Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









3.10.2012

PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYA MUSIK


By Hotben Siahaan, M.Min

Sering orang bertanya bagaimana sebuah karya musik diterbitkan. Untuk memberi petunjuk dan langkah-langkah yang praktis, artikel ini dapat menjadi rujukan, semoga bermanfaat.

1. Visi dari  Tuhan
Lagu Gerakan Allah Melanda Asia merupakan karangan saya yang tercipta ketika gereja yang kami rintis benar-benar masuk dalam kegerakan rohani yang luarbiasa mulai dari kota Rengasdengklok menjangkau kota-kota di Indonesia dan akhirnya sampai Asia. Tuhan memberikan visi mengenai gerakan-gerakan yang mendatangkan banyak jiwa-jiwa bagi Yesus seperti gerakan penginjilan melawan kaum Saksi Yehovah di Cikampek dan kaum Mormon di kota Bekasi.

Di setiap tempat bilamana lagu ini dilantunkan sungguh-sungguh membawa kegembiraan dan mendorong orang menerima lawatan Tuhan baik pribadi ataupun korporat. Malah lagu ini telah dipakai oleh Albert AFI Junior bersama Solagracia Record Jakarta, untuk diproduksi dan disebarkan secara nasional bahkan ke luar negeri, baik kaset, vcd,cd hingga ring back tone. Saat melawat ke Tawau Sabah Malaysia, aku menjumpai album ini dijual di toko buku Kristen di counter gereja Anglican Tawau.

2. Kondisi Masyarakat
Beberapa lagu saya terilhami dari situasi bangsa kita yang mengalami banyak penderitaan. Bencana alam Tsunami, kerusuhan, penindasan, kenakalan remaja, keterbelakangan suatu komunitas seperti suku laut, kegagalan panen, dan lain sebagainya, sebagaimana tertuang dalam beberapa lagu seperti: Selamatkan Indonesia, Doa Bagi Negeri Tercinta, Tablet Berwarna, Seruan Pulau-pulau, dan Doa Untuk Perdamaian Dunia.

Yang terakhir saya diilhami Tuhan untuk membuat lagu misi di Borneo, Malaysia maka terciptalah lagu “Taginambur Subur Makmur” dan “Ulu Limbang di Sarawak”

3. Kelangkaan Produk
Kalau kita berjalan-jalan ke kampung-kampung, seringkali kita menjumpai lagu-lagu rohani dalam kaset. Namun ketika kita suka akan lagu dan kaset tersebut ternyata kaset itu sudah tak ada di pasaran. Untuk itu perlu kita rekam ulang namun perlu meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak ciptanya supaya kita boleh sebarkan secara luas.

4. Tidak ada Produk
Yang sangat memprihatinkan bahwa satu komunitas Kristen tidak memiliki pustaka, perbendaharaan lagu dalam bahasa mereka sehingga agak sulit mengekspresikan pujian penyembahan ketika doa pribadi atau kebaktian raya seperti orang asli suku Laut Bintan Kepulauan Riau.

Ketika pertama kali melawat ke komunitas ini saya coba menterjemahkan lagu rohani Dalam Yesus Kita Bersaudara ke dalam bahasa suku mereka, “Dolom Yesus Kite Bersedee”, sambutannya luarbiasa, dan mereka harapkan bisa direkam supaya orang-orang suku laut lainnya mau mendengar dan terima Yesus.

Di awal tahun ini tepat 1 Januari 2012, saya bersama kawan-kawan dari gereja SIB Tegudon Kota Belud Sabah melakukan kunjungan ke komunitas orang suku Bonggi di pulau Banggi ujung Boreno, Kudat Sabah Malaysia. Apa yang saya lihat bahwa kekristenan disana masih sangat baru, sekitar tahun 80-an, waktu saya tanyakan tentang lagu-lagu bahasa mereka belum banyak dicipta, namun Injil dalam bahasa Bonggi sudah ada.

1 komentar: