Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









7.09.2008

DOA MISI MYANMAR


KONFLIK
MEMBUKA PINTU KASIH
UNTUK Myanmar



MyanmarBulan Maret 2007 lalu seorang sahabat Pst. Jeffrey Kumin dari Kota Kinabalu Sabah Malaysia Timur bercerita bahwa ia bersyukur kepada Tuhan karena ia dapat berkunjung ke kota Rengasdengklok Karawang Indonesia yang ia lihat dengan jelas di sebuah peta Asia di ruang doa satu gereja lokal di kota Seoul Korea Selatan.

Rengasdengklok paling semrawt di ASEAN

Tulisan nama kota Rengasdengklok begitu jelas ia baca. Dari situ ia berfikir mengapa nama Rengasdengklok tertulis dengan jelas dan ada di kamar doa gereja Korea. Bukankah jarak antara Korea dengan Rengasdengklok cukup jauh ? Sedang saya dari Sabah pun sudah cukup jauh dari Korea ?

Sebagai seorang gembala dan pendoa syafaat ia menemukan satu maksud Tuhan bahwa suatu ketika ia akan pergi dan melihat secara langsung bagaimana Rengasdengklok yang pernah ia dengar melalui televisi pada tahun 1997 dibakar dan banyak anak-anak Tuhan mengalami penindasan dari kaum Kedar.

Nah, berita huru-hara Rengasdengklok di tahun 1997 ternyata menjadi penggerak doa anak-anak Tuhan di Korea, sehingga ruang-ruang doa gereja di setiap kota dipenuhi dengan peta dan gambar kota-kota yang mengalami konflik dan bencana. Malah mereka lukis dan tuliskan dengan jelas supaya setiap orang yang melihat dapat menangkap visi dan berdoa untuk kota itu.

Lalu, bagaimana dengan jemaat yang ada di Rengasdengklok Karawang, yang mengalami tragedi itu ? Kalau bangsa lain peduli dengan kita masyakan kita acuh kepada situasi yang menimpa negeri kita sendiri ? Malahan ketika gempa menggoncang Bengkulu 12 September 2007, tim Korea pun sudah tiba di sana, sedang jemaat-jemaat Indonesia berdoa pun tidak apalagi datang melihat ? Yang parahnya ada hamba Tuhan punya reputasi besar sedang berkhotbah di hadapan banyak orang, ia asyik saja menceritakan perjalanannya ke Amerika tetapi tak sedikit pun menyinggung jemaat pendengar untuk mendoakan serta membantu jemaat korban gempa Bengkulu.

Inilah sekelumit tingkat respon dan kepedulian gereja di tanah air. Lambat dan acuh melihat situasi zaman. Padahal kalau kita mau dan siaga, justru situasi sedemikian ini membuka peluang pekabaran Injil secara besar-besaran. Sama dengan situasi di Asia sekarang, kita melihat Myanmar yang bergejolak, karena sikap otoriter militer yang berlaku sejak tahun 1962 telah membawa penderitaan di tengah rakyat bahkan penghinaan kepada pemimpin agama mereka.

Akan tetapi bila kita teropong dari sudut misi, konflik yang terjadi di Myanmar sesungguhnya telah membuka pintu bagi anak-anak Tuhan untuk memberitakan kasih kepada para pengungsi di negara-negara tetangga seperti yang sempat kami jumpai dan layani di berbagai rumah persembunyian bahkan di kedai-kedai rumah makan, perbengkelan yang tersebar di pojok-pojok kota Kuala Lumpur Malaysia dan di perkampungan perbatasan Thailand dengan Malaysia. Karena sejak junta militer berkuasa di Myanmar, ada ribuan warga Myanmar yang menjadi pengungsi dan mendapat sokongan dari PBB. Mereka tersebar di berbagai negara, bukan saja di Asia tetapi banyak juga yang sampai ke Eropa, Australia dan Amerika.

Salah satu yang menjadi korban keganasan penguasa Myanmar adalah suami bibi kami yang warga Myanmar muslim dari sebuah desa dekat kota Yangon. Dari saudara ini kami beroleh informasi perihal kekejaman junta militer yang telah membuat warganya sendiri menderita dan tidak nyaman di tanah airnya.

Mereka bercerita bahwa pada suatu malam kampung mereka diserang para serdadu, dan sesiapa yang bisa melarikan diri maka berlarilah ke kebun karet hingga mendekat ke perbatasan Thailand. Bagi mereka yang punya nasib mujur bisa lolos dan tinggal di kebun-kebun karet milik warga Thailand.

Beberapa lama kemudian dari persembunyian ini mereka merayap hingga ke perbatasan negeri Malaysia di bagian Perlis, Kedah dan Kelantan. Ada yang ditolong oleh PBB dan tidak sedikit yang lolos walau tanpa selembar dokumen yang syah. Maka tidak heran banyak juga mereka yang ditangkap dipukuli dan dijebloskan ke dalam penjara kerajaan Malaysia.

Firman Tuhan berkata :
“ Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Luks 4:18-19.

Batas Thailand-Malasya, lokasi penyeberangan dan persembunyian imigran gelap Myanmar
Lihatlah, suatu rencana Tuhan bagi imigran Myanmar yang ditindas, dijajah oleh pemerintahnya sendiri. Tuhan tidak tinggal diam, Ia banyak melakukan mukjizat dan pembelaan terhadap mereka, sehingga dalam penindasan itu mereka dapat mengalami kasih Kristus lewat anak-anak Tuhan di beberapa negara termasuk di negeri Malaysia.

Tuhan telah menjadikan Malaysia sebagai tempat persinggahan sekalipun negeri ini mayoritas muslim tetapi pembelaan Tuhan di negeri muslim sungguh luar biasa.

Seperti ketika kami melayani di Kuala Lumpur, ada ribuan imigran gelap Myanmar yang telah menjadi pengikut Yesus. Mereka ditolong PBB dan bekerja di perusahaan anak-anak Tuhan keturunan Tiong Hoa di Malaysia.

Walau status mereka disebut sebagai pendatang haram, tetapi bagi dia yang sudah terima Yesus dalam jiwa mereka Roh Tuhan sudah tinggal, dan mereka tak perlu takut, malahan ada banyak di antara mereka yang tidak mau pulang ke negerinya, dan berdoa supaya dapat tinggal di negeri-negeri jiran termasuk Indonesia.

Karena itu, kalau saja gereja Indonesia terbuka hati pada peristiwa Myanmar, bukankah jiwa-jiwa akan berduyun-duyun datang pada Kristus ? Ingatlah, Tuhan tidak akan membiarkan gereja-Nya tertidur sebelum melalukan misi. Malahan ia akan terus melakukan gebrakan di bumi di langit dan di laut, supaya gereja bangkit dan melakukan misi Allah di bumi. Namun bila hal ini belum juga dilakukan maka Tuhan akan memakai bangsa lain untuk kelanjutan misi-Nya, supaya nama-Nya besar di bumi.

MYANMAR SELAYANG PANDANG

Luas 677.000 km, berada di lembah dan delta sungai Irawady, di kelilingi pegunungan tinggi yang memisahkan Myanmar dari India, Cina dan Thailand. Pembagian suku terdiri dari orang Burma 63,1 %, Orang Minoritas 19 % seperti Karen 2,6 juta, Rakhine 1,875 juta, Chin 916 ribu, Kachin 625 ribu, Taungyo 265 ribu, Lisu 125 ribu, Intha 125 ribu, Lahu 125 ribu, Rawang 100 ribu, Akha 67 ribu. Orang Thai 8,4 % : Shan 2,920 juta, Tahi 570 ribu. Orang lain 4,8 %. Cina 1.051 juta, Rohyingya 550 ribu, Bangladesh dan India 500 ribu, Melayu 21 ribu, Moken 7 ribu.

Yangon atau Rangoon adalah ibukota negara berpenduduk 2,672 juta sementara kota besar kedua Mandalay 725 ribu.

Hingga hari ini Myanmar yang berpenduduk 50 juta-an itu disebut sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Walau sumber alam dan sumber manusia cukup, namun Myanmar telah menjadi rusak karena keegoisan para penguasa. Kemiskinan dan pengangguran adalah potret umum di seluruh pelosok negeri.

Di negeri berjuta kuil ini terdapat kebebasan beragama. Buddha 87 %, Islam 3,8 %, Animisme 1,1 %, Kristen 6,5 %, Katolik 1, 3 %, Hindu 0,5 %, Tidak beragama 0,3 %, Sekte dan bidat asing 0,01 %.

Sejak tiga puluhan tahun lalu kekacauan di negeri ini tidak pernah surut. Hal ini membuat rakyat Burma banyak mengungsi dan menjadi imigran gelap di Bangladesh, Thailand dan Malaysia.

Norin, gadis cilik blasteran ayah Myanmar dengan ibu Batak, di Pandan Indah Kuala Lumpur, mendapat layanan Injil secara sembunyi-sembunyi.
Badai Nargis MencabikSejarah Misi

Pada abad 18 berkobarlah perang antara kerajaan Inggeris dengan kerajaan Birma (Myanmmar). Pada masa itu seorang misionaris muda, Adoniram Judson telah memulai misinya di sekitar kota Ava, ibukota Burma tempo dulu. Sulitnya berkomunikasi serta larangan memberitakan Injil di negeri pagoda ini tidak membuat Judson undur sekalipun istri dan anaknya meninggal di negeri ini. Ia tidak patah arang ia terus belajar kebudayaan dan bahasa Burma dari seorang jemaat yang ia menangkan selama 6 tahun.

Di puncak konflik Inggeris dengan Burma ternyata Tuhan membuka pintu bagi usaha pekabaran Injil orang Amerika ini. Raja Burma telah memanggilnya untuk menjadi penterjemah kepada pihak Inggeris dalam melalukakan perundingan damai. Dalam tugas ini imbalannya Judson mendapat kebebasan melayani warga di kota Yangon, menyebarkan Alkitab yang ia terjemahkan ke bahasa Burma. Hingga kini Burma telah mempersembahkan ratusan ribu jiwa orang Burma menjadi pengikut Yesus, mereka adalah suku Karen yang tinggal di desa-desa dan menjadi pengikut ajaran Tuhan Yesus yang setia. Dan merekalah yang menjadi sponsor yang merindukan kemajuan demokrasi dan misi di Myanmar sekalipun darah taruhannya.
Pokok Doa Untuk Myanmar

1. Sejak 30 tahun lalu kekerasan militer tak pernah pupus, menyulut peperangan internal dan menindas warga sendiri. Tampilnya Madam Aung San Suu Kyi yang mendapat anugerah nobel perdamaian 1991 menjadi pemimpin oposisi pembela rakyat dan kaum biksu yang pro demokrasi, menjadi racun bagi Than Shwe, jenderal nomor satu di Myanmar.

2. Sejak 1966 semua lembaga misi Kristen dan katolik asal asing diusir keluar. Doakan supaya benih Injil yang ditanamkan Adoniram Judson misionaris babtis Amerika itu tetap bernyala-nyala dan semakin kuat di Myanmar.

3. Suku Karen yang menjadi pengikut Kristus mayoritas kita perlu doakan supaya mereka tetap berjuang menyebarkan kasih Kristus kepada suku-suku minoritas yang terbuka terhadap Injil seperti etnis Kachin, Mara, Rawung, Lisu, Lahu, Lushai dan Chin di bagian utara.

4. Tantangan Gereja Myanmar. Adanya perselisihan doktrin keselamatan, supaya Tuhan memberi wahyu sesuai kebenaran Alkitab. Diperlukan pertambahan guru-guru pengajar Alkitab, sekolah Alkitab, seminari Alkitab. Doakan pelayanan persekutuan Kristen Myanmar menjadi wadah pemersatu tanpa membedakan golongan suku dan kedudukan sosial.

Doakan bahwa kesulitan ekonomi yang terus-menerus jangan sampai menyeret anak-anak Tuhan meninggalkan kasih Tuhan, lalu tertarik dengan usaha penanaman ganja, opium dan obat-obat terlarang lainnya di mana Myanmar tercatat sebagai produsen terbesar no 2 di dunia bersynergy dengan group triangle zone Laos dan Thailand.

5. Peperangan rohani tingkat strategis di negeri pagoda ini perlu dilakukan terus-menerus. Karena kuasa kegelapan, berhala, kuil-kuil, okultisme begitu mudah di temukan di negeri Myanmar. Hal ini menjadi musuh pemberitaan Injil sejak berabad-abad.

6. Doakan untuk suku mayoritas, Bama yang terdapat 40 ribu Kristen supaya di antara mereka ada yang mau bersaksi kepada komunitas Bama yang banyak menguasai pemerintahan dan politik.

7. Doakan dan bantulah visi dan misi gereja Myanmar untuk penerbitan Alkitab, pelayanan radio dan penerbitan buku-buku rohani, kaset dan video.

Doakan suku Karen mayoritas Kristen yang mengalami penindasan politik di Myanmar.
Mereka perlu bantuan pangan, perhatian dan doa dari Indonesia8. Bantu dan doakanlah para pengungsi Myanmar di wilayah Maela dekat perbatasan Thailand ada sekitar 50 ribu pengungsi dari suku Karen yang menjadi kristen mayoritas mendapat perlawanan dari junta militer. Mereka butuh bantuan pangan, kesehatan, dan kelanjutan pendidikan anak-anak mereka. Di lokasi ini pengungsi sudah ada sejak 1999, gereja internasional perlu perhatian mereka, termasuk Indonesia ! ./hot***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar