DOA PEPERANGAN ROHANI

Syalom, ini sebuah pelajaran dan pelatihan doa !

           BORNEOCROSS MINISTRY

DOA PEPERANGAN DAN PEMETAAN ROHANI

Oleh: Hotben Siahaan

Banyak kita jumpai di dalam ruangan gereja, tulisan yang sangat mendebarkan hati seperti : “Gereja Yang Mengutus”, “Gereja Yang Misioner”. “Gereja Yang Berdoa”, “Gereja Yang Bersaksi”, dan sebagainya. Tapi apakah itu sudah menjadi jiwa para jemaat atau pelayannya ? Atau sekedar penghias ruang gereja, nanti akhirnya hanya menguntungkan pembuat banner sebab hanya cakap tak ada buat apa pun. NATO (No Action Talk Only).

Bagaimana memulai sebuah gerakan rohani di gereja kita dan selanjutnya akan mempengaruhi kota kita ? Strategy ini telah banyak di lakukan dengan berhasil di beberapa Negara di dunia termasuk Guatemala, Indonesia. Dan kami sendiri melaksanakannya serta melihat campur tangan Tuhan dalam pergerakan ini khusus di Malaysia seperti di  Kota Kuala Lumpur, Penang, Bukit Mertajam, Kota Kinabalu, Pekan Matunggong, Kota Keningau, Lawas, Sipitang, Kuching, Serian, Bandar Limbang , Pekan Taginambur, Pekan Belaga dan di Thailand seperti di pecan Danok, Sadao City, Padang Bezar, Hat Yai, Phuket dan Bangkok.

1.       Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya perihal kota tersebut melalui :

      Penduduk setempat

      Tokoh masyarakat

      Tokoh agama

      Informasi media cetak atau elektronik

      Visi, penglihatan dari Tuhan

   2. Penyelidikan

Mempelajari peta, tata kota dan kota-kota didekatnya.

Jumlah penduduk serta perbandingannya dari setiap suku-suku yang berdiam di dalam kota, bahasa, dialek, agama, usaha mata pencaharian, pendidikan, kedudukan sosial dll yang dianggap perlu.

Sopan santun, adat istiadat, budaya.

Kesenian; lagu rakyat, sastra, tari, instrument musik etnik mereka.

   3. Sejarah kota

Suku-suku yang mendiami di masa lampau dan kini.

  Hubungannya dengan pengaruh agama, kepercayaan para pendahulu di masa lampau dan kini.

  Kehadiran orang-orang pendatang, pelajar, pekerja, pengusaha, pembantu rumah tangga, pengemis, gelandangan, kuli bangunan dan lainnya.

Hubungannya dengan sejarah perjuangan nasional.

   4. Faktor rohani.

Tempat sembahyang / ibadah : Gereja, Mesjid, Wihara, Kuil, Pura

Jumlah penganut setiap aliran kepercayaan dan agama.

Pekerjaan Iblis : perdukunan, pemuja setan, tukang sihir, santet paranormal, bidat-ajaran sesat

   5. Strategi misi dan pergerakan musuh.

Toko, pabrik, bengkel, industri, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, usaha farmasi, perbankan.

Organisasi atau lembaga garis keras seperti : kelompok yang mengatasnamakan agama, suku dan lainnya.

Srtrategi media cetak dan elektronik yang menjadi alat kekuasaan musuh.

   6. Laporan kriminalitas

Kejahatan : pencurian, pembunuhan, aborsi, pemerkosaan, pelecehan seks dan lainnya.

Jaringan pengedar dan pengguna obat-obat terlarang.

Perkelahian antar suku, antar pelajar, antar geng.

Aksi protes, keributan politik, kekacauan berbau SARA, amuk massa.

   7. Pelayanan tingkat strategis.

Doa syafaat, doa puasa (Yunus 3: 1-10), doa keliling, doa misi, doa peperangan (Yosua 6:1-5,20).

Mengikat orang kuat. (Cari oknumnya) Baca : Matius 12 : 29.

Merebut jiwa-jiwa (Judas 23)

Memberkati kota, daerah, bangsa-bangsa.

Mempersiapkan pekerja bagi tuaian kota, daerah, suku, dari hasil jarahan perang.

Membawa hasil perang ke lumbung : komsel, gereja, untuk dilatih.

Mendirikan kubu pertahanan, menara di pusat kota, wilayah, suku bangsa yang sudah direbut bagi Yesus.

    8. Standard pendoa syafaat, keliling dan peperangan, menurut Cindy Jacobs,.

Punya etika pelayan

Penundukan diri

Tidak sembrono dengan keuangan

Tidak memborong semua pekerjaan

Memberi pekerjaan, tanggungjawab kepada orang lain

Harus aktif dalam gereja lokal

Jangan terjebak sombong rohani

Harus hancur hati

Harus ada penasehat

Ada di bawah payungan rohani