Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









9.29.2011

BUAH ROH KUDUS, terimalah berkat ini..kutulis buat anda semua !

Syalom,inilah pelajaran yang penting bagi kita semua, khusus pendengar radio ASIANCROSS yang diberkati TUHAN !

(Galatia 5 : 22-23)
By : Hotben Siahaan

Pertanyaan, mengapa kita dituntut harus menghasilkan buah ? Bukankah daun juga ada gunanya, begitupun dengan akar pohon ? Jawabnya, Alkitab tidak ada menulis tentang daun roh, bunga roh atau akar roh. Yang ada hanyalah buah Roh.

Buah Roh itu adalah hasil dari proses kehidupan kita di dalam mengikuti jalan-jalan Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana kita menerima firman Tuhan berikut ragam rintangan yang harus kita lalui akan memperindah kesaksian hidup kita, sehingga lewat kehidupan kita nama Tuhan Yesus dipermuliakan.

SYARAT MUTLAK MENGHASILKAN BUAH (Yohanes 15 :1-8)

- Tinggal pada pokok, yaitu Yesus (ayat 4).
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

- Dibersihkan oleh firman Tuhan (ayat 2).
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Inilah sebuah perumpamaan yang amat sederhana mengenai cara hidup rohani di dalam Kristus. Saya yakin siapa pun orangnya tentu dapat menerima ini karena memang demikianlah sepatutnya kita hidup di dalam Kristus, ya seperti pokok anggur yang mudah kita jumpai dimana-mana.

MASA PERTUMBUHAN

Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:15)

Pada masa pertumbuhan satu tumbuh-tumbuhan memerlukan air yang bersumber dari tanah yang dikerjakan oleh akar untuk menghisap dan membawa sari-sari makanan, dan angin untuk membantu pergerakan pertumbuhannya, yang dibantu oleh sinar matahari.

Itulah kehidupan flora. Sangat diperhatikan bagaimana siklus pertumbuhannya, apatah lagi kita anak-anak Tuhan yang dipersiapkan menjadi utusan Injil-Nya ke seluruh penjuru dunia, kita perlu firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus untuk menggerakkan misi kita ke belahan dunia, khusunya Asia.

MASA MENUAI

Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Matius 4:35)

Pergilah ke sawah yang sedang panen padi. Saudara akan melihat bagaimana penuai lebih dahulu melihat area sawah yang memang sudah siap di panen dan mana yang harus menunggu matang. Dari situ ia mulai mempersiapkan peralatan memotong padi, dan berusaha memotong dengan hati-hati supaya tidak ada bulir padi yang jatuh ke tanah.

Saudara pun harus lihai mengatur langkah penuaian. Apakah semua satu bangsa sudah siap dituai ? Belum tentu, mungkin hanya sebagian provinsi, atau kabupaten, atau hanya satu kelompok komunitas kecil saja ?

Ada orang terkecoh mengenai pelayanan ke luar negeri, mereka berpikir kalau seorang hamba Tuhan melayani ke luar negeri pastilah ke kota Negara yang sangat maju dan ramai, atau daerah-daerah yang sedang membangun. Belum tentu, yang pasti kita harus tinjau lapangan, lihat keadaan sebenarnya.

Sama seperti laporan saya ini, bahwa tidak semua Thailand siap dituai, tetapi sebagaian di daerah selatan berbatasan dengan Malaysia itu mulai menguning, demikian juga di Brunei Darussalam. Dalam area tertentu di Kepulauan Riau juga sudah sedang menguning. Yang jelas sadara para penuai harus bersiap-siap.

Karena kita harus tahu jam-jam menuai. Sebab bila masih sangat muda, kita akan mendapat panenan yang kurang bagus, tapi kalau benar-benar matang, barulah berhasil, dan jiwa-jiwa itu menjadi bibit unggul bagi generasi dan bangsanya sendiri.

Lagi ada yang terdengar asing, banyak orang mempermasalahkan soal lokasi atau area pelayanan. Bila ada orang ke luar negeri mereka sebut buat apa jauh-jauh kesana sedang di negeri sendiri banyak ladang pelayanan. Itu betul, tapi Tuhan juga menghendaki sebagaimana Amanat Agung-Nya supaya kita pergi ke semua bangsa di dunia.

Untuk bahagian ini saya buat gambaran yang mudah ya seperti alat tranportasi darat. Di sebuah kota negara selalu ada angkutan perkotaan yang berkeliling mengambil penumpang di dalam kota itu saja. Namun ada kenderaan bus dari kota negara itu yang mengambil penumpang sampai melalui tiga negara seperti bus dari Singapore, Malaysia hingga Thailand. Juga dari Pontianak Indonesia, Kuching Malaysia hingga Brunei Darussalam.

Area pelayanan ya demikianlah adanya, kita tidak terpaku pada satu kawasan. Dunia ini ladang Tuhan yang kita boleh kerjakan sesuai karunia Roh Kudus bagi kita.

Perhatikan :

Buah Roh adalah hasil dari proses hidup seseorang di dalam Tuhan. Ia berakar, bertumbuh dan dipelihara oleh firman Tuhan siang dan malam. Sedang karunia Roh adalah suatu kemampuan dari Allah yang Ia berikan bagi kita untuk melayani Dia. Kepada kita dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Seperti karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, memberikan iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, karunia untuk menafsirkan bahasa roh yang diberikan secara khusus kepada tiap-tiap orang seperti yang dikehendaki-Nya. (1 Korintus 12 1-11).

PENJABARAN BUAH-BUAH ROH

Kasih

Dalam 1 Korintus 13:4-7 kasih itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Sabar
Dalam kitab Amsal ada 3 ayat yang sangat menonjol perihal sabar, yaitu :
1. Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29)
2. Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (Amsal 15:18)
3. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
(Amsal 16:32)

Satu perjalanan hidup yang teruji betul dalam hal sabar adalah Abraham. Ibrani 6:15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepadanya.

Kejadian 21:1-7 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."

Murah hati (Lukas 6:36)
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Matius 20:15 Apakah saya tidak boleh berbuat semau saya dengan kepunyaan saya? Ataukah engkau iri, karena saya bermurah hati?'

Ayat ini berbicara tentang pemberian materi atau upah yang dilakukan seorang majikan kepada pekerjanya. Dia bebas saja menurut haknya memberi kepada pekerjanya menurut kemauannya sendiri dan sesama pekerja tidak patut saling bertengkar, hak mutlak pada majikan.

Tetapi bila kita melihat dewasa ini, bahwa pekerja-pekerja khusus di ladang Tuhan tidak banyak protes mengenai upah besar atau kecil berdasarkan waktu kerja. Justru yang jadi masalah para tuan-tuan, majikan itu justru tak pernah memberi apa-apa kepada pekerjanya.

Tidak heran banyak gereja yang pekerjanya kurang sehat, kurang vitamin, kurus dan terjun bebas kepada penderitaan yang terpaksa sementara tuan-tuan para majikan bertubuh tambun dengan makanan sedap-sedapan di restoran dan akhirnya mereka berselimut sakit-penyakit dan tidak murah hati.

Suatu berita yang memilukan di malam natal 2007 di daerah Jawa Barat Indonesia, seorang hamba Tuhan diundang menghadiri perayan natal gereja yang lumayan besar dan jemaatnya banyak yang kaya. Di hotel bintang tiga itu berkumandanglah pujian kepada Tuhan diiringi musik yang cukup mahal pula. Dan ketika tiba pada acara santap malam si hamba Tuhan itu hanya diam melihat betapa mewahnya makanan di meja perasmanan, sedang ia teringat di rumahnya ada anak-anak yatim piatu yang belum menikmati makanan malam karena gembalanya keluar.

Yang sangat ironisnya, ketika pulang dari kebaktian gembala pengasuh anak yatim piatu itu pulang dengan lenggang kangkung tanpa sepotong kue atau seberkas oleh-oleh natal padahal sang gembala pengundang tahu kalau ia seorang gembala yang masih patut dapat pertolongan, apalagi sekedar bingkisan makanan di malam natal.

Bila ada kesempatan kajilah kemurahan hati saudara. Sejauh mana kita mampu mempraktekkan kasih Tuhan bagi sesama kita ? Seringkali kita murah hati tapi kurang memberi. Masih ingatkan tentang perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang murah hati yang berkorban bagi seorang yang ia tak kenal karena ia temukan tergeletak dan dianiaya di jalan raya. "Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.." Lukas 10:33

Sebuah pengalaman luar biasa, saat memasuki Thailand sengaja kami membawa roti dan pakaian untuk kami berikan kepada siapa saja yang kami jumpai pertama kali di kota Bangkok. Tepat jam 5 pagi bus yang kami tumpangi dari Kuala Lumpur berhenti di terminal. Dan di samping bus itu ada seorang nenek orang Siam duduk dengan tenangnya. Kami dekati dan berikan apa yang kami siapkan buat dia. Dan ternyata ia menerima dengan senang hati dan setiap orang di sekitarnya berkata, orang Indonesia baik ya !

Dan benar Tuhan melihat ketulusan hati kami melayani orang-orang di Thailand sebab selama di Thailand pelayanan kami berjalan oke-oke saja dan banyak orang senang dengan kehadiran kami di sana.

Tidak cemburu
Dalam Alkitab Terjemahan Lama I Korintus 13:4 ditulis: kasih itu tiada dengki….

I Samuel 18:9-12 menulis kisah Saul yang dengki kepada Daud dan berakhir dengan bunuh diri.

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena TUHAN menyertai Daud, sedang dari pada Saul Ia telah undur.

Lalu kata Saul kepada pemuda yang membawa senjatanya, "Cabutlah pedangmu dan tikamlah aku, supaya aku jangan dipermain-mainkan dan dibunuh oleh orang-orang yang tak mengenal TUHAN itu." Tetapi pemuda itu tidak mau menikamnya, karena ia sangat menghormatinya. Sebab itu Saul mengambil pedangnya sendiri dan merebahkan dirinya ke atas mata pedang itu (I Samuel 31:4 Alkitab bhs Indonesia sehari-hari).

Ternyata hati dengki bila tidak mau dipulihkan Tuhan akan berujung bunuh diri….malah yang lucunya Saul berani-beraninya menyebut Daud orang yang tak mengenal Tuhan ? Sungguh tragis !
….dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.(Galatia 5: 26)

Tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yesaya 2:11).

Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing. (Kisah Para Rasul 12:21-23).

Tidak melakukan yang tidak sopan.

Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati (Roma 13:13)

Suatu kebiasaan buruk yang acapkali kita lihat di berbagai tempat kawasan Kristen di tanah air, bila menjelang natal semua kelihatan baik-baik saja, tetapi beberapa hari selepas itu tepatnya di malam pergantian tahun, situasi jadi lain. Mabuk-mabuk dan percekcokanpun mulai ramai di berbagai tempat, bahkan bisa sampai menelan korban jiwa. Inilah potret buruk zona Kristen yang belum dibersihkan.

Tidak mencari keuntungan diri sendiri

Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain . (I Korintus 10:24).

Bapak Bone Pasius adalah kepala suku laut yang sangat perduli kepada anggota masyarakat suku laut yang ada dalam pengawasannya. Sebagai pemimpin komunitas suku tertinggal ia berpikir dan berjuang melebihi seorang pejabat negara. Dan untuk membantu kehidupan warganya ia mesti menjual barang-barang hasil tangkapan laut warganya hingga ke Singapura dan Malaysia. Kemudian kalau ia pulang ke kampungnya ia membawa barang-barang yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup nelayan anggota masyarakatnya. Untuk melakukan ini, ia tak pernah berpikir bagaimana menumpuk keuntungan diri sendiri, tapi ia kerjakan secara tulus dan iklas meski untuk ini ia pernah dijebloskan ke penjara karena dituduh sebagai penyelundup.

Tidak pemarah.

Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah….(Titus 1:7)

Perhatikan, bahwa satu syarat menjadi pemimpin jemaat adalah si calon bukan seorang pemarah, mengapa ?

Amsal 29:22 menulis bahwa: Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.

Tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Dalam terjemahan Todays English Version disebut: love does not keep a record of wrongs.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13

Tidak menyimpan kesalahan orang lain sama artinya dengan tidak dendam atau punya hati yang mengampuni kesalahan orang lain. Hal ini tepat dengan perkataan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus : Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

Tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi bersukacita karena kebenaran.

Dalam bahasa Sunda disebut, kasih itu tidak suka akan yang jahat tetapi suka akan yang benar. Sipatna kanyaah teh teu resepeun kana hal nu jahat, resepeunana kana hal anu bener.

Tetapi perhatikanlah di lingkungan sekitarmu, mana lebih banyak orang melakukan yang jahat atau yang benar. Sebab kita suka melihat kalau ada orang melakukan hal yang benar seperti beribadah, memberi pertolongan kepada yang layak menerima pertolongan, tetapi orang lain justru melakukan kejahatan kepada si pembuat kebenaran itu. Sementara bila ada orang melakukan kejahatan, pengrusakan… eh dianggap hebat, dilindungi dan mereka bersorak-sorai. Dan inilah ketidak adilan itu ! Sebagai anak Tuhan kita harus bijaksana dan tegakkan keadilan sesuai kebenaran firman Tuhan.

Menutupi segala sesuatu.

Dalam Alkitab Terjemahan Lama ditulis: Maka ia tahan menanggung segala sesuatu. Hal ini sama dengan pengalaman yang dialami Maria ketika Yesus lahir. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Lukas 2:19

Apa yang terjadi dalam peristiwa kelahiran Yesus, Maria tidak membicarakannya kepada sesiapapun. Ia diam dan merenungkan betapa besar kasih Tuhan sehingga ia menjadi seorang dara muda pilihan Tuhan yang harus mengandung, melahirkan, mengasuh dan membesarkan Juruselamat dunia.

Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan yang kita lihat di dunia ini. Bahwa orang cenderung memperkatakan serta berbicara panjang lebar tentang sesuatu hal tanpa merenungkannya secara mendalam, tetapi Maria justru lebih banyak diam dan justru orang lain saja yang membicarakannya.

Percaya segala sesuatu.

Dalam Alkitab Bahasa Melayu Malaysia disebut; dia mempercayai orang lain…

2 Timotius 2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain..

Dalam lingkungan gereja banyak kita melihat para pemimpin yang gagal melahirkan pemimpin baru. Alasannya mereka tidak mau mempercayai orang lain dan takut kehilangan pamor dan kedudukan. Padahal kita dapat melihat contoh-contoh pemimpin di dalam Alkitab seperti kepemimpinan Musa kepada Yosua, Elia kepada Eliza, Paulus kepada Timotius bahkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.

Inilah bentuk kepemimpinan yang alkitabiah dan dengan pola ini justru dapat memperlebar Kerajaan Allah. Sebab dengan semakin banyaknya pemimpin yang dapat dipercayai untuk mengembangkan pelayanan maka semakin banyak pula ladang Tuhan yang dibuka di belahan bumi ini.

Mengharapkan segala sesuatu.

Dalam bahasa Melayu Malaysia ditulis…tidak hilang harapan.
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Tanggal 7 Juli 2006 saya di deportasi pihak imigrasi Johor Malaysia karena tugas pelayanan. Saya di tahan beberapa jam dan dipulangkan ke Batam. Kejadian ini membuat saya hampir putus harapan dan sepertinya tak mau lagi melayani ke Malaysia karena kesal dengan banyaknya peraturan dan larangan-larangan. Akan tetapi mengingat ini adalah panggilan Tuhan yang sudah kuterima sejak Oktober 2003, maka peristiwa itu kuanggap sebagai perintang yang pada akhirnya memberi peluang besar bagi saya memberitakan Injil lebih jauh lagi lebih dari hanya di Malaysia.

Benar, pada minggu berikutnya saya masuk lagi ke Malaysia lewat Malaka, dan puji Tuhan saya masuk walau dibatasi hanya 14 hari saja. Akan tetapi dengan waktu yang singkat itu justru mendorong saya untuk memberitakan Injil ke negeri Brunei Darussalam dan Thailand, Haleluya !

Sabar menanggung segala sesuatu.

Dalam bahasa Sunda ditulis….. jeung kasabaranana moal aya pegatna.
Dengan kesabaran yang tiada putusnya kita siap menanggung segala sesuatu, terutama penderitaan.

Suatu kesaksian bahwa, sebelum melayani Tuhan sepenuh waktu, saya berprofesi sebagai penata musik rekaman dan musik film sekuler. Salah satu lagu soundtrack film karangan saya adalah berjudul “Nuansa Gadis Suci” dinyanyikan dan dibintangi Nike Ardilla.

Hanya kasih Tuhan saja saya boleh tinggalkan musik sekuler dan melayani Tuhan, dan walau untuk mencapainya saya harus menderita. Kehilangan pekerjaan dan alat-alat musik yang terjual dan harus bekerja sebagai pedagang asongan berkeliling ke kampung-kampung di Karawang untuk menyambung hidup keluarga saya.

Selama 7 tahun saya hidup susah dan 7 tahun pula diproses Tuhan sehingga mengambil keputusan untuk melayani Dia. Dan ada banyak kesulitan dan ancaman kematian yang menyerang hidupku tatkala berlari kepada Dia, tetapi kasih anugerah Tuhan saja yang membuatku mampu dan terus melayani hingga sekarang ini, amin.

Sukacita (Roma 14:17)

Artis-artis hanya bisa tertawa dan membuat orang bergembira dan tertawa lagi…. Tetapi ketika ia sudah turun dari panggung mereka menangis dan menjerit kehilangan sukacita. Mengapa bisa begitu ?
Dasar sukacitanya dari luar….karena melihat sambutan, dan banyaknya orang yang mengelu-elukan dia….

Berbeda dengan yang sudah dalam Tuhan. Sukacitanya dari dalam, dan itu tidak akan dipengaruhi orang-orang diluar. Ia tahan banting, sekalipun sakit, ada masalah, susah, miskin tapi dia masih tetap tersenyum menikmati kasih Tuhan.

Damai Sejahtera (Matius 8:23-27)

Damai itu indah, itulah slogan tentara kita. Tapi nyata-nyatanya tak ada damai di antara mereka. Omong kosong, buktinya sesama mereka juga ribut-ribut dan saling menjatuhkan di depan rakyat ?

Contoh damai yang benar, pasti ada ketenangan. Ingat Yesus waktu laut bergelora menghantam kapal mereka di laut Galilea, Dia tenang-tenang saja, karena Dia Sang pemilik damai dan penguasa alam raya..

Sejahtera artinya tercukupi kebutuhan hidup primernya. Paulus dalam melayani punya pengalaman, sehingga pernah ia katakan, asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (1 Timotius 6:8). …artinya, Tuhan tahu setiap gerak hidup dan keberadaannya, dan ia tahu Tuhan pasti memelihara hidupnya di dalam setiap perkara.

Bagaimana kesiapan saudara ?

Kesabaran (Ibrani 6:15)

Menahan diri dan menunggu saat Tuhan bertindak adalah sifat orang percaya. Jangan seperti Saul mati bunuh diri karena tidak sabar. Seorang calon utusan Injil perlu sabar menanti Tuhan melawat kita. Asal saja kita sabar dan terus percaya pada Dia, Ia akan nyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita.

Adoniram Judson adalah misionaris Amerika yang telah berjuang keras untuk memberitakan Injil di Myanmar yang dipenuhi dengan patung-patung dan kuil-kuil berhala. Selama 6 tahun ia tinggal di kampung, belajar dan menterjemahkan Alkitab ke bahasa Myanmar namun yang ia menangkan hanya 3 orang. Tapi suatu masa, tentara Inggris menyerang Myanmar sehingga semua orang asing harus dipenjarakan dan disiksa termasuk Judson.

Pada masa tegang itu raja Burma-Myanmar membutuhkan seorang penterjemah yang mampu berbahasa Burma dan Inggris dan pilihan itu ada pada Judson. Dan oleh hikmat pengetahuan Judson pun keluar dari penjara dan bebas memberitakan Injil dan memenangkan ribuan jiwa di Myanmar, padahal semula sang raja sudah melarangnya.

Kemurahan (Lukas 10:25-37)

Sering kita jumpai orang-orang percaya sangat kaku dan tertutup melakukan hal yang baik bagi orang lemah, sedang orang fasik lebih proaktif berbuat kepada orang lemah.

Inilah perumpamaan sindiran yang tajam bagi pelayan Tuhan. Munafik dan berpura-pura. Bagaimana mungkin kita melayani jauh-jauh ke luar negeri atau ke kampung sebelah kita, sedang membagi kasih ke jiran saja kita tidak mampu. ?

Suatu hari saya melakukan perjalanan penginjilan ke daerah Sumatera Selatan.
Di dekat kota Lubuk Linggau, kami istirahat dan makan siang dengan segenap penumpang dan awak bus Medan Jaya yang saya tumpangi. Tidak lama berselang datanglah seorang pria yang sedikit pendek, kerdil, mata tajam, kulit agak hitam, dan sangat kaku gerak jalannya.

Ketika ia dekati bus itu, sekonyong-konyong kondektur bus itu marah-marah dan mengusir dia. Karuan saja orang bingung, mengapa pria asing ini diusir. Tetapi tahukah saudara ketika ia diusir, aku justru berdoa untuk dia supaya ia melihat saya. Karena bila ia melihat saya ada kesempatan untuk menolong dia. Dan puji Tuhan aku bisa berperan menolong dia. Tapi heran, semua orang mengaganggap saya seorang yang kuat “dari dunia hitam”, karena mampu berdialog dan memberi orang itu makan di kedai di dekat stasiun bus itu.

Apa rahasia pelayanan itu ?

Hati yang berkemurahan.
Sebenarnya ia seorang suku primitive “kubu” yang merayap ke kota, tidak bisa pulang ke rimba karena tak ada ongkos, sedang awak bus tak mau menolongnya. Oleh kebaikan Tuhan aku dapat tolong dia bahkan doakan tumpangkan tangan di atas kepalanya, dan semua orang di situ takut melihat saya…dan mulai bertanya kekuatan apa yang membuat saya mampu melayani orang rimba itu.

Melalui aksi itu, aku dapat bersaksi dan memperkenalkan Yesus yang memberi kemampuan, yang juga mengasihi semua orang. Tidak ada perbedaan, hitam atau putih dan anak kota atau anak rimba.

Kebaikan (Filipi 4:5)

Yesus disebut Guru yang baik (Lukas 18:8), Barnabas disebut orang baik (KPR 11:29) dan Dorkas disebut orang yang banyak sekali berbuat baik (KPR 9:38)
Paulus katakan, hendaklah kebaikanmu diketahui semua orang. (Filipi 4:5).

Kalau kita melihat kejadian-kejadian yang menimpa negeri kita Indonesia, ya bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan berbagai kecelakaan di darat, laut dan udara. Dan kalau kita melihat jalan pintas sepertinya kita mau lari dan pindah ke negeri seberang mencari tempat yang aman. Tetapi apakah itu sebagai jalan keluar ? Belum tentu ! Sebab dari pandangan Tuhan, Ia sangat mau menyatakan kuasa-Nya atas Indonesia melalui umat-umat pilihan-Nya sekalipun harus bertaruh nyawa. Karena justru keadaan begini kita menyaksikan kebaikan Tuhan yang dapat diterima setiap orang terlebih di dalam kesulitan yang manusia tak dapat atasi.

Karena itu amat menjadi ketinggalan berita bila seorang pendeta atau gereja bila tak punya kesibukan di masa-masa krisis yang masih melanda negeri kita. Dan sungguh kurang tak berhikmat bila sampai keadaan yang sangat parah begini, dimana gempa di Bengkulu, banjir di Bojonegoro dan di berbagai tempat tapi segelas aqua atau sebungkus nasi warteg saja tak mengalir dari gereja.

Yang sangat ironis gereja dan para pemimpinnya bisa tidur terpulas di tengah hujan badai sementara warga berkeriapan di atas lumpur.

Sebagaimana issu-issu yang bertebaran di lingkungan gereja bahwa akan ada sweeping terhadap gereja di ruko dan yang tak punya izin, sepatutnya inilah waktunya kita melakukan kebaikan bagi bangsa ini. Seperti perkataan Paulus dalam Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

Kesetiaan (I Timotius 4:12)

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Kesusahan, kemiskinan, fitnahan menjadikan kita kaya akan pengenalan kasih Tuhan. Asal kita tetap setia, ia akan mengaruniakan berkat kehidupan selama-lamanya bersama Tuhan, sebagai anugerah terbaik bagi kita di masa nanti.

Sebagai jemaat pasangan suami istri dan pelayan Tuhan kita perlu menunjukkan kesetiaan kepada pasangan hidup atau rumah tangga komunitas pelayanan kita. Karena Tuhan menghendaki kita setia baik kepada rumah tangga terlebih kepada Tuhan, bila tidak berkat tidak akan mengalir sekalipun kita minta dengan air mata.

Kelemah lembutan (Matius 11 :28)

Inilah karakter yang terkenal dari Yesus dan Musa (Bilangan 12:3)
Selama 40 tahun Musa mampu melayani dan memimpin Israel yang tegar tengkuk di padang gurun yang sangat menantang itu.
Ia dicaci, dilawan, tetapi Musa tetap lembut. Ia bersandar pada kekuatan Allah sehingga Israel tetap menjadi tanggungan yang sangat berat sampai ia mati.

Bagaimana kita mendapatkan kemampuan seperti ini ?
Yesus berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. “ (Matius 11:29)

Penguasaan diri (Amsal 16:32)

Ada 4 hal yang harus kita kuasai dalam kehidupan ini :

- Makanan.
Esau menjual hak kesulungannya karena makanan (Kejadian 25:29-34)

Sesungguhnya makanan yang dimakan Esau itu tidak berbahaya, malahan kalau dibumbui dengan racun iapun tidak akan apa-apa. Yang sangat fatal justru hak kesulungan yaitu hak sebagai anak sulung yang menerima warisan bapanya itulah yang berbahaya.
Dalam hal ini hak kesulungan sebagai pewaris Kerajaan Allah akan hilang dari seseorang bila ia melepasnya hanya karena makanan yang akan menyeretnya ke liang kubur.

Lihat televisi di rumah saudara berapa anak-anak Tuhan yang telah melepas hak kesulungan sebagai anak Tuhan lalu ditukar dengan kelimpahan makanan dan kekayaan ?

Dalam pelayanan saya di Malaysia baik di Semenanjung, Sabah dan Sarawak banyak di lingkungan muda-mudi dan mahasiswa. Dan saya melihat banyak anak-anak Tuhan yang meninggalkan imannya hanya karena urusan perut. Melalui pekerjaan, perkawinan yang berawal dari pertemanan biasa lalu lambat-laun terseret dan tinggalkan Tuhan.

- Minuman.
Paulus katakan, jangan mabuk anggur (Efesus 5 : 18)

Minuman adalah kebutuhan hidup jasmaniah manusia. Tetapi bila minuman yang kita konsumsi berlebihan atau mengandung racun, bukankah itu mengundang malapetaka dan dosa ? Coba saudara perhatikan sekarang. Berapa banyak anak muda tewas mengenaskan karena mengkonsumsi cairan yang dianggap sebagai minuman biasa yang ternyata air atau cairan yang mematikan.

Di Indonesia saja ada sekitar 4 juta lebih orang pengguna cairan, obat-obat terlarang. Yang ironis angka ini ada pada tingkat pelajar dan pemuda di antara mereka adalah orang Kristen bahkan anak pendeta. Oleh karena itu, sebagai pelayan Injil kita terpanggil bukan saja menghindari minuman yang mematikan tetapi kita akan menyelamatkan banyak jiwa datang pada Yesus.

- Pernikahan
Hubungan kasih suami istri yang lembut. (1 Korintus 7 :3-4)

Suami istri adalah lembaga terkecil dari rumah tangga Kristen. Di dalam pasangan inilah Tuhan mau menyatakan mujizat dan kehadiran-Nya, sama seperti mujizat air menjadi anggur di kota Kana. (Yohanes 2:1-11). Untuk itu, memelihara kekudusan rumah tangga, suami istri sebagai anak-anak terang adalah kerinduan Tuhan, sehingga kasih dan damai Tuhan ada dalam rumah itu.

Ingat baik-baik, rumah seindah istana pun tak pernah bikin kita bahagia, tapi rumah tangga yang takut akan Tuhan pastilah berbahagia walau di rumah gubuk sederhana !

- Kesenangan duniawi.
Ingat kita milik Tuhan. (Yohanes 17:9-10, 16; Roma 4:8)

Dunia ini sedang gencar dengan promosi yang gila-gilaan. Menawarkan uang, mobil, rumah, emas atau hiburan keluar negeri bahkan ke bulan adalah upaya menggaet minat seseorang. Karena itu kita perlu cermat dengan promosi dan penawaran semacam ini, jangan sampai kita terseret kepada hal yang tidak baik.

Suatu ketika saya mengajar musik di Bandar Lampung, Indonesia. Di antara anak-anak kecil yang saya latih ada tiga orang berbakat bernyanyi dengan baik. Akan tetapi ketika kutawarkan kepada ketiga orang tua mereka supaya anak-anak itu rekaman nyanyi rohani satu dari orang tua itu menolak sedang yang dua sangat senang dan rela berkorban biaya asal mereka tampil memuji Tuhan.

Apa alasan ibu satu menolak anaknya rekaman lagu rohani ?

Ibunya menjawab, buang-buang uang untuk lagu rohani yang hanya dikenal segelintir orang, lebih baik ikut sanggar televisi swasta di Jakarta bisa cepat terkenal dan banyak uang ?
Tapi anda tahu sampai sekarang sudah 6 tahun anak itu tak nampak juga di televisi ?

"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia ! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah ? Jadi barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini ia menjadikan dirinya musuh Allah. " (Yakobus4:4 )

Puji Tuhan, saya harapkan Saudara diberkati melalui buku ini. Lalu praktekkanlah apa yang saudara baca dan fahami serta bagikan kepada orang lain, sebab demikianlah kita semua menjadi murid Yesus, dimuridkan dan memuridkan, Amin !

1 komentar:

  1. PERLU BANYAK BELAJAR FIRMAN TUHAN, BERIBADAH DAN MELAYANI TUHAN SEHINGGA PENERAPAN BUAH ROH KUDUS NYATA BAGI BANYAK ORANG

    BalasHapus