Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









4.11.2012

BORNEOCROSS @ BELAGA, SARAWAK

Beritakan Paskah, ke pedalaman Sarawak 
By: Hotben Siahaan


Senin 9 Januari 2012 tepat jam 2 siang saya dan Samuel Natan berangkat dari depan City Park Mall Kota Bintulu menggunakan mobil Toyota Land Cruiser  warna merah  dengan no polisi QT 8949.

Penumpang dalam kenderaan ini 11 orang terdiri dari, 8 dewasa termasuk driver dan 3 anak kecil. Harga ongkos tambang seorang penumpang RM 50,- atau sekitar IDR 150.000,-  Yang herannya, dalam perjalanan ini ada juga seorang Indonesia suku Jawa yang berjualan pakaian kepada pekerja Indonesia di perusahaan sawit dan juga warga di sekitar daerah Belaga, memang orang Indonesia dikenal penjelajah Asia Tenggara sini, kemana saja kita pergi akan jumpa seorang Indonesia.

Selama 50 menit kenderaan  melaju dalam kecepatan 40-60 km/jam, dari arah kota Bintulu menuju arah ke Miri. Di kilometer 50 di sebelah kanan ada simpang dan kendaraan masuk serta berhenti sejenak. Bagi penumpang ada yang ke toilet alam terbuka, dan ada juga yang membeli makanan ringan seperti sayap atau bagian d alaman ayam  dan air minum yang dijual di geray-geray di sisi jalan. Saya sendiri membeli ayam goreng dari seorang pendagan, dianorang Iban dan berjemaat di gereja St Thomas Bintulu, dalam pelayanan bahasa Iban.

Rehat sekejap, perjalanan kami teruskan menuju Belaga. Kondisi jalan masih beraspal, namun bergelombang dan banyak lobang. Di kiri kanan jalan kita melihat banyak tanaman kelapa sawit yang masih muda dan aneka tumbuhan liar.

Selain daripada tumbuhan liar sesekali kita melewati rumah-rumah panjang bangunan lama dan ada juga rumah panjang baru yang tengah dibangun.

Setelah berjalan selama 40 menit dari simpang ajalan besar Bintulu – Miri, kenderaan kami masuk simpang menuju kawasan kayu balak. Petugas pintu masuk mencatat nomor kenderaan berikut jumlah penumpang, dan seingat saya memang demikian peraturan lalu lintas masuk kawasan kayu balak. Ya seperti di daerah Lawas menuju Bakelalan atau Gunung Murud juga.

Jalan menuju Belaga lintas kawasan kayu balak tak lagi beraspal, tapi permukaan tanah merah dan banyak debu. Setiap 5 menit melintaslah truk kayu balak yang nampaknya lebih tangguh dan sangat lasak dibanding mobil yang kami tumpangi, serta sesekali kenderaan pribadi jenis 4whell.

Selama perjalanan 3 jam di daerah kawasan kayu balak dan sawit kondisi jalan agak lumayan sulit, …tapi bagus tidak turun hujan sehingga kemderaan dapat melintasinya dengan mantap.

Menjelang 30 menit tiba di pecan Belaga, jalan sebagian beraspal, tapi ada juga berlobang. Dan jam 6.30 ka,I tiba di pecan Belaga di rumah satu keluarga jemaat St Mark Limbang, yang bekerja di kantor penerang Belaga.
]
                               Penduduk kampung rumah panjang di tepi sungai Rejang, Belaga

Keluarga ini menyambut kami dengan sukacita. Banyaklah cerita yang kami yang kami sampaikan mengenai perjalanan dari Bintulu ke Belaga, tapi yang paling penting adalah bagaimana mujizat yang Tuhan kerjakan di Limbang serta program pelayanan yang akan kami mulai di Belaga sejak esok pagi.

Puji Tuhan inilah laporan awal, bahwa Tuhan telah memimpin perjalanan kami dari kota Bintulu hingga ke Belaga selama perjalanan 4 jam 30 menit tanpa rintangan apa-apa, Haleluya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar