Terimalah Berita Baik melalui internet anda !

"But when the Holy Spirit comes upon you, you will be filled with power, and you will be witnesses for me in Jerusalem, in all of Judea and Samaria, and to the ends of the earth..."Acts 1:8






Dengarkan Siaran ASIANCROSS Radio Pemenang !









7.10.2008

PALABUHAN RATU











By: Hotben Siahaan






Intro

Palabuhanratu adalah salah satu kawasan wisata Jawa Barat di pesisir pantai selatan laut Jawa. Di sekitar kawasan ini ada beberapa gereja, dan mereka perlu kita dukung doakan dan saling memperhatikan.

Ekspedisi Pertama
Seminar, Training dan doa Keliling


Tanggal 5-10 Juni 2008 lalu saya melayani di kota dan di sekitar kawasan wisata Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat. Kami melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia jemaat Siloam yang digembalakan bapak pendeta Leo Rorimpandey. Kegiatan yang cukup padat seperti seminar musik gereja dengan topic khusus vokal, worship leader, musisi, menata suara-audio system dan berkotbah di ibadah raya pada minggu sore jam 17.00.

Di sela-sela waktu yang kosong, saya bersama bapak gembala mengadakan kunjungan dan mengambil gambar video di kawasan wisata local seperti di Cimaja, Pantai waru, Air panas Cisolok yang pada saat itu dikunjungi pelancong local dan dari Austia. Di kawasan ini sempat pula kami mendoakan bapak Husein yang sakit sudah lebih 4 tahun dan ketika kami bercakap-cakap ternyata ia dahulunya seorang Kristen dari suku sunda, tetapi entah kenapa tinggalkan Tuhan. Kesempatan itu kami berdoa dan memberi sedikit berkat menolong dia.

Pada kesempatan lainnya saya bersama Maureen putrid gembala naik sepeda motor dan berkeliling berdoa syafaat di sekitar pantai dan kawasan pasar pelabuhan ikan. Miris juga hati melihat banyaknya perahu-perahu yang tertambat tak beroperasi karena BBM naik tinggi, sehingga pekerja kapal ini tak sanggup membiayai operasinal untuk melaut. Di sisi lain kami melihat pantai-pantai disini dipenuhi orang-orang yang tak waras, sakit jiwa. Cukup banyak, tak mengerti mengapa di wilayah yang di sebut sebagai kawasan wisata ini banyak dihuni orang gila ?

Ketika tugas sudah selesai, saya cukup berdoa saja, kiranya Tuhan menjamah, memulihkan Palabuhanratu yang pada saat ini sangat terpukul karena merosotnya pengunjung wisata, dan tingginya BBM yang sangat mengganggu operasioanl para nelayan.

Ekspedisi Kedua.
KKR bersama team GPIA Semarang dan Training Musik.

Hari ini Jumat 11 Juli 2008 aku berangkat ke Palabuhanratu, melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia. Setelah mengadakan perjalanan darat dengan bus Laju Utama Bekasi-Bogor selama 2 jam 30 menit dan MGI Bogor-Palabuhanratu selama 3 jam 30 menit, sayapun tiba di pastori GPdI kota Palabuhanratu.
Hari ini bapak gembala tidak bisa jemput saya karena baru mengalami cedera “accident” naik sepeda motor ketika hendak melakukan tugas pelayanan ke Bogor. Maka untuk tidak mengganggu bapak gembala saya naik ojek saja dengan hanya membayar Rp. 5000,- karena hanya sekitar 3 km dari terminal bus.

Pada tugas pertama sore itu saya berlatih bersama team musik lengkap. Worship leader ibu gembala, team musik, team penari dan bagian sound system. Dan besoknya latihan ini kami lanjutkan khusus pemusik saja, supaya pada KKR kami boleh bermain maksimal.


Pada Sabtu sore, KKR bersama team dari Semarang berlangsung dengan baik, walau pada awal mula start ada storing pada bagian sound system, tapi tak lama kemudian berjalan dengan lancar. Dan KKR malam ini dihadiri sekitar 70 orang, terdiri dari 32 personil team Semarang dengan komposisi, team paduan suara, pemusik keyboard, peniup suling bambu, fotografer, pesaksi dan pengkotbah.

Pelayanan dari team Semarang yang datang dengan Bus Nusantara asal Jawa ini cukup membangkitkan jemaat, karena umumnya yang hadir adalah orang-orang tua dan rata-rata adalah pedagang. Dari sini jemaat boleh belajar bahwa setiap anak Tuhan dituntut untuk tetap mengutamakan pelayanan disbanding yang lainnya.

Dan ketika firman Tuhan usai disampaikan dan beberapa tembang koor dilantunkan tiba saatnya mengumpulkan persembahan dan kesempatan ini pula saya bersama group band, menampilkan satu lagu karangan saya yang tidak lama lagi dapat digunakan sebagai ring tone HP yaitu Gerakan Allah produksi Solagracia Record. Jemaat cukup gembira dengan lagu tempo cepat itu, sebagai keseimbangan dari koor yang sangat memukau jiwa.

Pada hari minggu pagi pukul 9.30 saya melayani di Gekesia pimpinan bapak pendeta Reman S.Th, membantu, melayani musik bass dan kesaksian. Di gereja ini saya sangat bergembira karena boleh jumpa dengan bapak gembala dan keluarganya serta jemaat yang berasal dari berbagai suku bangsa; ambon, batak, sunda dan melayu.

Di gereja ini pula saya diberkati karena boleh berjumpa dengan seorang ibu bermur sekitar 60 tahun. Ia seorang anak Tuhan dari etnis Sunda yang baru 9 tahun menerima Kristus. Yang cukup membanggakan sekalipun ibu ini hanya seorang pedagang kue keliling berjalan kaki, tetapi ia semangat bersaksi kepada orang-orang lain. Ia katakana, “ aku rajin bersaksi banyak orang diberkati, tetapi keluargaku belum ada yang ikut Yesus”, katanya dengan logat sunda yang kental pula.

Pukul 17.00, saya melayani musik dan firman Tuhan di GPdI Siloam dengan nats dari Mazmur 37:7 “Tetap Sukses Di Masa Sukar”. Dan pada kebaktian hari ini jemaat sangat diberkati Tuhan: Jemaat sangat dihiburkan dan mengalami terobosan yang sangat besar, khususnya bagaimana tetap eksis, maju dan bangkit , tegar seumpama rajawali menantang badai, seperti yang kita hadapi masa-masa sekarang.

Pada senen pagi jam 4.30, kami berdoa di gereja GPdI Siloam dengan di hadiri 9 orang terdiri dari anak-anak, pemuda dan orangtua. Ini merupakan penyegaran kembali dimana-beberapa jemaat sangat meresponi bahwa doa pagi sangat besar manfaatnya bagi kemajuan pribadi jemaat dan gereja.

Siang hari saya berkunjung dan berdoa di tengah-tengah keluarga bapak Lukas. Dan dari keluarga ini saya meneruskan pejalanan dengan bersepeda motor ke kantor dinas pariwisata untuk mendapatkan informasi, buku pariwisata serta membagi pengalaman tentang perjalanan saya ke beberapa kawasan di Asia Tenggara, sebagai masukan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan kawasan wisata di Palabuhanratu.

Puji Tuhan beberapa pegawai pejabat di dinas pariwisata dan bidang konversi hutan lindung yang ada di jalan Sudirman sangat bergembira dengan ide-ide dan pengalaman berkunjung ke negara lain, sebagai acuan pengembangan wisata kita alam, hutan lidung di Palabuhanratu.

Sore hari saya mengantar pak Leo berobat di dekat desa Cimaja. Dan kesempatan itu pula berjumpa dengan misionaris asal Korea, Mr Min yang mengelola pelayanan dan pusat training di Yayasan Tanah Kaanan. Banyak hal yang kami percakapkan termasuk keterlibatan bangsa Korea dalam memajukan pekerjaan misi di berbagai belahan bumi, yang mereka responi sebagai panggilan yang tidak boleh ditawar-tawar.

Dengan mantap bapa itu berkata, bahwa ketika Korea membuat pekerjaan misi sebagai tugas utama, sedang bisnis adalah hal berikutnya, maka saat itu pula Korea memadukan pekerjaan misi dengan kesenangan belajar ilmu pengetahuan, teknologi kepada bangsa-bangsa yang sudah maju bahkan yang masih tertinggal.

Dan kita melihat bangsa eks jajahan Jepang ini menjadi bangsa yang diperhitungkan bukan saja di Asia tetapi di seantero jagat raya, termasuk yang pernah menjajahnya yaitu Jepang. Satu hal yang menarik, bahwa filosofi kerja Korea adalah CEPAT ! Artinya dalam hal apapun harus dikerjakan segera, tidak boleh lambat apalagi menunda. Hal ini parallel dengan firman Tuhan :

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak (Amsal 6:6)

Sebelum menyelesaikan tugas, maka satu pelayanan masih harus saya kerjakan untuk melayani para pelayan inti, pada malam hari. Tujuan utama membangun komitmen para pelayan inti dalam tugas masing-masing. Dan melalui model hamba istri Naaman, yaitu budak perempuan yang ditawan pada masa perang Aram melawan Israel, setiap peserta digairahkan kembali untuk tetap semangat, berjuang, dan mau bekerja keras untuk melakukan tugas dan tanggung jawab bagi kemajuan pekerjaan Tuhan sesuai bidang masing-masing, paralel dengan dengan utama tiga pola hidup manusia: sebagai prajurit, olahraragawan dan petani. Hal ini sungguh menggairhakan dan diharapkan akan membawa dampak besar bagi pertumbuhan dan pertambahan jemaat Tuhan di Pelabuhanratu.

Setelah tugas selesai maka pada Selasa pagi sayapun pamit dari gembala, dan pulang menuju Bekasi, dan sebelumnya membeli oleh-oleh ikan kering buat keluarga.

Walau cukup lelah namun hati gembira dan kesan yang kudapat bahwa jemaat di kota ini sangat antusias dengan pelatihan musik dan trik-trik bersaksi yang sangat bermanfaat bagi pengembangan pekerjaan misi karena kota ini merupakan tujuan wisata Jawa Barat yang perlu dijadikan sasaran misi kita pula.Demikian jurnal perjalanan misi ke Palabuhanratu, semoga menjadi berkat memberi inspirasi bagi pembaca situs ini, amin. Akhir kata jangan lupa doakanlah Palabuhanratu dan sekitarnya, pemerintah, perekonomian, masyarakat dan secara khusus jemaat Tuhan dan para pemimpinnya. Amin ! Hotben.

2 komentar:

  1. Pelayanan ke Palabuhan Ratu sungguh menyenangkan. Banyak daerah di sekitarnya yang boleh kita kunjungi untuk menjumpai jemaat, masyarakat baik yang bekerja sebagai pedagang, petani dan nelayan...

    Bila anda mau melawat ke sana boleh mengatur jadwal bersama kami sehingga kita boleh maksimalkan pelayanan di sana...
    Tuhan Yesus memberakti.

    BalasHapus
  2. Haleluya,...Palabuhan Ratu adalah kawasan pelancongan yang masih perlu ditingkatkan sebagai kawasan wisata laut pemberi hasil tambahan bagi masyarakat, tentu juga bagi pemerintah daerah tersebut....

    Bila Tuhan berkenan mau datang lagi kesana....Doaku, Tuhan memberkati jemaat2 di Palabuhan Ratu !

    BalasHapus