Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









3.10.2012

INDUSTRI MUSIK ROHANI


Indust
          Perlukah Dalam Gereja  ?

Oleh:Hotben Siahaan
email:asiancross2@yahoo.co.id//www.asiancross2.blogspot.com



BUKA MATA DAN TELINGA

Kalau ditanya, perlukah satu gereja lokal memiliki unit usaha di bidang industri musik ? Jawabnya sangat perlu ! Coba Anda bayangkan satu kebudayaan dari unsur musik bisa lenyap karena tidak ada pihak yang mau melestarikannya. Terlepas dari unsur komersial, musik gereja itu perlu dilestarikan dan dimodifikasi sesuai perkembangan zaman dan teknologi industri musik.

Karena itu sangatlah beruntung bila satu organisasi gereja mempunyai orang-orang berbakat di bidang musik serta didukung modal peralatan dan manajemen kerja yang baik untuk memproduksi kaset, vcd dalam bentuk nyanyian, kotbah atau film. Hal ini perlu diupayakan mengingat negeri kita terdiri dari 17.000 pulau dan untuk mencapainya media pekabaran Injil dalam bentuk pita, cakram, siaran radio menjadi unggulan.

Hitunglah asset yang nampak dari satu gereja besar, peralatan musik jenis akustik sampai elektronik bahkan modal untuk produksi tersedia, tetapi fasilitas yang ada itu dipergunakan hanya di hari minggu atau jam-jam ibadah. Tidak heran peralatan ini menjadi mangsa tikus dan kecoa pada jam-jam di luar kebaktian. Lalu siapa yang rugi ?

Berpuluh-puluh tahun lamanya gereja terjebak dalam kemapanan tanpa berbuat sesuatu yang lebih daripada yang ada hari ini. Padahal kalau itu dikelola dengan baik tentu akan menuai hasil yang berlipat-lipat. Baik bilangan jiwa yang dilayani di dalam keanggotaan gereja maupun luas area penjangkauan keluar.

Dalam topik industri musik ini beberapa hal kita pelajari mulai dari awal lahirnya sebuah ide untuk mencipta karya musik dan masuk kepada proses produski hingga pendistribusian yang menyebar ke tengah-tengah jemaat pendengar bahkan sebagai media menjangkau jiwa...

Sekelompok pemuda Gereja Methodist Batam melakukan penjangkauan jiwa dengan membagi-bagikan vcd filmYesus dalam bahasa  Mandarin. Dan hasilnya banyak warga keturunan Tionghoa yang mau menerima dan menyaksikannya beramai-ramai besama keluarga mereka. Melalui vcd ini kita harapkan Tuhan menjamah mereka sebagaimana firman Tuhan katakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).



I. PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYA MUSIK

1. Visi dari  Tuhan
Lagu Gerakan Allah Melanda Asia merupakan karangan saya yang tercipta ketika gereja yang kami rintis benar-benar masuk dalam kegerakan rohani yang luarbiasa mulai dari kota Rengasdengklok menjangkau kota-kota di Indonesia dan akhirnya sampai Asia.

Tuhan memberikan visi mengenai gerakan-gerakan yang mendatangkan banyak jiwa-jiwa bagi Yesus seperti gerakan penginjilan melawan kaum Saksi Yehovah di Cikampek dan kaum Mormon di kota Bekasi. Di setiap tempat bilamana lagu ini dilantunkan sungguh-sungguh membawa kegembiraan dan mendorong orang menerima lawatan Tuhan baik pribadi ataupun korporat. Malah lagu ini telah dipakai perusahaan rekaman Kristen Solagracia untuk diproduksi dan disebarkan secara nasional baik kaset, vcd,cd hingga ring back tone.
2. Kondisi Masyarakat
Beberapa lagu saya terilhami dari situasi bangsa kita yang mengalami banyak penderitaan. Bencana alam Tsunami, kerusuhan, penindasan, kenakalan remaja, keterbelakangan suatu komunitas seperti suku laut, kegagalan panen, dan lain sebagainya, sebagaimana tertuang dalam beberapa lagu seperti: Selamatkan Indonesia, Doa Bagi Negeri Tercinta, Tablet Berwarna, Seruan Pulau-pulau, dan Doa Untuk Perdamaian Dunia.

3. Kelangkaan Produk
Kalau kita berjalan-jalan ke kampung-kampung, seringkali kita menjumpai lagu-lagu rohani dalam kaset. Namun ketika kita suka akan lagu dan kaset tersebut ternyata kaset itu sudah tak ada di pasaran. Untuk itu perlu kita rekam ulang namun perlu meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak ciptanya supaya kita boleh sebarkan secara luas.

4. Tidak ada Produk
Yang sangat memprihatinkan bahwa satu komunitas Kristen tidak memiliki pustaka, perbendaharaan lagu dalam bahasa mereka sehingga agak sulit mengekspresikan pujian penyembahan ketika doa pribadi atau kebaktian raya seperti orang asli suku Laut Bintan Kepulauan Riau.

Ketika pertama kali melawat ke komunitas ini saya coba menterjemahkan lagu rohani Dalam Yesus Kita Bersaudara ke dalam bahasa suku mereka, “Dolom Yesus Kite Bersedee”, sambutannya luarbiasa, dan mereka harapkan bisa direkam supaya orang-orang suku laut lainnya mau mendengar dan terima Yesus.

II. TUJUAN

Setiap karya seni musik atau sastra bermuatan Injil harus bertujuan untuk mempermuliakan nama Tuhan. Dan inilah urut-urutan kepentingan produk-produk itu seperti:

1. Mengagungkan kebesaran Tuhan
2. Menyaksikan kemurahan Tuhan di antara    bangsa-bangsa
3. Mengajar bangsa-bangsa memuji Tuhan
4. Membungkam musuh
5. Kompetisi dengan hiburan musik sekuler
6. Merebut perhatian pemirsa, pendengar
7. Membina pemirsa, pendengar

III. NILAI MUSIK

Kita tidak perlu merendahkan setiap karya seni yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia ciptaan-Nya. Karena setiap karya itu boleh saja kita pandang secara luas  dan banyak aspek yang bisa dimunculkan seperti:

Aspek Rohani
Sebuah karya seni musik di mana lirik terambil dari Alkitab bertujuan khusus untuk perkara rohani, untuk membangun iman jemaat dan dapat dikumandangkan di rumah, di gereja secara berjemaat.

Aspek   Pendidikan
Sebuah karya seni musik di mana lirik diambil dari sastra umum dan bertujuan untuk memotivasi siswa-siswa untuk tekun belajar dan mengabdi kepada orang tua, dan bangsa.

Aspek   Hiburan
Sebuah karya seni musik yang tujuannya sekedar untuk hiburan pelipur lara. Seperti lagu-lagu kocak, humor. Atau pementasan musik di arena wisata atau karaoke.

Aspek   Sosial
Sebuah karya seni musik bertujuan sebagai media informasi seperti untuk menggerakkan kampanye, anti narkoba, kampanye kebersihan lingkungan masyarakat, kampanye penggunaan helm bagi pengendara. Tujuannya sosial, tetapi biaya produksi tetap diperhitungkan walau tak sekomersial yang regular.

Aspek  Seni
Sebuah karya seni musik ditinjau dari aspek seni saja. Bagaimana keindahan melodi, instrument dan artistiknya dipadu menjadi satu pementasan atau permainan yang harmonis. Biasanya yang menikmati suguhan semacam ini orang-orang yang  tingkat apresiasinya agak tinggi dan menilai totalitas musik sebagai riset dan  laporan. Mereka mau membayar asal mereka puas, karena tercapai pengertian-pengertian yang bernilai tinggi yang diterjemahkan oleh sang pemusik itu.

Aspek   Ekonomi
Sebuah karya seni musik yang lebih mementingkan aspek ekonomi, yaitu bisnisnya. Artinya menampilkan satu produk harus banyak untung dan tersebar di mana-mana. Karena dengan demikian, pengarang, pemusik, penyanyi, produser, pembuat sampul, bagian promo dan berbabagai macam kepentingan mendapatkan keuntungan dari produk ini.

IV. SASARAN DISTRIBUSI

Bila suatu produk sudah selesai dikerjakan maka proses pendistribusian perlu dikerjakan secara baik supaya penyebarannya dapat mencapai titik-titik tertentu, wilayah mana yang harus mendapat prioritas utama dan mana yang hanya sekedar saja. Di bawah ini beberapa tujuan penyaluran produk kaset atau vcd musik gereja yaitu :

1.      Gereja, Persekutuan, Lembaga Kristen
2.      Kelompok studi, Sekolah-sekolah, Kampus-kampus
3.      Kantor, Pabrik, Mal, Plaza, Hotel, Stasion, Terminal, Bandara, Pelabuhan
4.      Kelompok Marga, Kelompok Arisan, Kampung-kampung Kristen
5.      Toko, Agen, Distributor

V. STRATEGI PENJUALAN

Metode penjualannya pun dapat dilakukan dengan membuat jaringan atau mel;akukan kegiatan sendiri dengan melibatkan banyak kepanitiaan dari berbagai gereja. Dalam kesempatan ini produk dapat diedarkan atau dijual.

1. Menjual di gereja-gereja, Persekutuan,      KKR, Ibadah Raya.
2. Konser Musik (Kaset, VCD sebagai tiket masuk).
3. Door to door.
4. Menjual kepada usahawan secara partai untuk disalurkan kepada pelayanannya.


VI. PROSES PRODUKSI

Untuk menghasilkan satu produk musik gereja secara besar-besaran dalam skala unit usaha gereja, kita perlu melewati 3 tahap kerja seperti :

Tahap 1

Pemimpin menangkap visi dari Tuhan serta menciptakan  peluang yang bisa dikerjakan. Membuat survey pasar bagi sebuah kawasan tertentu. Menghitung biaya serta jumlah permintaannya.

Tahap 2

Siapkan materi lagu-lagu, penyanyi, singers, penata vokal, penata musik, pemusik, penyanyi latar. Menghitung biaya produksi : Sewa studio, honor penyanyi, honor pemusik, pembayaran hak pakai lagu, pembelian master, cetak sampul: kaset,VCD, Cetak / copy kaset-VCD, PPN, Ekspedisi, Promosi :Iklan cetak / elektronik, produk not for sale.

Tahap 3

Perencanaan pagelaran dan grand launching peluncuran album baru
Konferensi Pers, Pagelaran, konser, Festival

VI. FORMAT PRODUKSI

Mengingat betapa banyak ragam suku bangsa, bahasa di Indonesia maka perlu diteliti sebelum mengerjakan dan membuat anggaran secara cermat supaya kita tidak salah membuat barang yang akan kita sebarkan di pasaran luas.

Ada 5 hal yang patut kita perhatikan yaitu :

1. Bahasa.
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah
Bahasa Asing

2. Style Musik

Pop Kontemporer, Daerah

3. Jenis Musik

Praise and Worship, Nyanyian Rohani

4. Recording System

Programming techno Musik, Life /   konvensional musik

5. Fokus Musik

Misi Indonesia dan Internasional
Pembinaan Jemaat

VII. FORMAT REKAMAN

Selain lagu-lagu rohani khotbah juga mendapat porsi bagi anak-anak Tuhan, untuk itu perlu dibuat format khusus supaya seragam dan  tertata dengan rapi, sebagai berikut :

Introduction / Musik Spot-Jingle
Pengantar Master of Ceremony
Isi : Lagu pengantar / penyembahan 20 menit
Khotbah 20 menit
Kesaksian 5 menit
Lagu penutup 5 menit
Profil Perusahaan / Lembaga Misi…...Ending

Topik ini kami harapkan membongkar ide-ide para insan musik di gereja lokal. Tentunya pemimpin jemaat juga dapat menerimanya sebagai terobosan yang perlu dikembangkan.

Ada pengalaman yang tidak menggembirakan ketika melayani sebuah gereja di daerah Glodok Jakarta, tidak kujumpai sebuah karya musik rekaman di gereja itu, sekalipun gereja dengan jemaat yang sangat besar dan punya peralatan yang canggih. Sebenarnya bukan hanya di Jakarta, di mana-mana tempat dan kota bahkan negara lain hal seperti inilah yang mewarnai gereja.

Bila Anda tertantang dengan topik ini tentu sekaranglah waktunya untuk mulai meningkatkan  pelayanan musik Anda  ke level rekaman untuk memperlebar pembertitaan Injil sampai ke ujung bumi.

VII. SURVEY

Survey membuktikan bahwa gereja yang memiliki unit usaha industri rekaman ternyata cukup membawa dampak yang sangat besar bagi penyebaran Injil dan pembinaan jemaat baik nasional maupun dunia. Seperti Hillsong, Bethany, Abbalove, Rehobot, dan yang lainnya.

Mereka tidak hanya menerbitkan lagu-lagu pujian tetapi juga khotbah dan pengajaran, baik dalam bentuk kaset, cd maupun dvd.

Bila kita teliti lebih rinci, apa yang mereka kerjakan adalah hasil pengembangan talenta dan pemaksimalan peralatan musik dan fasilitas lainnya untuk usaha pekabaran Injil.

Di beberapa negara seperti Thailand dan Malaysia, kami menjumpai bahwa hamba-hamba Tuhan yang punya panggilan misi selalu memperlengkapi gereja mereka dengan studio mini di ruang kecil untuk mecetak kaset atau vcd untuk pekabaran Injil.

Lalu, bagaimana dengan kita ? Mulailah hari ini kita kerja keras dan melakukan perkara yang besar bagi Kerajaan Allah, amin. ***
Tahun 2006 saya melayani ke Kota Kinabalu, Malaysia Timur. Memimpin seminar musik, dan training misi serta mengajar teknik digital recording baik audio maupun video kepada beberapa hamba Tuhan dan
jemaat-jemaat.
Pada kesempatan lain juga membagi-bagikan vcd kepada turis Eropa dan misionaris dari berbagai negara di Asia……

Tahun 2008, kami membantu, mensetting, training studio radio di kota Baganbatu Rokan Hilir Riau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar