.      TINDAK LANJUT

Usaha pemberitaan Injil akan berhasil bila  disertai dengan tindak lanjut. Dengan demikian lahirlah satu komunitas baru bagi Kerajaan Allah yang berabad-abad menanti pertolongan Tuhan.

Bersama dengan para mitra dan sobat pelayanan bagi orang Suku Kubu Anak Dalam kita berjuang dan bekerja keras agar komunitas ini maju dan hidup sebagai anak-anak terang.



 Puji Tuhan, melalui laporan ini kawan-kawan dapat mengetahui selintas mengenai orang asli Suku Anak Dalam,...Tuhan Yesus memberkati, Selamat Paskah ~!