Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









10.15.2011

KISAH KASIH "si anak hilang "



By Hotben Siahaan

Syalom, inilah secarik kertas pengalaman dimasa lampau, sebagai mutiara iman di dalam Kristus !

Hotben Siahaan adalah anak hamba Tuhan yang pada masa mudanya memimpin band AB Group dan perusahaan rekaman Dirgahayu Record di Jakarta. Sebagai pencipta lagu, penyanyi, pemusik dan sekaligus memproduksi ia bekerja dengan giat. Dan tiga dari sekian banyak lagunya yang sudah dipasarkan adalah : Untuk Perdamaian Dunia dinyanyikan Tetty Manurung, dan mendapat penghargaan dari Palang Merah Indonesia Cabang Jakarta Pusat, dan lagu Nuansa Gadis Suci dinyanyikan Nike Ardilla dan sekaligus sebagai soundtrack film judul yang sama serta lagu Masih Adakah Waktu yang dibawakan sendiri di televisi dalam acara pengumpulan dana untuk membantu korban bencana alam di Flores tahun 1992.

Perjalanan karir musik pop-nya berlangsung tahun 1983 sampai 1993. Dunia musik pop telah menyeretnya jauh dari hadapan Tuhan. Namun karena doa kedua orang tuanya yang terus-menerus meminta kepada Tuhan supaya Hotben "Si Anak Hilang" kembali ke jalan Tuhan, akhirnya terjawab juga.

Tuhan berbelas kasihan dan Hotben kembali pada Tuhan serta kini bekerja di ladang-Nya sesuai dengan karunia Tuhan baginya.

Keputusan menerima panggilan Tuhan ia mulai sejak masuk sekolah Alkitab di Cianjur, dan beberapa sekolah teologi di Jakarta sehingga dengan ketekunan belajar itu boleh menjadi bekal melayani. Karena apa lagi yang mau dicarai, pada saat karir itu hancur di usia yang mulai bergerak 30 an tahun serta beban rumah tangga, ia berani mengambil keputusan untuk tinggalkan pekerjaannya di bidang produksi musik pop dan film, dan pergi masuk asrama sekolah pendeta dan melayani Tuhan.

Maka oleh pertolongan Tuhan sejak tahun 1995 hingga 2005 adalah masa-masa sulit, karena ia sendiri dalam kekurangan harus masuk panggilan Tuhan, namun ada pertolongan Tuhan sebab selama kurun waktu menimba ilmu di berbagai sekolah, untuk persiapan menjadi pelayan Tuhan selalu ada jalan keluar terutama masalah keperluan biaya study dan untuk keluarga.

Dalam menjalani hidup sebagai hamba Tuhan, ia punya catatan pengalaman yang senantiasa mengiang-ngiang di telinga, bahwa " Hidup ini bagaikan berjalan di padang gurun dimana kita harus menghadapi kengerian dan bahaya yang mengancam setiap saat, tetapi ingat disana juga kita temukan mujizat-mujizat Tuhan yang luarbiasa, asal kita tetap takut dan mengasihi Tuhah dengan setia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar