Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









10.29.2010

TANGIS SBY DI MENTAWAI.........



PRESIDEN

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO



Menangis….

Saat Sabas Gultom katakan…

”Pak istri saya hilang !

Oleh : Hotben Siahaan


Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!... Yohanes 11:33-36

“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis..”Roma 12:15

Dalam kitab Pengkhotbah 3:4 tertulis, “ Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari..”…Malah dalam pasal 7 ayat 2 dikatakan “Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya……

Kalau Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat dunia mau menangis saat melihat kesedihan Maria karena saudaranya Lazarus meninggal, masyakan seorang manusia termasuk presiden gak boleh menunjukkan keharuannya dengan menangis saat mendengar bapak Sabas Gultom yang menangis tersedu sedu di depan presiden karena istrinya hilang, mungkin sudah meninggal, sebab pak Gultom itu adalah rakyatnya juga yang tengah berduka."

Pada konteks ini kita tak perlu berbicara banyak, sebagaimana komentar di beberapa media menyebut bahwa presiden tak pantas menangis saat melihat rakyatnya miskin, menderita….Yang kita yakini bahwa kalau perasaan seperti ini masih ada, itu pertanda baik. Dan kita doakan kiranya semakin baiklah keadaannya. Hati presiden dan para staffnya semakin mudah tersentuh akan penderitaan rakyat yang miskin, susah, dan berduka…Sebab sudah terlalu lama kita mengalami kemunduran di beberapa kelompok masyarakat. Tapi ironisnya sekelompok elit mau bersenang senang saja tak mau tahu penderitaan rakyat yang konon adalah yang memilih mereka itu pula.

Memang ada konteks yang perlu kita sikapi seperti Yesus juga, ia pernah marah saat bait Allah dijadikan sebagai tempat niaga.. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah…Markus 11:15 – 16

Demikian juga presiden harus mengambil sikap saat negeri ini sedang galau diancam dari luar maupun dari dalam. Harus tunjukkan ketegasan, dan wibawanya. Sebagaimana ajaran Alkitab dari Pengkhotbah 3:1- 8 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

Selaku orang batak, kita pun sedih melihat apa yang dialami bapak Gultom. Dari tempat jauh kita mendoakan supaya bapak Gultom beserta keluarga bahkan segenap masyarakat mendapat pertolongan yang segera dari Tuhan. Gereja pun cepat memberi bantuan bahkan pemerintah karena ini bukan masalah kecil, tapi masalah besar yang kalau bergotong royong menanganinya maka akan cepat pulih.

Saya teringat bahwa saat TSUNAMI NIAS, saya dan beberapa artis juga lakukan konser musik d kota Bandar Lampung dan mengumpulkan sekitar 52 juta rupiah membantu beberapa rumah di Nias. Sekarang ini, saya belum bisa berbuat apa, tapi tengah merancangkan pula, apalagi sejak tahun 2000 sudah suka berdoa untuk anak anak Tuhan di Mentawai, bahkan merindukan datang ke sana.

Lewat blog ini, saya juga menghimbawa kawan kawan seiman, apa yang boleh kita buat untuk Mentawai, sebab banyak anak anak Tuhan juga di sana yang terkena bencana ini. Demikian juga kawan kawan, anak anak Tuhan dari luar negeri dimana saja, kiranya boleh membantu penderitaa sesama yang menderita saat ini. Tuhan Yesus memberkati.

KEHADIRAN PRESIDEN DI MENTAWAI

Mengutip dari IVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan rasa keprihatinannya terhadap para korban bencana gempa dan tsunami di Mentawai. Ketika berdialog dengan warga di Pagai Selatan yang kehilangan istrinya akibat terjangan tsunami, SBY sampai menitikkan air mata….Saat televise mewartakan kejadian tersebut pada pagi ini, Jumat 29 Otober SBY sungguh sungguh nampak menangis.


SBY tiba di Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Kamis 28 Oktober 2010 bersama Ibu Negara beserta rombongan menyusuri lokasi bencana untuk melihat secara langsung kondisi kecamatan terparah akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi Senin malam lalu itu.

Di kecamatan ini umumnya penduduk bekerja sebagai petani yang terletak di di perbukitan sedang mereka tinggalnya di pinggir pantai. Di lokasi ini korban meninggal mencapai 60 orang.

Saat mengunjungi para korban di tenda pengungsi Presiden mengatakan kepada para pengungsi bahwa bantuan pemerintah telah diberikan untuk membantu para korban bencana. "Mudah-mudahan mencukupi karena sekarang yang penting mengobati yang sakit," ujar SBY. "Bantuan baik makanan maupun air bersih terus diberikan dan mencegah penyakit agar tidak menular," SBY menambahkan.

Ketika berdialog dengan pengungsi Presiden SBY dan Ibu Negara tampak terharu. Seorang pengungsi bernama Sabam Gultom menangis di hadapan SBY karena kehilangan istri yang dikasihinya saat peristiwa bencana. "Pak, istri saya hilang Pak," ujar pak Gultom sambil menangis, sebagaimana kita lihat juga dalam tayangan televise pagi ini..

Mendengar ini, SBY dan Ibu Ani langsung merangkul Gultom. "Yang tabah ya Pak," kata Presiden. Giliran air mata menitik di sudut mata Presiden. Ibu Ani lalu mengambil sapu tangan dan memberikan ke suaminya. Haru memang…!



SBY pun meminta agar pencarian jenazah terus dilakukan dan dimakamkan dengan baik. Para pengungsi juga diajak untuk bersama mendoakan teman, anggota keluarga, dan masyarakat yang tidak selamat dari peristiwa ini.

Selain itu, Presiden juga meminta agar hunian dan sekolah sementara segera dibangun. "Pemerintah akan membantu pembangunan, yang jelas lokasi ini tidak aman," SBY menambahkan dengan suara serak.

Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan TNI serta Polri, Kepala Negara meminta mereka terus membantu warga, baik fisik maupun mental.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ini, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Timur Pradopo….~ASIANCROSS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar