Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









6.01.2011

BERITA BAIK KE HUJUNG LANGIT


Oleh : Hotben Siahaan
-----------------------------

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi." Kisah Para Rasul 1:8

Pengantar

Seorang pimpinan redaksi Majalah Gaharu di Jakarta rupanya selalu mengamat-amati perjalanan pelayananku melalui facebook. Suatu hari ianya mengadakan komunikasi dan menanyakan posisi
saya dimana. Dan saat kukatakan aku ada di Kota Kinabalu, Sabah Malaysia, ia pun
tersentak dan kagum atas perjuanganku dalam memberitakan Injil Kristus di negeri
seberang itu.

Mengingat momen ini penting, maka kami sepakat agar kegiatan pelayanan di Sabah
boleh dipublikasikan karena masih banyak orang yang belum tahu bagaimana
kemajuan misi penginjilan di negeri jiran tersebut. Dan inilah laporan singkat
pelayanan saya di Sabah dan Sarawak, Malaysia, untuk para pembaca blog ASIANCROSS Journal dan Majalah Kristen Gaharu yang diberkati Tuhan, dimanapun Saudara berada.

Judul tulisan ini sengaja kubuat karena punya kesan dan unik bagi pembaca.
Alkisah, saat melawat dari Kota Kinabalu menuju arah utara Sabah, seorang hamba
Tuhan asal Indonesia, Pdt. Lamhot Hutasoit, yang membawa saya berkata, “ Pak
Hotben, anda ada di Hujung Langit, sekarang “ Waw puji Tuhan, mendengar itu aku
kaget dan melompat dari kereta atau mobil, dalam bahasa Malaysia. Kota itu
namanya Kudat dan tepat di ujung paling utara Borneo dan bagi orang Kristen
menyebutnya “Hujung Langit “ sebab memang itu kawasan paling ujung di Borneo
serta dihuni kelompok suku Rungus.

Secara ringkas inilah rangkaian pelayanan saya di Malaysia mencakup Sabah dan
Sarawak, kiranya memberi inspirasi bagi calon pekabar Injil untuk pergi ke
seluruh belahan bumi tanpa takut dan gentar sebab Yesus beserta kita.

PELAYANAN TARAKAN, SABAH, SARAWAK

Dalam perjalanan pelayanan saya ke Malaysia sejak 31 Maret 2011, ada banyak
kegiatan pekerjaan Tuhan yang dapat saya kerjakan dan masih beberapa jadwal yang
akan dikerjakan. Ini laporan pelayanan saya yang dimulai dari kota Tarakan,
Kalimantan Timur Indonesia.

1. Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia

Pada lawatan periode ini saya dari Jakarta gunakan pesawat Lion Air menuju
Tarakan Kalimantan Timur. Sambil menunggu kapal ferry dari Tarakan ke Tawau,
Sabah Malaysia, selama tiga hari saya isi waktu melayani di sini mengajar musik
di Gereja Pantekosta Tabernakel, Memimpin Ibadah Persekutuan Doa di Gereja
Pantekosta Serikat, Presentasi pelayanan misi dan musik di International
Charismatic Mission School-ICMS, Tarakan serta menjumpai jemaat yang pada tahun 2006
saya layani di Kota Keningau Sabah dan sekarang menjadi penginjil dan dosen di
sekolah tersebut. Kemudian mengajar team musik dan doa keliling kota Tarakan
menggunakan sepeda motor dengan anak-anak Tuhan di Tarakan.

Pada kunjungan pertama di Tarakan aku merasakan sambutan yang hangat dari
hamba-hamba Tuhan. Malah kami sempat membicarakan untuk mengadakan seminar musik
di masa mendatang sebab ini sangat diperlukan bagi kemajuan pelayanan dan ibadah
kita.

Dari Tarakan saya menuju Malaysia menggunakan ferry menuju kota Tawau, selama 3
jam perjalanan laut. Saat mau berangkat situasi kota Tarakan agak tegang karena
ada keributan dari kelompok masyarakat suku Tidong dan Bugis, sehingga
perjalanan agak sedikit terganggu, sedianya berangkat jam 10 jadi jam 11.30.
Setibanya di Tawau saya naik bus malam ke Kota Kinabalu, dengan perjalanan 10
jam. Setibanya di Kota Kinabalu saya istirahat beberapa jam, lalu meneruskan
perjalanan ke Lawas, Sarawak menggunakan travel dengan perjalanan 3 jam.
2. Tawau, Sabah
Kota ini agak maju juga. Aku menjumpai banyak orang Indon esia disini, khusus dari bagian timur seperti dari Bugis, Toraja, Flores dan dari Jawa. Orang Indonesia di sini bukan hanya pendatang baru, tapi mereka sudah menjadi penduduk tetap dan ada di merata tempat. Konon ceritanya sekitar 20-30 tahun lalu orang-orang Indonesia merantau ke Tawau dan daerah lainnya, dan atas kebijakan pemerintah Malaysia mereka pun diangkat jadi warga Negara dan berassimilasi dengan penduduk pribumi.
Maka tak heran pula bila kita berbicara antara dua bangsa, Malaysia dan Indonesia di Tawau rata-rata punya ikatan darah dengan Indonesia. Itu jugalah yang menjadi lem prekat, bila ada masalah konplik antar dua Negara, maka I Tawau justru aman saja sebab dua bangsa bersatu dis ini, dimana nenek moyang mereka dari asal suku bangsa yang sama dari Indonesia. Seperti cerita seorang bapa muda yang bisnis transportasi di dekat terminal bus Tawau, menyebut bahwa kakek neneknya adalah orang Indonesia.
Dalam tugas pelayanan saya di kota ini baru adakan pendekatan dengan hamba-hamba Tuhan baik di SIB dan Anglican serta kaum muda yang aktif dalam pelayanan music dan online ini.
Saya berharap kehadiran saya di Tawaw menambah ikatan yang semakin erat antara Indonesia dan Malaysia apalagi bla kulihat di kota ini berdiri megah pusat perbelanjan SABINDO yaitu Sabah Indonesia, yang pada masa kejayaan Presiden Soeharto beliau dating dan meresmikan sebagai symbol persaudaraan antara Malaysia dengan Indonesia.

3. Lawas, Sarawak.

Kota Lawas adalah kota perbatasan Sabah dan Sarawak. Nama ini sama dengan nama
sungai Lawas yang melintasi kota itu, mengalir dari gunung dan terus ke muara
Lawas hingga menyatu dengan laut.
Ada informasi penting bagi pendatang asing bahwa kewajiban harus melapor dan cop
paspor bila masuk ke Sarawak walau satu Malaysia. Dan bukan pendatang saja,
memang sudah peraturannya demikian bahwa orang Semenanjung yaitu dari Malaysia
Barat dan Sabah harus cop kartu pengenal bila masuk Sarawak, itulah rupanya yang
menjadi masalah sehingga tak pas dengan apa yang kerajaan promosikan One
Malaysia !, selalu mendapat protes yang tiada hentinya dari masyarakatnya
sendiri.

Selama 4 hari kegiatan di sini : Seminar dan pelatihan musik, ibadah raya serta
memimpin Perjamuan Kudus di Gereja Sidang Injil Borneo Jemaat Kelompok Agape,
yang digembalakan oleh seorang ibu pendeta keturunan China. Presentasi dan
Pelatihan Musik di Sekolah Teologi Seminari Maktab Injil Malaysia di Lawas
Sarawak. Kegiatan lain yang amat penting konseling dan doakan jemaat yang
banyak alami masalah rumah tangga khusus perceraian, para penyanyi diskotik
dipulihkan Tuhan, pergaulan muda-mudi dan mengenai pekerjaan, juga doa keliling
ke pasar-pasar mendoakan pedagang di pasar Sipitang.

Sebagai catatan penting, seorang pengusaha sekaligus juga hamba Tuhan sengaja
datang dari Brunei Darussalam tertarik dengan pelayanan saya sehingga datang
menjumpai saya dan mengikuti kebaktian serta membicarakan pelayanan di Brunei
pada masa-masa mendatang.

4. Sipitang, Sabah

Kota perbatasan bagian Sabah tepat di tepi pantai, tak luput dari inceran kami.
Di kota ini aku beserta jemaat dari Lawas mengadakan doa keliling di pekan-pekan
yang orang disana menyebutnya “Tamu”. Di tamu-tamu atau pekan-pekan di Sipitang
kami menjumpai ada banyak anak-anak Tuhan bahkan hamba Tuhan yang berjualan.
Mereka menjual beras, sayur- mayur, buah-buahan, ikan basah, ikan asin, beras
dan kue basah.

Tidak hanya mendoakan anak-anak Tuhan, orang-orang muslim dari keturunan bugis,
melayu juga kami doakan serta membeli beberapa barang jualan mereka. Dan mereka
menyambut kami dengan baik dan senang hati apalagi kami juga berikan VCD
lagu-lagu rohani yang kami cetak dan bagikan secara cuma-cuma.

5. Kota Kinabalu, Sabah

Nama Kota Kinabalu dari nama gunung yang ada di Sabah sekitar 75 km dari Kota
Kinabalu. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Asia. Banyak dikunjungi turis
manca negara, dari berbagai belahan dunia. Tak lengkap juga bila orang
berkunjung ke Sabah tapi tak datang melihat keindahan karya Tuhan di gunung
Kinabalu.

Sabah sendiri dapat disebut sebagai kawasan berpenduduk mayoritas Kristen di
Malaysia sama dengan Sarawak. Anda tak sulit mengunjungi orang Kristen atau
menemukan gereja di Sabah. Namun demikian gerakan penginjilan harus tetap kita
buat karena pengaruh pihak kerajaan Malaysia untuk menjadikan Sabah dan Sarawak
sebagai kawasan hijau perlu kita kerja keras.

Kehadiranku di Sabah bukan mau melancong, tapi karena ada penglihatan. Pada 2
Januari 2011 saat aku melayani di Kuala Lumpur, aku mendapat sebuah penglihatan,
aku nampak tangan banyak terangkat ke atas di negeri Sabah. Oleh itu aku datang
lakukan penginjilan lewat seminar musik, padahal saat itu aku mau ke Thailand,
tapi karena penglihatan itu aku menurut saja dan pergi ke Sabah.
Beban yang berat di Sabah banyak anak muda yang bergaul hingga melampaui batasannya. Dengan
kawin dengan islam dan menjadi islam. Kemudian, program kerajaan Malaysia yang
sangat mendesak kita untuk bangkit di mana mereka melarang Alkitab masuk secara
impor termasuk VCD dan kaset rohani dan buku rohani mendapat tantangan hingga
penahanan di kastam.

Inilah sebagaian yang mendorong saya ada di Sabah, Sarawak dan Semenanjung.
Beritakan Injil kepada suku bangsa di Malaysia, khusus orang Kristen yang telah
jauh dari Tuhan.

Oleh kebaikan Tuhan beberapa hamba Tuhan dan jemaat menyambut kedatanganku di
Sabah sampai memberikan satu kamar khusus tempat tinggal dan seorang muda selalu setia dengan mobilnya untuk melengkapi pelayananku kemana saja pergi. Aku percaya Tuhan membalas dan memberkati setiap anak-anak Tuhan yang terlibat langsung dalam pelayanan ini.

DKota Kinabalu menjadi pusat pelayanan saya tepatnya di Apartemen Jaya Diri
Sepangar. Dari rumah yang dipersembahkan satu keluarga anak Tuhan inilah saya
mengatur serta mengendalikan pelayanan saya dibantu rekan-rekan mahasiwa
Politeknik University, UMS, Master Skill ke berbagai tempat termasuk siaran radio ASIANCROSS
Online yang baru kita buka.

Banyaklah kegiatan saya di Kota Kinabalu ini :
-Membuka persekutuan doa di Apartemen Jaya Diri, Sepanggar.
-Pelayanan bagi orang sakit yang dirasuk kuasa kegelapan.
-Melayani 2 keluarga dari suku Bugis dan Pahang (islam) dan mereka menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya.
-Pelayanan memimpin doa syafaat semalam suntuk dan mengajar strateginya di
Menara Doa Glory Place Hotel Sutra Harbour dan presentasi dan memimpin doa
syafaat di Menara Doa Gereja Sidang Injil Borneo Likas.
-KKR bersama seorang hamba Tuhan keturunan Yahudi di Rhema Blessed Church.
-Memimpin ibadah fellowship mahasiswa Kristen Politeknik University .
-Menyampaikan firman Tuhan pada hari ulang tahun anak seorang jemaat di Lobou.
-Memimpin KKR di gereja Protestant Church In Sabah, di Lobou, dan Kompleks
Sinsuran Bandaraya.
-Menyampaikan firman Tuhan pada perayaan ulang tahun istri seorang wakil rakyat.
-Memimpin ibadah raya dan doa pemulihan di Gereja Injil Sepenuh Sabah, Asia City.
-Menyampaikan firman Tuhan di Miamin Ministry, Menggatal, Kota Kinabalu.
-Menyampaikan firman Tuhan pada kebaktian raya gereja Sidang Injil Borneo di
Putra Jaya, Talipok.
-Pelayanan padang di tepi laut, Dalit Beach Tuaran dengan jemaat SIP Indah
Permai.
-Memimpin doa syafaat di Rumah Doa Bagi Segala Bangsa di SIB Likas.
-Memimpin doa di Glory Place untuk jemaat Tuhan dari Lawas Sarawak.
Mngadakan pertemuan dengan wakil presiden gereja SIB pusat Kota Kinabalu, untuk
membicarakan pelayanan di lingkungan SIB.
Pada masa paskah, saya banyak melayani di berbagai gereja di Sabah. Sambutan
jemaat-jemaat Tuhan di sini sangat luarbiasa....

6. Monggis, Kudat, Sabah

Nama Monggis dari sebuah nama pohon buah manggis di kampung ini yang pada masa
awal dibuka jadi perkampungan selalu orang mengingat manggis yang enak. Walau
pohon manggis sudah tak ada, sebutan monggis bagi lidah orang Rungus memiliki
kisah yang unik karena kampung yang terdiri dari 14 rumah tangga itu semuanya
Kristen, dan mereka hidup rukun lebih manis daripada buah manggis itu.

Monggis juga sebuah kawasan kampung paling utara di Borneo di bagian utara yang
mereka sebut “ujung langit”. Jemaat di sini umumnya orang suku Rungus pekerja
buruh di kebun karet milik pengusaha keturunan China. Di bulan Januari 2011 saya
sudah datang ke tempat ini. Dan ini adalah pelayanan lanjutan untuk melihat
kemajuan jemaat di Monggis, Kudat.

Secara khusus di sini saya melayani KKR dan pelatihan musik, doa keliling dan
doakan kepala suku yang sudah berusia 90 tahun, dan oleh pelayanan kita di bulan
Januari bapa itu sampai sekarang menghentikan mengisap rokok. Kami juga adakan
kebaktian di rumahnya rumah panggung yang sudah sangat tua. Juga kami mengajar
strategi pertumbuhan gereja pada saat doa pagi dengan jemaat-jemaat sebanyak 10
orang.

Meski mereka orang-orang sederhana, dalam hal ibadah mereka sangat
bernyala-nyala sehingga saat melayani mereka rela tinggalkan pekerjaan menoreh
karet bahkan anak- anak mereka minta ijin tak masuk sekolah asal selalu bersama
dengan kami belajar firman Tuhan. Sesuatu yang unik menjadi inspirasi bagi kita,
kehidupan sebagai orang Kristen bagi orang di kampung ini luarbiasa. Setiap
rumah selalu ada gitar dan mimbar kecil dari kayu. Keluarga-keluarga di sini
senang bernyanyi dan belajar firman Tuhan, sesuatu yang ganjil jarang kita
jumpai di tempat lain.

Yang sangat menarik, anak-anak muda di sini tak ada yang sampai ke sekolah
tinggi sebab orang tua mereka tak ada biaya, tapi setelah kami tantang untuk
masuk sekolah Alkitab atau Misi, beberapa orang dari mereka siap belajar di
Sekolah Alkitab di Indonesia, dalam hal ini kita perlu bergandengan tangan
supaya anak-anak dari Moggis ini boleh maju.

7. Tanjung Simpang Mangayau, Kudat, Sabah

Ada sebuah istilah bila orang datang ke Kudat, Sabah takkan lengkap bila tak
masuk ke kawasan wisata di ujung langit itu, namanya Tanjung Simpang Mangayau.
Inilah tempat paling ujung di Borneo. Bila anda lihat gambar Borneo nampaklah
seperti kepala anjing, maka anda akan mendapatkan Tanjung Simpang Mangayau tepat
di ujung sekali di bagian kuping anjing sebelah kiri. Di tepi laut di atas bukit
anda akan menjumpai bola dunia yang sangat besar dan di sisinya berdirilah satu
bendera Malaysia yang lebar, tegap dan tinggi.

Kawasan ini salah satu destinasi pelancongan yang sangat indah di Malaysia
terutama bila melihat matahari terbit dan terbenam. Umumnya pelancong dari Asia
dan dari berbagai negara. Dan oleh kebaikan Tuhan saya pun membabtis seorang
anak Tuhan di tepi laut Tanjung Simpang Mangayau ini, sekarang ianya menjadi
anggota team saya dalam pelayanan ASIANCROSS dan merintis gereja.

8. Matunggong, Kudat, Sabah

Daerah ini orang mengenal sebagai kawasan orang suku Rungus juga. Dan masyarakat
di sini masih kental dengan seni budaya asli mereka. Jadi anda tak sulit untuk
mendapatkan cindera mata khas orang Rungus, seperti manik-manik, cincin, gelang,
kalung, ikat kepala, alat musik tradisionil dan berbagai karya tangan yang
dijual bagi pelancong.

Yang juga menarik di sini banyak dijumpai rumah panjang “Long House” yang bahan
bangunannya terbuat dari kayu, bambu dan daun nipah. Bangunan rumah itu seperti
rumah panggung, memanjang serta dilengkapi kamar yang banyak untuk anggota
keluarga. Bagi turis yang ingin menikmati kekayaan seni budaya masyarakat di
sini ada tersedia rumah “Home Stay”, yang disewakan dengan harga terjangkau.

Sayangnya dalam peta misi penginjilan, kawasan ini justru menjadi sasaran
pengislaman dari pihak kerajaan Malaysia dan yayasan swasta dengan cara memberi
bantuan ekonomi sebab banyak yang masih tergolong miskin dan terlibat
kepercayaan animisme di sini. Berita terakhir bahwa ada 26 orang Kristen
dijadikan islam dengan cara memberi bantuan kesejahteraan.

Melihat gerakan dari pihak lain, bersama hamba-hamba Tuhan di Matunggong kami
mengadakan doa syafaat di pekan-pekan (tamu=bahasa Sabah) hingga kawasan Islamic
Centre yang bangunannya cukup besar serta ada lokasi pembangunan mesjid yang
sedang dikerjakan.

Bulan Januari 2011 saya adakan seminar musik dan pimpin ibadah raya di sini.
Tapi pada April ini saya memimpin doa syafaat di rumah seorang pengurus gereja
dan doa keliling kota. Di kawasan ini banyak beban berat sebab setiap sekolah
dari tingkat dasar hingga menengah atas tak ada pelajaran agama Kristen. Walau
sekolah gabungan gereja dan pemerintah mata pelajaran agama Kristen tidak ada.
Yang perlu diwaspadai dan sangat menantang bahwa di kawasan kota ini ada pusat
kegiatan pengislaman dengan bangunan yang megah dan sangat aktif mencari
orang-orang yang bisa mereka tarik.
Sebagai laporan terakhir bahwa pergeraka misi dari gereja-gereja di Matunngong usai kami tinggalkan, banyak yang semakin bertambah-tambah terutamanya dalam pelayanan doa syafaat. Dimana ada 19 pusat doa yang sudah dibuka di Matunggong. Bahkan pada bulan Agustus akan diadakan konser doa kumpulan seluruh gereja di Matunggong.

9. Keningau, Sabah
Pada lawatan saya Januari 2011, ada dua hari saya mengadakan seminar musik dan
KKR yang dihadiri sekitar 200 jemaat Tuhan. Di kota ini banyak kita jumpai orang
Indonesia asal Toraja dan Flores serta orang-orang Pilipina.
Di kota ini juga kita mndapat tantangan besar dan berat, sebab pihak kerajaan
Malaysia sedang membangun Islamic Centre secara besar-besaran. Kegiatan disana
adalah sekolah umum, dari tingkat terendah sampai tinggi, serta kegiatan bawah
tanah untuk sebarkan misi islam dan mencuci otak orang islam yang sudah masuk
Kristen. Mereka ditarik kembali dan diajar secara detail supaya bila mereka
kembali ke islam agar menarik orang kristen jadi
islam.

Selama di Keningau, kami adakan doa syafaat kota termasuk mendoakan kawasan
islamic centre supaya Tuhan lakukan apa yang menjadi kehendakNya di kota itu.
Juga agar gereja bangkit, hamba-hamba Tuhan dan jemaat jangan tertidur sebab
pihak lain tengah sibuk lakukan gerakan meraka juga.

10. Tenom, Sabah

Tenom disebut kawasan pedalaman. Hasil yang menonjol dari daerah ini adalah
karet dan sedikit sawit.

Pada kunjungan ke Tenom, saya memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani di
Charismatic Revival Church Tenom. Sebanyak 40 orang jemaat hadir, dan rasakan
lawatan Tuhan luar biasa. Ada mukjizat kesembuhan yang sakit sesak nafas, yang
mendapat karunia Roh Kudus serta pelepasan dari kebiasaan buruk merokok dan
memakai anting-anting bagi laki-laki pemain musik dan dilepaskan Tuhan.

Pada kesempatan lain mengunjungi keluarga jemaat dan mendoakan seorang ibu yang
baru melahirkan berikut bayinya dan seluruh keluarga di rumah itu.

11. Tawau, Sabah (Part 2).

Kota Tawau adalah kota yang agak maju di sebelah barat bagian utara Sabah dan
berbatasan dengan pulau, Nunukan dan Tarakan, Kalimantan Timur Indonesia.
Sebelum pulang ke Indonesia saya singgah 2 hari mengurus visa sekaligus
mengunjungi hamba-hamba Tuhan di sini, membangun persahabatan karena saya belum
ada link pelayanan di sini,. Puji Tuhan masa yang ada saya boleh jumpai pemimpin
dan para pelayan di gereja SIB dan Anglikan dan mengunjungi toko buku di gereja
itu yang juga menjual kaset karanganku dinyanyikan Alberd Afi Junior, produksi
Solagracia Jakarta. serta melayani orang-orang Indonesia asal Flores dan orang
Sabah sendiri dan orang-orang keturunan Pilipina di kota itu.

12. Tarakan Indonesia, terima tugas jadi dosen.(Part 2)

Saat mau pulang ke Jakarta saya harus melintas Tarakan. Berita baik yang saya
terima bukan saja karena boleh melayani di gereja GSJA dan GBI kota Tarakan.
Tapi ada tugas yang sangat luarbiasa yang selama ini saya doakan yaitu dari
International Charismatic Mission School yang oleh pemimpinnya meminta saya
untuk menjadi pengajar/dosen di ICMS dalam subjek Misi Penginjilan dan Musik
Gereja. Dan ini akan mulai pada bulan Juni.

Dengan tugas baru ini maka pelayanan misi yang selama ini memerlukan banyak
pekerja semakin terbuka pintu lebar-lebar, Juga untuk melengkapi pelayan di
Gereja Pentakosta Bekasi dan Kuala Lumpur serta Radio.
Dan beberapa anak-anak Tuhan, para muda mudi telah bersedia belajar pada tahun
ajaran 2011 ini. Ada dari Malaysia yaitu anak-anak Malaysia dari Sabah serta
para pekerja Indonesia yang mengambil keputusan meninggalkan pekerjaannya dan
siap diperlengkapi menjadi hamba Tuhan.

RADIO ASIANCROSS Radio Online

Oleh kemurahan Tuhan Minggu 17 April telah dibuka radio ASIANCROSS Radio Online
dengan alamat radio http://www.asiancross.listen2myradio.com/, di Kentucky Fried
Chicken Kompleks Karamunsing, Kota Kinabalu, Sabah Malaysia. Pada pembukaan ini
hanya 4 personil saja yang bekerja merancangnya. Jamalit sebagai teknikal, Abel,
Nes sebai penyiar dan Hotben Siahaan sebagai pimpinan dan produser.

Kemudian pada malam hari diresmikan dan didoakan oleh 10 orang pendoa syafaat di
ruang doa Rumah Doa Bagi Segala Bangsa di gereja Sidang Injil Borneo Pusat,
Likas dipimpin oleh Pastor Kingas.
Sampai sekarang satu bulan lebih, radio ini telah melayani ratusan pendengarnya
yang setia. Sementara bersiaran maka disiarkanlah firman Tuhan, nyanyian rohani,
kesaksian dan doa….

CATATAN :

1. Pada 2 Januari 2011, saya mendapat penglihatan tentang anak-anak muda dengan
tangan trangkat di Sabah., dengan tanda itulah aku berangkat saat melayani di
Kuala Lumpur terus ke Sabah walau sebelumnya saya rancang ke Thailand.

2. Pada bulan Maret seorang ibu jemaat Tuhan di Kota Kinabalu, melihat seorang
bapa muda keluar dari rumah bambu di perladangan membawa lilin, ibu itu tidak
tahu siapa orangnya. Tapi saat saya baru berdiri di atas mimbar untuk berkotbah,
si ibu yang melihat itu bersaksi bahwa sayalah yang dia lihat yang membawa lilin
itu.

3. Pada perayaan Jumat Agung saya melayani di Kota Kinabalu, saat memimpin doa,
seorang bapa melihat di atas bayangan saya gunung Kinabalu meletus....tapi dalam
alam nyata ia melihat letusan gereja-gereja di Sabah berapi-api beritakan Injil
terutama anak muda.

4. Follow Up, mengenai semua ini terus ada layanan lanjutan sepanjang bulan Mei,
Juni dan Juli di Sabah seperti : Kebaktian Kebangunan Rohani, Konser Doa
Syafaat/ Keliling, Seminar Musik Gereja, Pelatihan Penginjilan dan lainnya
bekerjasama dengan berbagai gereja..Sedang di Sarawak aka nada Festival Doa di
Gunung Murud.

PROGRAM RADIO

Dalam perjalanan radio kita yang belum ada 1 bulan, sekarang respon sudah sangat
baik dan sudah ada pendengar setiap hari sekitar 15-20 orang. Mereka kebanyakan
dari kalangan pelajar, mahasiswa, hamba Tuhan dan umum dari Malaysia serta
sebagiannya dari Indonesia dan negara lainnya di belahan dunia.

Dalam materi acara yang kita buat adalah: Siaran lagu, kesaksian dan firman
Tuhan yang mulai dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam. Pada segmen tertentu kita
menampilkan lagu-lagi dari berbagai etnis di berbagai Negara lengkap dengan
sejarah misi dan strtaeginya dalam misi kesana.

Sementara ini kami hadirkan lagu dan siaran misi dalam menjangkau bangsa
Thailand, Myanmar, Tamil India, Malaysia dan Indonsia serta sedikit untuk
bahagian Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika, karena beberapa orang
Indonesia juga ada di Negara-negara tersebut.

Peralatan Pendukung

Pada kondisi sekarang peralatan kita sudah sedia : 2 unit komputer desktop, 1
laptop, 3 pasang loudspeaker, microphone, headphone, printer/scanner, keyboard,
bass gitar, melodi gitar, akustik gitar. Peralatan ini sudah cukupi memenuhi kebutuhan rekaman dan siaran radio.

Mari, tetaplah mendukung pelayanan ASIANCROSS bagi kemuliaan nama YESUS !

5.31.2011

TOLERANSI DALAM HIDUP BERIMAN DAN BERBANGSA MAJEMUK


ASIANCROSS RADIO http://www.asiancross.listen2myradio.com/
Nilai kunci bagi Kedamaian dan Pembangunan


Liputan:Hotben Siahaan/ASIANCROSS Journal
Graha Bethel, Jalan D.I Panjaitan Jakarta.


Pemimpin rohani harus bangkit dan bergandengan tangan karena merekalah pemegang kunci dalam membawa umat untuk mencapai transformasi Indonesia, sementara pemerintah yang selama ini kita mengikuti kinerja dan hasilnya masih jauh daripada apa yang kita harapkan

Catatan Mei

Peristiwa-peristiwa historis abad 20 di bulan Mei bertumpu atau berfokus pada persatuan untuk mencapai kemajuan. Hari Buruh 1 Mei yang bernuansa internasional adalah gerakan penyataan kaum buruh untuk menuntut perbaikan kondisi kerja dan upah yang adil.

Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei pada hakekatnya adalah upaya penyatuan intelektualitas bangsa yang bangkit untuk kemajuan bangsa yang cerdas agar tidak terus dibohongi dan ditindas. Bulan Oikumene yang dirayakan dalam nuansa HUT PGI 25 Mei adalah upaya penyatuan gereja dan umat Kristen dalam satu Tubuh Kristus untuk bersaksi dan melayani dalam semangat oikumene untuk menyatakan damai sejahtera Allah kepada dunia.

Dalam jiwa dan semangat tersebut di atas dan mengamati dalam pengalaman hidup bermasyarakat dan berbangsa kita sehari-hari ini makin kehilangan jati diri kemajemukan maka Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) dan Perhimpunan Pelayanan Penjara (Pokja PLP-PGI) dalam kerjasama dengan Sinode Gereja Bethel Indonesia mengambil prakarsa mengadakan refleksi / seminar hari ini dengan thema seperti di atas.

Bapak Gustaf Dupe selakui ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang datang dari berbagai kalangan, bukan cuma kalangan gereja yang hadir memenuhi undangan, untuk bersama-sama bertukar pikiran dan pengalaman bagi pemulihan harkat dan martabat bangsa kita yang diciptakan Sang Khalik bermasyarakat majemuk. Refleksi /seminar ini bukan untuk tempat saling menuduh dan membentak, melainkan justeru dimaksudkan untuk dalam semangat persaudaraan sejati kita oleh pemikiran-pemikiran positif demi kebaikan bersama dalam hidup bersama dalam hidup berbangsa majemuk Indonesia.

Secara khusus kami haturkan terima kasih kepada Pak Yewangoe sebaga Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia, Pak Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ibu Ursula Mclackland yang bersedia menjadi narasumber untuk memberikan pencerahan kepada kita semua.

Sesi diskusi

Dalam sesi diskusi setiap narasumber memberi buah pemikiran yang cukup dalam mengenai toleransi umat beragama di Indonesia, yang disambut dengan antusias para peserta. Dan inti yang boleh kami simpulkan bahwa pemimpin rohani harus bangkit dan bergandengan tangan karena merekalah pemegang kunci dalam membawa umat untuk mencapai transformasi Indonesia, sementara pemerintah yang selama ini kita mengikuti kinerja dan hasilnya masih jauh daripada apa yang kita harapkan.

“Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah ? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya“ Roma 13 : 3

Dalam sesi diskusi ada sekitar 10 orang peserta memberi masukan dan kritikan mengenai kemajuan baik dalam politik, sosial dan pelayanan. Dan saya sebagai pelayan di Malaysia memberi dua masukan berupa laporan keberadaan pekerja Indonesia yaitu Tenaga Kerja Indonesia dan anak-anak mereka di beberapa tempat di Malaysia, yang tidak mendapat kesempatan bersekolah sehingga ada yang berumur 12 tahun tak pandai membaca dan masalah perkawinanan campur di kalangan pekerja Indonesia Kristen dan pekerja asing yang bukan Kristen.

Yang kedua apa yang kami lihat sendiri bahwa hampir seluruh kawasan Malaysia termasuk pulau terpinggir mendapat perhatian pemerintah dari pusat. Artinya jarak kemajuan dalam segala bidang di seluruh Malaysia boleh mencapai kesejahteraan masyarakatnya, walau memang masih ada sedikit di beberapa tempat perlu diperhatikan l

Doa Bersama

Pada event penting ini beberapa tokoh pimpinan dari berbagai agama hadir dan telah menjadi catatan penting akan perlunya kita bersatu dan bersaudara.Yang hadir seperti dari Hindu, Buddha, Konghuchu, Islam dan Kristen. Dalam penutup seminar ini maka segenap peserta juga narasumber bersatu dalam doa syafaat yang pada kesempatan ini dipimpin dari Hindu dan Kristen.

Kita harapkan semangat persaudaraan, toleransi lintas agama boleh terjadi di mana-mana, di seluruh Indonesia bahkan jadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia.